Jumat, Desember 25, 2009

Memindahkan Ibukota Negara

Jakarta sebagai ibukota negara memang menjadi daya tarik bagi setiap warga negara untuk mengadu nasib. Sebagai pusat kegiatan ekonomi tentunya akan lebih mudah untuk mendapatkan lapangan pekerjaan dibandingkan dengan di daerah. Namun seiring berjalannya waktu, Jakarta sekarang ini sudah tidak mampu lagi menampung pertambahan penduduk yang masuk ke ibukota. Berdasarkan data yang ada, pertambahan penduduk di Jakarta sudah tidak melebihi daya tampungnya. Adanya ide untuk memindahkan ibukota negara tampaknya menjadi ide yang perlu diperhatikan dengan seksama. Negara-negara maju sudah lebih dulu melakukan hal itu dan negara kita juga sudah pernah melakukan hal tersebut pada masa perjuangan. Ibukota pernah dipindahkan ke Bukit Tinggi dan juga ke Yogyakarta. Amerika Serikat sudah dua kali memindahkan ibukotanya begitu juga dengan Jepang.
Bila melihat semakin menumpuknya masyarakat di Jakarta hendaknya pemerintah mulai memikirkan untuk memindahkan ibukota negara kita ke tempat lain. Jakarta tetap dijadikan sebagai pusat kegiatan ekonomi dan daerah lain yang akan menjadi ibukota negara sebagai pusat pemerintahan. Rencana untuk memindahkan ibukota ke pulau Kalimantan tampaknya menjadi hal yang paling sesuai untuk saat ini. Selain transisi yang tidak terlalu jauh dari Jakarta tapi juga akan terjadi pemerataan pembangunan. Pulau Sumatra tidak begitu cocok untuk dijadikan sebagai ibukota negara selain karena posisinya yang terletak lebih ke barat sehingga menyulitkan bagi mereka yang ada di Indonesia bagian timur. Kalimantan menjadi daerah yang cocok, selain karena letaknya yang berada di tengah sehingga dapat menciptakan keseimbangan antara timur dan barat.
Dengan adanya pemindahan ibukota negara ini maka pembangunan tidak hanya terpusat di pulau jawa saja, biarlah pulau jawa tetap sebagai pusat untuk kegiatan ekonomi sedangkan untuk masalah pemerintahan dilakukan di Kalimantan. Seperti di Amerika, New York lebih condong sebagai tempat berbisnis sedangkan Washington sebagai pusat pemerintahan. Bila melihat urgensi dari masalah ini dan juga manfaatnya, ide untuk memindahkan ibukota negara ini perlu segera direalisasikan.
Memang dana yang dibutuhkan tidaklah sedikit, namun demi kemajuan saya rasa masyarakat tentu akan setuju dibanding uang negara hilang entah kemana digunakan untuk membail out sebuah bank yang tidak jelas juntrungannya.

Minggu, Desember 13, 2009

Sri Mulyani, Beodiono dan Bank Century

Beberapa hari belakangan ini semua media massa serempak memberitakan mengenai kasus bank century sebagai berita utamanya. Tidak sedikit para petinggi negara yang terseret dalam kasus ini. Namun dari semua nama yang santer disebut ada dua nama yang tampaknya menjadi public enemy no.1 masyarakat sekarang ini. Mereka adalah Sri Mulyani dan Boediono. Kedua orang ini menjadi sorotan utama karena keputusan yang mereka ambil untuk membail out bank century dalam rapat KSSK yang dilaksanakan dini hari dari jam 00.30 sampai jam 04.30. Bila kita melihat dari waktu pelaksanaan rapat ini, tentunya bank century adalah bank yang sangat penting bagi negara ini sehingga seorang Sri Mulyani yang sedang menemani presiden keluar negeri harus segera pulang dan mengikuti rapat tersebut.
Alasan yang dikeluarkan oleh Sri Mulyani dan Boediono adalah bahwa apabila bank ini terpaksa harus ditutup maka akan menimbulkan kepanikan di masyarakat. Jadi pengambilan keputusan itu sudah memenuhi undang-undang dan tidak ada kepentingan lain selain itu. Saat ini opini masyarakat terbelah dua antara yang mendukung Sri Mulyani dan yang berusaha untuk menurunkan Sri Mulyani. Memang Sri Mulyani adalah akademisi dan ekonom yang sangat ahli dibidangnya dan kita rasa kita juga tidak perlu meragukan kapasitasnya dalam bidang ekonomi, namun bila kita juga mau fair melihat masalah ini kita akan melihat banyak keganjilan dalam pengambilan keputusan itu. Sri Mulyani dan Boediono, keduanya memang orang baik namun mereka berdua ini adalah orang yang tidak berani untuk menentang arus kuat diatas mereka, apalagi apabila ada pengaruh luar negri didalamnya. Bukannya meragukan rasa nasionalisme mereka berdua, namun mereka akan mengambil jalan yang aman saja.
Dalam keterangannya, sri mulyani mengatakan bahwa bank century adalah bank yang harus diselamatkan karena bila tidak dapat menimbulkan kepanikan di masyarakat. Bagaimana bank yang kalau ditanyakan pada mayoritas masyarakat namanya saja banyak yang tidak tahu bisa berpengaruh begitu besar. Bagaimana bank yang rasio keuangannya saja kurang dari 0,01 persen dari keseluruhan aset bank yang ada di Indonesia disebut bank yang berpengaruh. Dari hal ini saja kita sudah bisa melihat keganjilan dalam keputusan itu. Lalu uang yang diberikan kepada century yang pada perjanjiannya hanya berkisar ratusan milyar bisa membengkak menjadi 6 trilyun, bagaimana hal ini bisa terjadi. Pinjaman yang pertama jelas-jelas sudah dirampok tapi tetap saja pinjaman yang kedua dan ketiga dikeluarkan.
Beberapa hari belakangan ini, banyak dukungan dari para facobooker terhadap sri mulyani terutama oleh mereka yang(katanya) mengerti ekonomi. Saya memang bukan ahli ekonomi dan bidang ilmu keahlian saya juga bukan ekonomi, tapi sebagai orang awam yang sedikit tahu mengenai ekonomi apabila kita memberikan pinjaman pada seseorang lalu pada saat kita minta untuk dikembalikan tapi dia minta pinjam lagi lalu disaat kita tahu bahwa orang itu akan bangkrut eh kita malah meminjamkan lagi sejumlah uang yang lebih besar, apa ini yang disebut prinsip ekonomi. Ya sri mulyani memang guru besar ekonomi di Universitas Indonesia. Sebagai sesama almamater saya tidak meragukan kualitas akademis beliau tapi belum tentu seorang civitas akademika UI tidak bisa berbuat salah.
Sekarang kita tidak perlu mempermasalahkan lagi tentang kesahihan pengambilan keputusan tersebut, tapi sekarang kita hanya minta tanggung jawab dari para pengambil keputusan itu untuk mengembalikan uang rakyat yang sudah diberikan kepada robert tantular. Toh karena keputusan anda berdua maka uang tersebut dialirkan kepada bank century. Jadi kita sekarang tidak perlu berpolemik lagi tentang hal lain, yang kita minta hanya agar Sri Mulyani dan Boediono bertanggung jawab untuk mengembalikan uang yang 6 trilyun itu kepada rakyat, itu saja.

Rabu, Desember 09, 2009

My Favorite Female Vocalists

Banyak vokalis wanita yang saya kagumi dan dibawah ini beberapa diantaranya.
1. Sade Adu.
Suara yang dimiliki Sade memang tiada duanya. Suaranya yang bagaikan desahan seperti menyihir pendengarnya. Tidak hanya dirinya tapi juga suaranya sangat seksi itulah Sade.

2. Alicia Keys.
Alicia sekarang ini menurut saya adalah penyanyi wanita R&B terbaik. Dengan suara yang khas dan kemampuannya bermain piano membuat dia penyanyi yang lengkap. Banyak penyanyi lain yang ingin berkolaborasi dengan dirinya.

3. Erykah Badu.
Erykah yang merupakan penyanyi Afro America yang cukup sukses. Mengapa saya bilang cukup hal ini karena walaupun albumnya sangat bagus tapi jarang yang mampu mencapai kejayaan dalam chart. Hal ini mungkin karena Badu lebih idealis dan tidak mau mengikuti kemauan pasar.

4. Amy Winehouse.
Ini dia bad girl yang paling keren saat ini.

5. Bjork.
Bjork adalah eksperimentalis dan sungguh luar biasa bahwa album-albumnya masih mampu mencapai platinum mengingat musik yang dihasilkan jauh dari kesan easy listening. Kalau kita mau bicara tentang art music ya inilah orangnya.

My Favorite Drummers

Dibawah ini adalah para drummer yang saya sukai. Urutannya tidak berdasarkan bahwa no satu adalah yang paling baik atau paling jago namun hanya numerik saja. Seorang drummer yang baik adalah drummer yang dapat menyesuaikan dengan musik yang sedang dimainkan, jadi tidak semua lagu dimainkan dengan tehnik yang tinggi, karena ada beberapa lagu yang justru enak didengar hanya dengan permainan seadanya. Drummer dibawah ini terdiri dari berbagai genre musik dan permainannya telah membuat saya makin tertarik untuk bermain musik.
1. Vinnie Colaiuta.
Saya mulai menyukai Vinnie Colaiuta pada saat dia bermain sebagai drummer untuk Sting pada album Ten Summoners Tales. "Seven Days" adalah lagu yang ada dalam album tersebut dan permainan Vinnie sungguh menginspirasi saya.

2. Chad Smith.
Chad Smith adalah drummer Red Hot Chilli Peppers. Permainannya tidaklah terlalu rumit namun penuh dengan beat yang funky dan itulah memang yang dibutuhkan oleh RHCP selain karena sudah ada Flea dan juga permaianan John Frusciante yang tidak menggunakan efek sama sekali.

3. Brad Wilk.
RATM tidak akan sama tanpa Zack De La Rocha dan tidak akan sama tanpa Tom Morello. Tapi Brad Wilk juga memberikan sentuhan tersendiri dalam musik RATM.

4. Dave Abruzesse.
Dave Abruzeese bermain dengan Pearl Jam pada album kedua, namun pada album pertama dimana saat rekaman Pearl Jam menggunakan Dave Krusen dan Dave Abruzese dipakai saat tampil. Permainannya yang penuh sangat pas dengan Pearl Jam masa itu. Pearl Jam masa awal yang penuh dengan pemberontakan, sangat pas dengan permaian Dave yang lincah.


5. Matt Cammeron.
Matt Cameron dulunya adalah drummer Soundgaren. Namun setelah Soundgarden bubar dia beralih ke saudara satu daerah yaitu Pearl Jam. Basicnya yang merupakan drummer jazz tampaknya cocok dengan Pearl Jam masa setelah album Vitalogy dimana para anggotanya ingin bereksperimen dengan musik mereka.


6. Manu Katche.
Manu Katche juga pertama kali saya dengar pada album Sting. Sama seperti Jeff Porcaro, Manu sangat ahli dalam pemilihan sound.

7. David Silveria.
Tidak banyak drummer nu metal yang saya sukai kecuali yang satu ini. Sebagai drummer Korn, David mampu beradaptasi dengan egoisme para anggota lainnya.


8. Bimbim.
Terserah anda mau bilang apa, tapi bagi saya Bimbim termasuk drummer yang baik dan mampu mebuat suatu lagu mempunyai nyawa. Permainannya mungkin tidak seahli pemain lain, tapi musik Slank hanya pantas diiringi oleh bim bim.
9. Carlos Vega.
Drummer jazz yang jago mungkin sangat banyak, tapi bagi saya Carlos Vega adalah yang terbaik. Pertama kali saya melihat permainannya dalam Record Plat bersama Lee Ritenour dan Abraham Laboriel langsung membuat saya menyenangi permainannya. Dave Weckl mungkin drummer jazz no 1, tapi bagi saya drummer jazz no 1 ya Carlos Vega.

10. Tre Cool
Green Day dan Tre Cool adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Tre Cool termasuk drummer punk yang cukup baik dan dihormati dalam scenenya.


Inilah segelintir musisi yang mampu menginspirasi saya untuk bermain drum.

Senin, Desember 07, 2009

SBY Dan Demokrat Kini

Belum genap 100 hari kepemimpinannya SBY telah diguncang berbagai permasalahan yang berusaha menggerogoti kepemimpinannya. Dengan niat 100 hari kepemimpinannya akan diisi dengan berbagai kebijakan yang akan menguntungkan rakyat tapi kenyataannya yang terjadi adalah pukulan yang bertubi-tubi kepada pemerintahannya. Dimulai dengan berlarut-larutnya penyelesaian kasus Bibit dan Chandra yang memakan waktu lebih dari 2 bulan. Berlarutnya kasus ini lebih karena kurang tegasnya SBY dalam mengambil sikap terhadap kasus ini sehingga membuat rakyat kehilangan kepercayaan kepada lembaga hukum terutama kepolisian. Sebenarnya kasus ini tidak harus sampai selama ini bila SBY berani untuk bertindak tegas kepada para pembantunya.
Selesai satu masalah telah ada masalah lain yang lebih besar menunggu di depan mata. Kasus bank Century yang menyeret wapres Boediono benar-benar sebuah pukulan bagi SBY dan partai Demokrat. Isu yang berkembang di masyarakat bahwa dana talangan untuk century yang sebagian mengalir ke kantung partainya tampaknya sungguh membuat SBY kebakaran jenggot. Hal ini bisa kita lihat dengan sanggahan yang diucapkan SBY lebih dari 3 kali dalam pidatonya. Boediono yang sebelum menjadi wapres merupakan gubernur BI menjadi sasaran utama bagi mereka yang tengah berusaha membuka kasus century ini. Keputusannya bersama Sri Mulyani untuk memberikan dana kepada century tampaknya dipertanyakan banyak pihak.
Inilah saatnya bagi SBY untuk kembali mendapatkan dukungan dari para konstituennya dengan membantu penyelesaian kasus century ini, bukannya dengan memberi statement yang malah menambah kecurigaan di mata masyarakat. 9 Desember nanti hanyalah sebuah perayaan terhadap pemberantasan korupsi. Bila SBY merasa tidak melakukan hal tersebut hendaknya tidak perlu cemas dan khawatir dan tidak menunjukkannya secara terbuka kepada masyarakat luas karena kita sebagai warga negara menginginkan rasa aman dan bukan perasaan cemas dan khawatir melihat pemimpinnya merengek dan mengadu seperti anak kecil yang sedang dijauhi teman-temannya.
Semoga kasus century ini menjadi titik awal kebangkitan Indonesia yang bebas korupsi.

Senin, November 30, 2009

Duel El Classico Terbaik

Duel kali ini mungkin merupakan duel paling menarik yang ditunggu oleh para pencinta bola pada musim ini. Ini untuk pertama kalinya Real Madrid bertemu dengan musuh bebuyutannya Barcelona musim ini. Bisa dibilang pekan ini, pertandingan inilah yang paling ditunggu-tunggu sehingga membuat pertandingan antara Arsenal dengan Chelsea di Premier League agak terlupakan. Pada pertemuan kali ini tidak hanya harga diri yang dipertaruhkan namun juga sebagai ajang pembuktian siapakah yang lebih baik antara Ronaldo di Real Madrid dengan Lionel Messi yang bermain untuk Barcelona. Messi memang mempunyai peluan besar untuk mendapatkan perhargaan Ballon D'oor untuk tahun ini setelah tahun lalu diraih oleh Ronaldo.
Setelah dikabarkan mengalami cedera, Messi akhirnya diturunkan oleh Pep Guardiola pada pertandingan kali ini setelah absen membela Barca pada pertandingan melawan Inter Milan di liga champion. Sedangkan Ibra yang dikabarkan juga cedera baru masuk lapangan pada babak ke dua untuk menggantikan Henry. Di kubu Real Madrid, Ronaldo yang mengalami cedera selama hampir 1 bulan juga bisa diturunkan oleh Manuel Pelegrini pada pertandingan kali ini setelah hanya turun pada babak kedua saat pertandingan melawan Zurich di liga champion. Pelegrini tampaknya berusaha memenangkan pertarungan di lini tengah dengan memasang Xabi Alonso dan Lasana Diara untuk meredam pergerakan Xavi dan Iniesta sedangkan lini pertahanan dipercayakan kepada Pepe dan Raul Albiol beserta Sergio Ramos. Di lini depan Madrid memutuskan menurunkan Higuain sebagai starter setelah mampu memberikan hasil yang baik pada pertandingan sebelumnya. Pada babak pertama kedua tim bermain imbang baik dalam menyerang maupun bertahan. Madrid mendapatkan kesempatan emas setelah Kaka berhasil memberi umpan kepada Ronaldo yang berdiri bebas disisi kanan namun tendangannya masih mampu ditahan oleh Victor Valdes. Dibabak pertama ini Madrid mampu meredam pergerakan Xavi dan Iniesta sehingga pasokan bola kepada Henry sedikit tersendat. Begitu juga dengan Messi, para punggawa Madrid langsung mengurungnya dengan 2 sampai 3 pemain saat Messi memegang bola. Bisa dibilang pada babak pertama ini Barca tidak mampu memaksakan ritme pertandingan seperti yang biasa mereka lakukan dengan satu dan dua sentuhan karena lini belakang Madrid disiplin menjaga wilayahnya. Yang patut diperhatikan oleh Pelegrini adalah sisi kiri pertahan Madrid karena beberapa kali Alves mampu memberikan umpan ke tengah kepada Henry.
Memasuki babak ke dua, Guardiola memasukkan Ibra untuk menggantikan Henry yang bermain tidak maksimal kali ini. Baru saja masuk beberapa menit, Ibra akhirnya mampu menembus kebuntuan. Berawal dari umpan Alves dari sisi kanan, Ibra berhasil menyambar umpan tersebut dengan tendangan voli tanpa bisa ditahan Casillas. Setelah unggul satu gol Barcelona mendapatkan musibah setelah seroang pemainnya dikeluarkan oleh wasit karena menahan umpan dengan tangan. Bermain dengan 10 orang ternyata tidak membuat Barcelona mengendur. Namun yang sangat disayangkan adalah keputusan Pelegrini untuk mengganti Ronaldo dengan Karim Benzema. Entah apa yang dipikirkan oleh pelatih satu ini. Dengan keluarnya Ronaldo ternyata Madrid masih tidak mampu mencetak gol untuk menyamakan kedudukan bahkan setelah Raul masuk menggantikan Marcellopun Madrid masih tidak mampu mencetak gol yang sangat mereka butuhkan. Justru Barca dengan hanya 10 pemain mampu memberikan perlawanan pada para punggawa Madrid. Berbagai usaha dari Benzema dan Raul masih tidak mampu menembus pertahanan Barca yang digalang Puyol dan Pique. Tidak hanya Madrid tidak mampu menjebol gawang lawan namun Barca masih mampu memberikan perlawanan dengan serang balik. Bahkan dengan kelebihan satu pemain Madridpun masih tidak mampu untuk mengurung Barca. Niat Pelegrini untuk mempertajam lini depan dengan memasukkan satu striker lagi tapi dengan mengorbankan Ronaldo benar-benar membawa petaka bagi Madrid. Apapun yang dilakukan oleh para pemain Madrid tidak mampu untuk menembus pertahanan Barca dan ini tampaknya membuat para pemain Madrid menjadi frustasi dan berimbas pada permainan mereka yang menjurus kasar. Karena menganjal Xavi terlalu keras, Lass akhirnya dikeluarkan wasit yang memberinya kartu merah. Sebenarnya pertandingan kali ini berimbang dan Barca sebenarnya tidak mampu mengembangkan permainan terbaiknya, namun dewi fortuna tampaknya lebih berpihak pada mereka sehingga mampu memenangkan pertandingan kali ini. Apapun hasil pertandingan kali ini, satu-satunya tindakan yang tidak masuk akal menurut saya adalah dikeluarkannya Ronaldo untuk digantikan oleh Benzema.
Dengan kemenanangan ini membawa Barca kembali ke puncak klasemen dan memimpin dengan selisih 2 angka dari Madrid. Barca harus berterimakasih kepada Ibra yang mencetak gol tunggal kemenangan Barca dan juga performa Gerard Pique yang mampu meredam serangan para penyerang Madrid.

Minggu, November 29, 2009

Era Digital

Kemajuan teknologi memang tidak dapat dibendung lagi. Dengan kemajuan ini diharapkan agar para penggunanya dapat lebih mudah untuk mengakses ataupun menggunakan teknologi tersebut. Segala sesuatu yang dulunya harus dilakukan secara manual dan analog kini sudah berganti dengan produk digital yang hasilnya lebih baik dan outputnyapun dapat langsung kita terima. Pemutar musik yang dulu didominasi oleh Tape ataupun CD kini telah beralih ke MP3 ataupun Ipod yang berbasis digital. Perkembangan dunia digital ini boleh dibilang merambah ke hampir semua bidang kehidupan.
Salah satu yang menarik perhatian saya beberapa waktu belakangan ini adalah alat untuk membaca Ebook yang sampai saat ini belum bisa didapatkan di Indonesia dan kalaupun ada barang itu merupakan pesanan yang didapat dari luar negri ataupun didapatkan disini tapi dengan harga yang selangit. Salah satu alat untuk membaca Ebook yang kini sedang menjadi trend di Amerika adalah Kindle yang dikeluarkan oleh Amazon. Melihat semakin bergairahnya pasar terhadap produk ini Barnes&Nobles pun tidak mau tinggal diam dengan mengeluarkan produk sejenis yang diberi nama Nook. Ebook Reader memang tidak hanya didominasi oleh 2 perusahaan tersebut, Sony juga telah mengeluarkan beberapa varian Ebook Reader dengan harga yang tidak terlalu tinggi. Kalau anda adalah seorang penggila buku ada baiknya untuk memiliki produk ini. Selain karena kapasitas memorynya yang mampu menampung sampai ribuan buku tapi juga sifatnya yang ringan dan dapat dibawa kemana saja sehingga tidak begitu menggangu aktifitas kita. Sebenarnya membaca Ebook bisa dilakukan dengan menggunakan smartphone. Saya membaca Ebook dengan menggunakan HP Nokia 9300 yang dilengkapi dengan software Adobe sehingga bisa membaca file dengan format pdf. Untuk Ebook Reader, saya kini memilih Sony Pocket Reader PRS-900.

Kamera SLR yang dulunya sangat sulit untuk dikuasai, kini dengan semakin majunya dunia fotografi telah memudahkan para pemula untuk ikut serta dalam kegiatan fotografi ini. Telah banyak vendor yang mengembangkan produk yang ramah dengan para pemula. Nikon mengeluarkan seri Nikon D3000KIT, Canon dengan EOS 1000D KIT dan Sony dengan Alpha 230. Rata-rata harga kamera DSLR ini tidak lebih dari 6 juta. Untuk kamera digital SLR saya cenderung menggunakan Sony Alpha 230 dengan tambahan lensa 55-200, karena saya rasa produk ini sudah cukup baik untuk menghasilkan foto yang saya inginkan.

Satu lagi produk yang ingin saya sampaikan disini, yaitu TV pocket yang menarik minat saya. Saya tertari dengan produk ini saat melihat seri House dimana dia sering sekali menonton acara TV dari sebuah TV pocket. Untuk gadget yang satu ini saya cenderung menggunakan produk Casio, selain layarnya yang cukup baik dan juga harganya tidak terlalu tinggi.

Sungguh era digital memang sangat membantu kita walaupun untuk menikmatinya kita harus merogoh kocek cukup dalam.

Kamis, November 26, 2009

Ya Memang Hanya Itu Bisanya

Pidato yang disampaikan SBY pada hari Senin lalu ternyata tidak mampu membendung kekecewaan dari masyarakat. Masyarakat yang menginginkan ketegasan dari presidennya terpaksa harus menelan pil kekecewaan lagi karena pernyataan SBY yang berbelit-belit dan cenderung mengembalikan lagi masalah yang ada kepada lembaga hukum yang sudah tidak dipercaya oleh masyarakat. Memang dalam pidatonya SBY mengucapkan bahwa hendaknya kasus Bibit dan Candra tidak dibawa ke pengadilan, namun apa tindakan yang mesti diambil tidak beliau sampaikan. Hal inilah yang dianggap sebagian masyarakat bahwa SBY masih tidak tegas dan tidak berpihak kepada masyarakat. Berdasarkan rekomendasi tim 8 telah jelas disarankan agar kasus itu di SP3 atau dikeluarkan SKPP oleh kejaksaan, namun dalam kenyataan di lapangan justru malah penyidik polisi telah menyerahkan berkas kasus Candra Hamzah dan telah dianggap P21 oleh kejaksaan.
Saya yang semula masih mencoba bersabar dan memberi waktu kepada pejabat yang berwenang untuk melakukan instruksi presiden. Namun melihat perkembangan di lapangan, tampaknya memang benar apa yang diteriakkan oleh banyak orang di televisi bahwa SBY tidak tegas dan justru malah membuat bingung masyarakat luas. Bila melihat pernyataan jaksa agung yang mengatakan bahwa kasus tersebut adalah bukan wewenangnya untuk menghentikan dan semua itu terserah kepada jaksa penuntut, berarti jaksa agung sebagai pembantu presiden telah mengacuhkan perintah langsung dari presiden seperti yang telah disampaikan. Tapi bila dibelakang ini semua presiden berkata kepada jaksa agung untuk meneruskan kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku ya pantas saja jaksa agung tetap meneruskan kasus ini. Tidak mungkin jaksa agung dan kapolri membantah perintah dari atasannya sendiri.
Saya sebenarnya ingin memberi waktu dan ingin melihat bagaimana perkembangan kasus ini setelah pidato tersebut. Mengapa saya tidak langsung merasakan bahwa presiden sudah bersilat lidah dalam pidatonya karena memang tidak pantas sebagai kepala negara untuk menyatakan di depan umum bahwa dia sendiri yang langsung memerintahkan kasus itu dihentikan karena negara kita adalah negara hukum jadi tentunya harus melalui jalur hukum yang ada. Memang penghentian penyidikan itu tidak bisa begitu saja langsung dilakukan dan memerlukan waktu, namun bila memang ingin benar-benar dihentikan tentunya sudah ada tanda-tandanya. Ini bukannya ada tanda-tanda untuk dihentikan tapi malah ada kencenderungan bahwa kasus ini ingin diteruskan oleh penyidik dan jaksa dengan harapan setelah pidato tersebut dan dengan jangka waktu tertentu rakyat sudah tidak terlalu mendesak seperti sekarang ini. Apabila memang kasus ini tidak dihentikan sungguh suatu sejarah kelam dalam penegakan hukum di negara tercinta kita ini. Jadi apabila setelah pidato tersebut masih banyak terjadi demo ya wajar saja, karena memang ternyata SBY tidak bisa mengambil sikap terhadap sesuatu yang sudah jelas terang benderang.
Memang kalau kita berharap bahwa SBY akan tegas berbicara dalam pidatonya untuk menghentkan kasus ini dan akan mencopot polri dan jaksa agung tampaknya jauh api dari bara. SBY adalah jendral yang tidak pernah ada dilapangan sehingga tidak pernah dihadapkan dalam situasi yang genting yang memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. SBY adalah jendra karir yang selalu ada dibelakang meja. Lain dengan Seoharto yang merupakan Jendral besar yang pernah memimpin serangan umum 1 Maret 1949. Jadi kalau ingin membandingkan antara Soeharto dengan SBY salah besar. Selain itu SBY orang yang terlalu berhati-hati karena memang sudah sifatnya tapi juga karena dia adalah orang yang selalu ingin memuaskan semua pihak. Pembelaan dari para pembatunya yang mengatakan bahwa SBY adalah orang yang santu dan tidak mungkin akan menyakiti pihak lain memang benar adanya, jadi kalau kita semua berharap bahwa SBY dapat bertindak tegas ya salah kita sendiri kenapa dulu memilihnya. Saya bukan konstituen dari SBY dan partainya dan saya memang sudah tahu kapasitas seorang SBY jadi saya memang tidak berharap banyak dari hasil pidato tersebut.
Tapi justru yang lebih trengginas apabila rumor bahwa mentri hukum, patrialis akbar mendatangi KPK dengan tujuan untuk meminta Bibit dan Candra mundur dari KPK sungguh ini benar-benar akan menjadi preseden buruk bagi perjalanan bangsa ini. Setelah MK mengambl keputusan tadi siang dan mengabulkan sebagian tuntutan Candra dan Bibit terhadap tindakan presiden yang memberhentikan mereka sebelum mereka dinyatakan bersalah dalam pengadilan karena hal itu bertentangan dengan hukum universal yang menyatakan bahwa seseorang dinyatakan tidak bersalah sebelum dinyataka bersalah oleh pengadilan. Apakah presiden akan menjilat ludahnya sendiri dan mengakui kesalahannya telah menonaktifkan kedua mantan pejabat KPK tersebut. Kita masih harus menunggu dengan sabar akhir dari semua dagelan ini, semoga kebenaran selalu keluar sebagai pemenang walaupun itu hanya terjadi di buku cerita dan tidak di duni nyata apalagi di dunia yang pemimpinnya adalah para bedebah.

Selasa, November 17, 2009

Inter Milan Musim 2009-2010

Setelah 3 tahun berturut-turut tidak mendapatkan perlawanan berarti dari klub-klub yang ada di Itali, musim ini Inter harus berhati-hati dengan kebangkitan Juventus yang kembali ke seri A dan juga klub-klub lain yang sangat bernafsu untuk mematahkan dominasi Inter di serie A. Setelah kepergian Ibra ke Barcelona, Inter tidak terlalu boros dalam membelanjakan uangnya. Terhitung Mourinho hanya membeli tiga pemain baru yaitu Samuel Eto'o, Diego Milito dan Weisley Sneijder. Masuknya ketiga pemain ini membawa pengaruh yang baik terhadap penampilan Inter. Sneijder bisa dibilang sekarang menjadi arwah serangan dari Inter. Selain itu kemampuan Eto'o dan Milito dalam mencetak gol juga tidak kalah dengan Ibra.
Secara general permaianan Inter tidak terlalu banyak berubah dan masih kesusahan apabila harus bersaing di tingkat Eropa. Dengan segudan pemain bertalenta seperti yang dimiliki Inter seharusnya Inter bisa memberikan sesuatu yang lebih bila sedang berlaga di Eropa. Inilah tugas Mourinho yang tampaknya masih belum berhasil. Ketika menangani Chelsea yang notabene mempunyai banyak pemain bintang seperti Inter, Mourinho mampu membangun kerjasama tim yang baik sehingga Chelsea bisa mematahkan dominasi Manchester United di Premier League dan juga membawa Chelsea ke semifinal Champion.
Dibawah ini adalah skuad Inter Milan musim 2009-2010

Skuad MU Musim 2009-2010

Skuad MU musim ini memang masih bisa dibilang lengkap. Setelah ditinggal Ronaldl dan Tevez sebagian orang memang berpendapat bahwa MU membutuhkan suntikan pemain baru yang berkualitas untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan itu. Namun Fergie merasa bahwa skuadnya belum memerlukan penambahan yang signifikan hal ini terbukti dengan hanya ada 3 pemain baru musim ini yaitu Antonio Valencia, Michael Owen dan Gabriel Obertan. Melihat hasil MU sampai akhir bulan ini tampaknya Fergie memerlukan suntikdan darah segar di lini tengah. Memang saat ini MU masih bercokol di peringkat tiga klasemen namun MU tampak kewalahan untuk memenangkan pertandingan bahkan pada saat melawan tim dibawahnya. Inilah skuad MU musim ini dengan penambahan 3 pemain baru.

Jumat, November 13, 2009

My Dream Team I







Andaikan saya menjadi Florentino Perez, maka saya akan membentuk Real Madrid menjadi tim yang benar-benar solid, setidaknya dari sudut pandang saya sebagai penggemar sepak bola. Yang akan saya tunjuk sebagai pelatih adalah Don Fabio. Kita semua sudah tahu reputasi beliu pada waktu menukangi AC Milan. Lalu saat melatih AS Roma, dia menjadikan klub ibukota itu kampiun di liga. Saat hijrah ke Spanyolpun dan melatih Real Madrid, dia mampu membawa Madrid kembali ke kejayaannya baik di Spanyol maupun dunia. Selain karena keahliannya dalam meramu t im namun kepemimpinannya yang mampu menyatukan banyaknya pemain bintang di Madrid sangat diperlukan. Banyak sudah korban berjatuhan ketika melatih Los Galacticos hanya karena tidak mampu menguasai para pemain yang notabene bergaji lebih besar dari sang pelatih dan bahkan lebih kharismatik dibanding si pelatih. Inilah yang seharusnya menjadi perhatian Perez.
Skema yang saya pergunakan adalah antara 4-3-2-1 atau bisa berubah menjadi 4-5-1. Keadaan ini bisa berubah sesuai dengan lawan yang dihadapi dan kualitas pertandingan yang dilakukan. Untuk menjaga mistar saya masih percayakan kepada Edwin Vandersar. Memang dia telah dimakan usia, namun melihat kemampuannya yang masih prima dibawah mistar tampaknya pekerjaan sebagai penjaga gawang Dream Team layak disematkan kepadanya. Dibarisan belakang akan diisi oleh Dani Alves sebagai bek kiri dan Maicon dikanan, sedangkan lini tengah pertahanan akan diisi oleh Nemanja Vidic dan Philippe Mexes. Dengan perpaduan ini diharapkan akan terjadi keseimbangan dilini belakang dimana pada saat menyerang 2 bek sayap ini dapat membantu menyisir pinggir lapangan.
Menurut saya, untuk memenangkan sebuah pertandingan, maka lini tengahlah yang harus dikuasai karena dengan menguasai lini ini maka alirang serangan akan lebih baik dan juga lebih terkoordinir pada saat bertahan. Pilihan utama di lini tengah adalah Fernando Gago sebagai gelandang bertahan. Sayap kiri diisi oleh Frank Ribbery dan kanan diisi oleh Lionel Messi. Ditengah akan diisi oleh Kaka yang mampu bertahan dan menyerang dengan baik. Ronaldo akan diletakkan dibelakang penyerang tunggal yang diisi oleh Gonzalo Higuain.
Inilah dream team yang akan saya rancang apabila ingin menjadi kampiun tidak hanya di liga tapi juga di Eropa dan dunia. Inilah mereka yang menjadi dream team pilihan saya.

Kamis, November 12, 2009

Pendakian Menuju Puncak Mandalawangi

Gunung Pangrango adalah semacam ikon yang tak akan pernah saya lupakan. Pangrango adalah gunung pertama yang saya daki dan gunung inilah yang pertama kali memberikan saya kepuasan seorang pendaki. Kepuasan yang dipenuhi kelelahan fisik, guratan luka disekujur tubuh dan juga luapan emosi yang tak bisa terbendung setelah mampu mencapai puncak gunung ini. Kalau ada yang bilang kalau naik gunung itu tidak capek, maka orang tersebut entah memang urat penatnya sudah putus atau memang rumahnya ada di gunung. Pangrango menjadi sangat berkesan untuk saya karena pelantikan saya sebagai seorang anggota GMC(Geographical Mounteneering Club) sebuah klub pendaki gunung yang ada di jurusan tempat saya kuliah mengambil tempat di Mandalawangi yang notabene adalah puncak gunung Pangrango. Pelantikan itu harus diselesaikan oleh semua calon anggota yang dibagi menjadi beberapa tim. Tiap tim harus memulai pendakiannya dari jalur yang berbeda-beda. Saya dan tim kebetulan mendapatkan jalur yang dimulai dari Lido, Sukabumi. Jalur Lido ini merupakan jalur terpanjang akan tetapi merupakan jalur yang paling landai dibandingkan jalur lainnya. Kalau anda mempunyai peta pangrango maka jalur yang akan kami lalui itu adalah sepanjang garis horisontal yang ada di blat pangrango tersebut.
Tim kami terdiri dari 5 orang calon anggota dan 2 orang mentor. Dalam tim inilah saya menemukan arti pertemanan pada saat mendaki gunung, dimana kita saling bahu membahu agar pendakian ini dapat berjalan dengan sukses. Pembagian beban yang adil dan juga team work yang baik sehingga tidak terjadi cekcok selama pendakian. Tim kami dipimpin oleh teman karib saya(entah apakah dia sekarang masih merasa seperti itu, karena ada beberapa hal selama perjalanan pertemanan kami yang mungkin bisa merubah presepsinya mengenai pertemanan kami) Maesa dan anggotanya terdiri dari 4 orang, saya sendiri, Edi, Leo(angkatan '93 yang ikut pelantikan dengan angkatan kami) dan seorang gadis pemberani Odet. Karena tim kami mendapat jalur terjauh, Maesa memutuskan agar kami berangkat sehari lebih dulu daripada yang disarankan mentor-mentor senior. Keputusan ini sangat bijaksana selain karena di tim kami ada seorang wanita dan juga Maesa tahu benar kekuatan fisik saya. Perjalanan dimulai dari kampus dan naik kereta menuju Bogor dari stasiun Pondok Cina.
Singkat cerita kami telah sampai di jalur pendakian tanpa melewati hambatan yang berarti. Dalam perjalanan inilah semua kenangan baik suka maupun duka terjadi. Bagaimana ransel Maesa yang penuh seakan-akan sedang mengendong lumba-lumba, ataupun saat kita semua menjerit karena kulit tangan kami tergores duri dari pohon yang kami tebas. Kebun binatang seperti ada di jalur pendakian kami. Memang ada orang yang bilang kalau sedang mendaki gunung agar tidak mengeluarkan kata-kata kotor, ya ini memang ada benarnya karena kita sedang bertamu di daerah orang, namun sesungguhnya yang perlu dihindari pada saat mendaki adalah sifat takabur dan sombong. Ada jalur yang disebut jalan tol edi muri, jalur ini disebut demikian karena pada saat itu edi yang sedang ada didepan untuk membuka jalur. Bahkan odet sampai mendapat luka yang cukup panjang di pipinya karena tergores duri dan kami mengatakan bahwa nama odet cocok dengan dirinya karena melihat pipinya yang tergores cukup panjang. Leo yang notabene senior kamipun tidak lepas dari kesialan, pada saat sedang berada di depang tahu-tahun di terjatuh ke jurang yang tersembunyi oleh semak-semak, bukannya berteriak minta tolong dia malah tertawa-tawa saja. Sungguh perjalanan ini memang sangat berkesan bagi saya. Setelah pendakian ini, saya telah mendaki gunung pangrango ini lagi melalui jalur yang berbeda tapi bagi saya pendakian ini yang paling berkesan, bahkan dibanding gunung lain yang saya daki bersama teman-teman yang lain, perjalanan ini tak akan saya lupakan seumur hidup saya. Sayang memang pada saat itu kami tidak sempat mengabadikan momen perjalanan ini selain karena tidak ada yang bawa kamera juga karena zaman itu belum ada yang punya HP yang ada kameranya(boro-boro HP, pager aja dulu masih sedikit yang punya).
Jalur Lido ini juga merupakan jalur yang paling lengkap menurut saya. Sekitar 70 persen perjalanan kita akan menemui igir-igir yang panjang sehingga kita seakan-akan sednag berjalan di negeri awan, karena awan berada disisi kiri dan kanan kita. Selain itu,karena mungkin masih sedikit orang yang melalui jalur ini maka kamipun harus membuka jalan karena tertutup oleh semak dan pepohonan, jadi bukan merupakan jalur umum yang sering didaki(kalau sekarang mungkin jalur ini sudah lenggang dan kita tidak perlu membawa golok untuk membuka jalur). Di jalur ini juga air hanya ditemukan pada saat di puncak, sehingga manajemen perjalanan haruslah disusun dengan baik karena apabila penggunaan air tidak direncanakan dengan baik maka bisa-bisa kita kehabisan ari sebelum sampai dipuncak dan kebetulan hal ini terjadi denga kami. Ya airnya tidak habis-habis banget, akan tetapi untuk menghemat kami terpaksa meminum air dari lumut yang banyak berada disepanjang jalur(Maesa adalah orang yang paling suka dengan hal ini, entah karena dia memang suka atau terpaksa).
Nah pada saat sampai di puncak itulah saya merasakan kenikmatan yang dirasakan oleh semua pendaki, perasaan yang tidak bisa digambarkan. Setelah melalui perjalan yang berat dan menguras energi akhirnya kita sampai di akhir perjalanan, yaitu Mandalawangi. Mungkin perasaan ini biasa saja bagi sebagian orang terutama bagi mereka yang sudah sering mendaki, namun saya rasa jauh di dalam hatinya mereka tetap akan merasakan hal yang sama, perasaan yang tidak bisa digambarkan ataupun diungkapkan dengan kata-kata.
Setelah perjalanan ini, saya mendaki gunung pangrango dari jalur Cibodas dan juga melalui Tower, namun tetap saja pendakian ini merupakan pendakian terbaik dalam hidup saya, bahkan lebih baik dibanding pada saat saya mendaki gunung Kerinci yang merupakan gunugn tertinggi kedua di Indonesia.

Rabu, November 11, 2009

Berkurangnya Budaya Baca

Saya masih ingat dulu bagaimana senangnya hati saya melihat buku yang baru saja dibelikan oleh orang tua saya sepulang mereka bekerja dari kantor. Sampai sekarang saya masih menyimpan koleksi buku-buku saya. Majalah mulai dari Bobo pada saat saya masih di SD dan kemudian menanjak ke majalah HAI pada saat remaja. Boleh dibilang pada zaman dulu pilihan yang ada masih minim. Kesenangan membaca ini dimulai dengan seringgnya saya dibelikan buku bergambar seperti Tin Tin, Lucky Luke dan semacamnya. Menjelang remaja saya mulai menggemari novel-novel remaja seperti Lima Sekawan, Trio Detektif dan lainnya. Hobi membaca ini menular ke adik saya, ini bisa dilihat dari koleksi komik Tiger Wongnya yang menghiasi perpustakaan pribadi saya.
Melihat contoh ini bisa dibilang budaya membaca itu haruslah dimulai sejak kita masih kecil. Walaupun pertama-tama hanya berupa gambar-gambar, namun ketertarikan untuk membaca akan berkembang seiring kemampuan pemahaman seseorang. Sungguh miris bila kita melihat bagaimana sekarang budaya membaca sudah mulai tersingkir dan generasi sekarang lebih tertarik kepada game ataupun televisi. Game bukanlah hal yang tabu ataupun negatif dalam perkembangan anak. Pada masa saya kecil dulupun saya punya yang namanya Atari, Nintendo ataupun Sega, tetapi alat-alat elektronik itu hanya merupakan alternatif bukan merupakan sesuatu yang addict ataupun membawa pengaruh negatif. Kotak kecil yang bernama televisi memang sudah merubah paradigma masyarakat kita. Apalagi sekarang dengan adanya internet, sungguh suatu lompatan yang besar dalam budaya masyarakat dunia pada umumnya dan Indonesia khususnya. Internet telah memberi kita semua informasi yang kita butuhkan tanpa ada sekat ataupun batasan.
Memang bagus bila kita melihat bagaimana generasi sekarang mampu beradaptasi selaras dengan perkembangan teknologi. Namun bila dengan hal tersebut, keinginan untuk membaca menjadi berkurang sangat disayangkan. Buku adalah jendela ilmu, hal ini sudah merupakan hal yang tidak bisa diganggugugat. Dengan membaca maka pengetahuan kitapun akan bertambah. Mungkin apa yang saya ungkapkan ini masih bersifat normatif dan belum lebih spesifik memberikan arti pentingya membaca dalam perkembangan diri seseorang. Namun bila kita tidak memberikan perhatian yang lebih terhadap kegemaran anak kita akan membaca tentunya akan berpengaruh terhadap perkembangan jiwa dan kecerdasannya.
Dengan semakin majunya teknologi dan semakin banyaknya pilihan, harusnya budaya membaca itu semakin berkembang, namun kenyataannya semua itu berbanding terbalik. Justru dengan semakin banyaknya pilihan malah membuat konsumen menjadi bingung untuk menentukan pilihan bacaan yang tepat. Untuk menyelesaikan studi kita sampai perguruan tinggi, maka budaya membaca itu masih dan terus kita perlukan dan bahkan kalau perlu sampai akhir hayatpun, budaya membaca ini jangan hilang dari diri kita.

Musim Hujan = Banjir

Memasuki bulan November tahun ini para penduduk Jakarta yang tinggal di bantaran sungai sudah mulai merpersiapkan diri untuk kedatangan tamu tahunan yang selalu setia datang mengunjungi mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa banjir itu walaupun kiriman akan tetapi sudah menjadi hal yang biasa bagi sebagian orang. Bahkan di daerah sekitar pelabuhan Muara Karang, banjir sudah menjadi makanan sehari-hari,karena banjir yang terjadi di daerah mereka bukan disebabkan oleh adanya kiriman dari Bogor akan tetapi karena adanya pasang surut air laut.
Fauzi Wibowo dalam kampanyenya mengatakan bahwa banjir merupakan target utama yang harus dibenahi dalam masa kepemimpinannya. Memang sekarang ini pengerjaan Banjir Kanal Timur yang sebelumnya tersendat sudah mulai dilaksanakan lagi. Akan tetapi pembuatan BKT dan BKB ini bukan menjadi jalan keluar satu-satunya untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta. Sebenarnya banjir yang terjadi di Jakarta lebih disebabkan oleh minimnya kesadaran masyarakat yang tinggal di DAS tersebut dan juga tidak bekerjanya saluran drainase yang mengalirkan air buangan ke sungai. Kesadaran masyarakt yang masih rendah yang masih saja membuang sampah ke sungai merupakan faktor utama yang membuat sungai menjadi terhambat alirannya. Bisa dilihat di pintu air Matraman bagaimana sampah yang terperangkap di pagar besi itu hampir menutupi pagar tersebut. Selain sampah yang sudah tidak terkendali, pendangkalan sungai juga terjadi hampir merata di sepanjang Kali Ciliwung yang merupakan sungai terbesar yang mengaliri kota Jakarta. Pengerukan dasar sungai hendaknya juga menjadi prioritas bagi Pemkot Jakarta. Dengan pengerukan ini diharapkan debit air bisa lebih tinggi sehingga alirannya bisa lebih lancar.
Drainase yang ada diseluruh penjuru kota juga perlu diperbaiki. Kita bisa melihat bagaimana gorong-gorong atau saluran yang ada di pinggir jalan hanya menjadi tempat sampah besar dibanding sebagai saluran air. Ini hendaknya menjadi perhatian juga bagi pemkot Jakarta. Pengerjaan saluran drainase ini yang dilakukan oleh PU sering dalam pengerjaannya tidak sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. Bagaimana kita bisa mengharapkan air itu akan mengalir bila kemiringan saluran tersebut ataupun pengerjaan saluran tersebut tidak benar.
Masalah banjir ini memang bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga menjadi tanggung jawab kita bersama. Dimulai dari unit terkecil yaitu diri sendiri dengan membiasakan diri untuk tidak membuang sampah sembaarangan ke kali ataupun sungai. Lalu ke unit yang lebih besar, keluarga dan seterusnya. Semua itu harus dimulai dari diri kita sendiri, seperti yang diungkapakan Michael Jackson dalam salah satu lagunya, "Man in the mirror". Semoga saja tahun ini tidak lagi terjadi banjir di kawasan Sudirman yang merupakan daerah utama atau boleh dibilang daerah elite di Jakarta. Bagaimana kita bisa mengharapkan bahwa tidak akan terjadi banjir di wilayah lain bila CBD utama Jakarta saja tidak bebas banjir.

Akhir Perang Klarifikasi Antara KPK, Polri dan Kejagung

Senin pagi tanggal 9 November akhirnya tim pencari fakta atau tim 8 menghasilkan rekomendasi yang antara berisi bahwa dakwaaan penggunaan wewenang dan pemerasan yang dituduhkan kepaka mantan pemimpin KPK, Bibit Samad Riyanto dan Candra Hamzah tidak mempunyai bukti yang kuat dan kalaupun dipaksakan maka kasusnya lemah karena menggunakan pasal karet. Hal ini seperti sudah banyak diduga bahwa tim 8 condong lebih mempercayai para mantan pemimpin KPK dibanding institusi Polri. Presiden yang menerima rekomendasi itu meminta kepada Polri dan Kejaksaan untuk memperhatikan hal tersebut.
Malah harinya Kapuspenkum memberikan pernyataan pers dan menyerahkan kembali laporan penyelidikan dari polisi dan memberikan P19 dan meminta penyidik untuk mendalami beberapa masalah dan bukti yang ada. Bila melihat sikap kejaksaan ini tampaknya apa yang pernah disampaikan oleh A H Ritonga beberapa saat lalu tampaknya benar-benar terjadi. Dalam sanggahannya bahwa dia ikut dalam rekayasa atau kriminalisasi KPK Ritonga berkata bahwa janganlah kawan dizolimi, apabila tidak cukup bukti ya sudah lepaskan saja. Tapi tampaknya jajaran kepolisian belum menyerah dan masih ingin berusaha untuk memenjarakan mantan pemimpin KPK ini. Hal ini terlihat dari konferensi pers yang diadakan oleh humas mabes polri, Brigjen pol Nanang Sukaman. Dalam keterangannya Nanang berkata bahwa polisi telah mempunyai saksi baru terhadap kasus ini dan berkas yang dikembalikan karena ada beberapa hal yang masih perlu dilengkapi.
Memang apa yang direkomendasikan oleh tim 8 tersebut tidaklah mempunyai kekuatan hukum dan polisi dan kejaksaan tidak perlu untuk mengikuti rekomendasi itu. Tapi bila melihat bahwa tim 8 ini terbentuk karena adanya reaksi yang keras dari masyarakat atas kasus ini, harusnya polisi dan kejaksaan sebagai benteng hukum bagi masyarakat mendengarkan apa yang diinginka oleh masyarakat melalui tim 8 ini.
Memang SP3 sebuah kasus tidak bisa begitu saja dilakukan, apalagi karena kasus ini sudah melalui proses hukum yang cukup panjang, tapi seharusnya polisi memperlihatkan sikap yang positif atas rekomendasi ini dan bukan bersikap menentang. Tim 8 juga mensinyalir bahwa ada bukti baru terhadap kasus Candra dan Bibit ini yang berhubungan dengan kasus bank Century.
Bagaimanapun kita semua membutuhkan kepolisian yang baik, kejaksaan yang jujur dan KPK yang bersih. Semoga semua ini bisa tercapai, walaupun kata Adhie Massardi bahwa kita ini hidup di negara para bedebah.

Senin, November 09, 2009

PLN, Mana Tanggungjawabmu???

Sudah seminggu ini wilayah di Jakarta mengalami pemadaman bergilir oleh PLN. Walaupun apa yang terjadi di Jakarta tidak separah di daerah lain seperti Medan namun cukup mempengaruhi kegiatan warga kota. Yang pasti dengan pemadaman ini akan menambah biaya produksi bagi sektor yang bergantung kepada lancarnya pasokan listrik. Buat kita sebagai orang rumahan dan kantoran, pemadaman ini membuat udara yang panas akhir-akhir ini semakin menyiksa karena tidak berfungsinya AC.
Dimanakah tanggungjawab PLN sebagai satu-satunya penyedia listrik bagi seluruh rakyat Indonesia. Ya memang berdasarkan aturan pasal 33 UUD 45 menyebutkan bahwa hal-hal yang menyangkut hasrat hidup orang banyak dikuasai oleh negara, tapi melihat ketidakmampuan PLN untuk menyediakan listrik sangat mengganggu. Turut sertanya pihak swasta dalam penyediaan listrik ini memang tidak dimungkinkan, karena hanya PLN yang diperbolehkan oleh negara dan berdasarkan UU yang ada. Tapi melihat kenyataan di lapangan hendaknya pemerintah membuka tangan sebesar-besarnya untuk menerima investasi dari luar atau pihak swasta dan tentunya dengan aturann yang dibuat oleh pemerintah. Investasi adalah salah satu cara untuk mengatasi pembiayaan yang diperlukan. Sedangkan alternatif lain ialah memanfaatkan secara maksimal pendapatan dari iuran pelanggan, karena apabila semua berjalan dengan baik dan benar maka pernyataan PLN merugi tidaklah mungkin terjadi. Selain itu juga hendaknya masyarakat menyadari bahwa pencurian listrik itu tidak hanya merugikan PLM tapi juga kita sebagai pelanggan PLN.
Dibutuhkan kerjasama dari pemerintah, instansi yang terkai dalam hal ini PLN dan masyarakat agar listrik tersedia untuk seluruh warga negara Indonesia. Proyek 1 juta watt yang baru dicananangkan semoga bisa cepat terlaksana.

Minggu, November 08, 2009

Empati Tanpa Esensi

Banyak dukungan yang diberikan kepada Bibit dan Candra Hamzah. Tidak hanya melalui demonstrasi dan unjuk rasa namun juga dukungan dari dunia maya. Hal ini terbukti dengan dukungan dari para Facebookers yang mencapai melebihi 1 juta orang. Memang dukungan ini sangat berarti karena ini menunjukkan bagaimana sebenarnya pandangan masyarakat terhadap kasus ini. Namun ada satu yang sangat disayangkan apabila dukungan itu diberikan tanpa ada pengertian yang jelas terhadap kasus tersebut. Bisa dilihat bahwa dukungan dari dunia maya ini hanya bersifat ikut-ikutan. Mengapa saya bilang ikut-ikutan, karena bila melihat mayoritas dari para pengguna facebook tersebut yang notabene hanyalah mereka yang sebenarnya sangat sedikit ketertarikannya pada dunia politik ataupun dunia hukum. Kebanyakan dari mereka hanya ikutan mendukung tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi dan juga tidak mengikuti apa yang sedang terjadi mengenai kausus ini.
Bila dukungan seperti ini yang digadang-gadangkan oleh banyak media, sangat disayangkan apabila tujuan untuk mencerdaskan anak bangsa melalui media komputer tidak akan tercapai. Kita harus jujur bahwa generasi muda sekarang adalah generasi yang konsumerisasinya sangat tinggi, hal ini karena pengaruh informasi yang tidak bisa dibatasi lagi dengan adanya dunia internet. Generasi sekarang adalah generasi yang hanya bisa meniru tanpa bisa mencipta. Inilah yang saya takutkan bila dukungan terhadap KPK ini seperti itu pula. Bila nanti, dengan adanya upaya yang kuat dari polisi untuk memenjarakan Bibir dan Candra dan karena tidak ingin kehilangan muka di depan masyarakat, sehingga bukti-bukti yang kuat bisa disediakan oleh polisi. Apa para facebooker itu masih mau dan terus mendukung KPK. Apakah dukungan itu akan menjadi kontraproduktif. Mengapa hal ini bisa terjadi. Dengan adanya facebook tersebut setiap orang bisa menyuarakan pendapatnya mengenai kasus ini. Kata-kata yang tidak pantas banyak bisa kita baca dari berbagai komentar terhadap kasus ini. Sudah ada contohnya bagaimana seorang brimob dari palembang yang merasa tersinggung karena hal ini. Nah inilah yang saya takutkan. Kebebasan berbicara yang tidak mempunyai batasan yang bisa menengahi ini semua. Masyarakat kita dikenal berbicara dulu tanpa berpikir.
Ya semoga semua ini akan berakhir dengan baik dan semoga kebenaran benar-benar akan terungkap tanpa menyakiti banyak pihak.

Jumat, November 06, 2009

Buaya Buka-bukaan di DPR

Gerah dan merasa diperlakukan secara tidak adil, polisi akhirnya menyampaikan dalam rapat dengan pendapat dengan komisi III DPR RI. Rapat dengan pendapat ini dilakukan di gedung DPR di Senayan dan dilakukan secara terbuka. Dalam pembukaannya, Kapolri meminta agar sidang ini dilaksanakan secara tertutup, karena ada beberapa bagian dari apa ingin disampaikan hanya bisa disampaikan dalam persidangan. Namun para anggota dewan yang terhormat meminta kapolri untuk tidak takut dan berbicara terbuka dalam kesempatan ini.
Dalam penjelasannya kapolri memberikan bukti-bukti hukum yang menjadi latar belakang penangkapan dan penetapan Bibit dan Canra Hamzah sebagai tersangka. Para penyidik mempunyai bukti hukum yang kuat bahwa kedua pejabat KPK itu telah menyalahgunaka wewenangnya dan telah menerima suap dalam kasus penyediaan radiokom di departemen kehutanan yang dilakukan anggoro. Dakwaan yang ditimpakan kepada Candra Hamzah adalah bahwa Candra telah menyalahgunakan wewenangnya dengan mencekal Anggoro dan telah menerima suap dari anggoro sehingga penyelidikan atas kasus masaro tidak berlanjut. Sedangkan untuk Bibit, kapolri menjelaskan bahwa cekal yang dilakukan kepada joko candra yang terlibat kasus BLBI tidak sesuai dengan UU KPK dimana bila seseorang hendak dicekal oleh KPK maka persetujuan itu hendaknya mendapat persetujuan dari 5 pimpinan KPK secara kolektif. Dalam hal joko candra ini, polri mensinyalir bahwa pencekalan itu hanya dilakukan oleh Bibit seorang.
Pertanyaan masyarakat mengenai mengapa penetapan terhadap Bibit dan Canra menjadi tersangka begitu mudah dan tidak bersifat subyektif adalah karena penetapan itu telah melalui proses sidik dan berdasarkan laporan polisi yang dibuat oleh ketua KPK non aktif, Antasari Azhar yang memberi laporan kepada polisi bahwa telah terjadi pemerasan dalam tubuh KPK. Dalam kesempatan itu Komjen susno duadji juga bersumpah bahwa beliau tidak perna menerima uang seperserpun dari siapapun mengenai kasus bank century.
Seperti telah saya duga sebelumnya, tentunya polisi tidak akan bertindak segegabah itu, terutama karena kasus ini sangat menyedot perhatian publik. Penangkapan yang dilakukan terhadap Bibit dan Candra pastilah karena mereka telah mempunyai bukti yang kuat. Entah bukti-bukti itu direkayasa atau tidak, kita sebagai masyarakat saya rasa terlalu terburu-buru menentukan sikap. Memang benar, keadilan kita terusik karena tingkah polah polisi yang arogan, tapi kita hendaknya harus berfikir objektif sehingga dukungan yang kita berikan kepada KPK tidak berakhir kontra produktif. Bila melihat klarifikasi dari Kapolri, Hendarso Danuri itu tampak bahwa institusi polri merasa bahwa posisinya dalam kasus ini adalah benar dan kedua pejabat KPK itu juga merasa benar, karena mereka berdua merasa tidak pernah menerima uang tersebut. Dugaan saya ada aktor intelektual yang sangat kuat dalam peristiwa ini.
Sedangkan untuk anggodo cs, hendaknya para penegak hukum mengambil tindakan yang tegas. Pernyataan anggota komisi III yang mengatakan bahwa seharusnya polisi telah mempunyai cukup bukti untuk menangkap anggodo tapi tetap saja anggodo tidak dijadikan tersangka oleh kepolisian.
Saya pribadi juga mendukung Bibit, karena saya merasa bahwa ucapan bibit dalam metro realitas yang mengatakan bahwa apabila dia ingin memperkaya diri sudah dilakukan ketika beliau menjadi kapolda kalimantan tengah. Ucapan inilah yang bisa saya cerna. Namun kelemahan Bibit dan Canra dalam kasus ini adalah adanya rentang waktu antara penetapan anggoro sebagai tersangka dengan kelengkapa barang bukti. Para penyidik kepolisian mengatakan bahwa penetapa anggoro sebagai tersangka tidak melalui prosus sidik begitupula terhadap joko candra. Sedangkan putra nevo yang sebenarnya adalah direktur utama PT masaro tersebut justru tidak dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK. Hal inilah yang diduga kuat oleh penyidik polri dan anggodo bahwa telah ada sejumlah uang yang masuk kepada para pejabat KPK tersebut. Walaupun Ari Muladi yang kini telah mencabut pernyataannya dalam BAP yang dibuat pertama kali seharusnya kasus ini sudah gugur, karena berarti uang tersebut tidak pernah sampai kepada KPK, tapi kapolri dalam pernyataaanya semalam bahwa polisi telah mempunyai bukti bahwa ari muladi dan edi sumarono memang mengenal para pejabat KPK dan sering berkunjung ke kantor KPK. Hal ini dibuktikan setelah disitanya buku tamu dari KPK.
Agar pertikaian ini tidak meluas dan berkepanjangan hendaknya polisi segera menyiapan berkas-berkas perkara sehingga lengkap dan dapat disidangkan. Sampai saat ini berkas dari polisi hanya sampai P19 dan belum mencukupi persyaratan untuk disidangkan. Saya berharap agar kita semua dapat menahan diri agar tidak terjadi chaos dalam kehidupan bermasyarakat. Biar pengadilan yang memutuskan siapa yang benar dan siapa yang salah dalam kasus ini, karena menurut saya siapapun pemenang dalam pertandingan antara buaya versus cicak ini, pemenangnya adalah para koruptor yang sekarang ini tengah tertawa senang.

Dukungan Kepada KPK

Puisi Negeri Para Bedebah

Oleh : Adhie M Massardi

Ada satu negeri yang dihuni para beebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Darilangit burung-burung kondor menjatuhkan
Bebatuan menyala-nyala

Tahukan kamu ciri-ciri negeri para bedebah ?
Itulah negeri yang pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau menjadi kuli di negeri orang
Yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan benar dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedangkan rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negeri dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila melihat negeri dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi, dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan !.

Kamis, November 05, 2009

Buaya Versus Cicak Volume III

Setelah dalam sidang MK, rekaman transkrip penyadapan yang dimiliki KPK diperdengarkan secara terbuka seakan menegaskan apa yang selama ini dicuragai oleh masyarakat bahwa adanya persekongkolan antara oknum lembaga hukum untuk mengkriminalisasi KPK. Malam itu juga Bibit dan Candra penahanannya ditangguhkan oleh polri. Walaupun dalam keterangannya yang diwakili oleh humas polri, Jendral Nanang Sukarnan bahwa penangguhan itu bukan karena adanya tekanan, tapi tetap saja kita bisa melihat bahwa para pejabat polri seperti kebakaran jenggot setelah mendengar rekaman tersebut. Sementara itu Anggodo yang menjadi sentral dari semua peristiwa ini setelah keluar dari tv one untuk menghadiri wawancara disana, langsung dibawa ke markas bareskrim mabes polri. Dia diperiksa sebagai saksi.
Pagi harinya TPF mengadakan pertemuan dengan polri dan merekomendasikan kepada polri agar menonaktifkan kabareskrim, jenral bintang tiga susno duadji dan menahan dan memeriksa anggodo. Siang harinya, humas mabes polri mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap anggodo masih dilakukan namun masih kurang bukti untuk meningkatkan statusnya untuk menjadi tersangka. Seperti ingin menegaskan betapa kuatnya pengaruh anggodo dan susno, kedua orang ini masih tidak tersentuh oleh tangan hukum. Kapolri yang menjanjikan kepada TPF bahwa susno akan mengundurkan diri, namun sampai malam ini beliau masih aktif menjabat sebagai kabareskrim. Sedangkan anggodo dengan alasan belum cukup bukti terpaksa dilepaskan. Hal ini tampaknya mengusik rasa keadilan para anggota TPF. Adnan Buyung Nasution yang menjadi ketua tim 8 mempunyai niat untuk mengundurkan diri. Dalam pernyataannya buat apa TPF dibentuk apabila rekomendasinya tidak diindahkan, bahkan oleh presiden yang membentuknya sendiri.
Dalam banyak wawancara yang diadakan di televisi, sebenarnya bukti yang diperlukan oleh polisi untuk menetapkan anggodo sebagai tersangka sudah lebih dari cukup, karena sebagai penyidik polisi hanya perlu bukti pendahuluan untuk menentukan seseorang sebagai tersangka dan bukti yang lebih kuat diperlukan nanti dalam proses persidangan. Melihat perkembangan sampai malam ini tampaknya kita masih harus menelan ludah dan kecewa melihat kerja aparatur negara kita, terutama polisi. Hal yang dilakukan oleh polisi ini seakan menegaskan sekali lagi bahwa hukum dinegara kita ini memang dikuasai oleh cukong-cukong berkantong tebal.
Rencananya TPF besok akan memanggil dan bertemu dengan Bibit dan Candra bersama tim pembelanya lalu kemudian sore hari bertemu dengan anggodo dan kemudian dengan susno. Tapi melihat perkembanga hari ini, apakah TPF masih akan terus bekerja masih menjadi tanda tanya. Dilain pihak, anggodo sebagai otak dibalik semua rekayasa ini malah meminta perlindungan kepada polisi karena merasa terancam keselamatannya. Ha..Ha..ha..itulah yang bisa kita lakukan melihat tingkah polah para penegak hukum di negara ini. Walaupun bukti sudah ada di depan mata, tapi anggodo tidak di tahan namun wakil ketua KPK walaupun bukti yang mereka punya tidaklah kuat, mereka berdua harus ditahan di mabes polri dengan dakwaan yang berubah-ubah sesuka hati penyidik. Mahfud MD menyatakan bahwa sebaiknya mereka yang namanya ada dalam rekaman tersebut tidak usah mengelak, karena dengan semakin majunya teknologi maka bukti rekaman itu menjadi tak terbantahkan. Ya tapi sekali lagi seperti diatas lebih baik kita tertawa daripada menangisi negara bobrok ini, karena percuma air mata itu dikucurkan bila keadilan jauh dari harapan.

Selasa, November 03, 2009

Buaya Versus Cicak Volume III

Perkembangan terhadap kasus ini semakin menarik setelah MK mengambil keputusan penting dengan memperdengarkan transkrip yang dimiliki KPK secara terbuka dalam sidang judicial review terhadap keputusan pemecatan wakil ketua KPK non aktif Bibit dan Candra. Dalam rekaman tersebut terdengar dengan jelas bagaimana komunikasi antara Anggodo dengan beberapa pejabat penting kejaksaan dan polri. Keterlibatan Abdul Hakim Ritonga yang kini menjabat sebagai wakil ketua kejaksaan agung juga bisa terlihat dengan jelas. Selain Ritongan ada satu nama lagi, yaitu Wisnu Subroto yang kini telah pensiun yang dulunya merupakan Jamintel yang berdasarkan rekaman tersebut merupakan orang yang membantu Anggodo untuk membuat kronologis usaha kriminalisasi terhadap kedua wakil ketua pimpinan KPK tersebut.
Berdasarkan hasil rekaman tersebut sebenarnya apa yang diungkapkan oleh Edi Sutrisno yang diwanwancara oleh Metro tv, bahwa isinya hanya menunjukkan seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi berbagai pihak agar mau membantu kasus yang sedang dihadapi oleh saudaranya, yaitu Anggoro yang didakwa melakukan kasus korupsi pelaksanaan sistem radio terpadu departemen kehutanan yang juga merupakan pemilik Masaro. Dalam penjelasannya di TV one, Anggodo menyangkal bahwa dia berusaha untuk mengkriminalisasi KPK dan bahwa dia hanya ingin keadilan terhadap kasus yang dihadapinya yaitu kasus pemerasan yang dilakukan oleh Ari Muladi yang disinyalir menjadi penghubung antara pejabat KPK yang bersangkutan dengan Anggodo. Anggodo menyatakan bahwa dia tidak menyerang KPK sebagai institusi tapi hanya dua orang pejabat KPK yang dianggapnya telah meminta sejumlah uang kepada saudaranya apabila penyeledikin ingin dihentikan.
Bila kita mau melihat kasus ini secara objektif dan lebih profesional. Tampaknya apa yang diungkapkan oleh Anggodo ini ada benarnya. Anggodo merasa tertipu oleh KPK yang tetap memperkarakan kakaknya Anggoro, padahal dia telah menyerahkan sejumlah uang kepada Ari Muladi yang katanya akan diserahkan kepada Candra Hamzah. Inilah yang tampak dalam rekaman tersebut, dimana Anggodo berusaha dengan keras agar uang yang telah diserahkannya itu jelas dimana kini keberadaannya. Namun berdasarkan keterangan Bibit, beliau pada saat itu sedang tidak berada di Indonesia dan sedang berada di luar negri begitu juga dengan Bibit. Hal inilah yang tampaknya menjadi pembeda terhadap dua kubu ini. Di satu pihak Anggodo merasa bahwa dia telah menyerahkan sejumlah uang kepada pejabat KPK melalui Ari Muladi, sedangkan pejabat KPK yang disangka merasa tidak pernah menerima uang tersebut. Melihat urutan penyerahan uang sejumlah 5,7 milyar tersebut, Ari Muladilah yang menjadi aktor penting peristiwa ini. Dalam BAP pertama yang dibuat dia menyatakan bahwa dia sendiri yang menyerahkan uang 1 milyar tersebut kepada pejabat KPK, namun kini dia mencabut pernyataannya itu dan menyangkal hal tersebut. Ari berkata bahwa uang itu diserahkan lagi kepada seseorang yang bernama Yulianto untuk diserahkan kepada pejabat KPK.
Sebenarnya kasus ini terblow up akibat testimoni Antasari, yang merekam percakapannya dengan Anggoro di Singapura dengan ditemani oleh Edi Sumarsono. Berdasarkan keterangan Edi Sumarsono, sebenarnya KPK telah mempunyai bukti yang cukup untuk mendakwa Anggoro dan Masaro pada bulan November 2008 namun hal itu tidak dilaksanakan dan baru Anggoro ditetapkan sebagai tersangka setelah Antasari memberikan testimoni. Jangka waktu 10 bulan inilah yang membuat Edi juga percaya bahwa uang yang diserahkan Anggodo kepada Ari Muladi untuk diserahkan kepada pejabat KPK telah sampai. Nah melihat bukti ini memang tampak ada kejanggalan pada pihak KPK. Saya berasumsi bahwa ada aktor intelektual yang memang ingin melemahkan KPK melalui kasus Anggoro ini. Bila melihat pernyataan Bibit yang diwawancara Metro, beliau berkata bahwa seharusnya semuan ini sudah berakhri ketika Ari Muladi mencabut BAPnya memang benar, karena kembali lagi seperti saya kemukakan diatas bahwa yang paling berperan disini adalah Ari. Nah peran aktor intelektual itulah yang mengatur bagaimana sampai terjadi kekisruhan ini.
Namun kembali saya ingatkan bahwa polisi sebagai aparatur hukum tentunya tidak akan bertindak gegabah terhadap kasus ini apabila memang tidak mempunyai bukti yang kuat untuk melakukan penahanan. Yang saya takutkan adalah apabila ternyata nantinya polisi berhasil membuktikan bahwa kedua pejabat KPK tersebut benar-benar telah menerima suap dari Anggodo. Hal ini akan benar-benar memperlemah KPK sebagai satu-satunya harapan masyarakat terhadap pemberantasan korupsi dinegara kita. Siapapun dia yang berada di belakang ini tentunya sudah memikirkan semua alternatif yang mungkin terjadi, oleh karena itu TPF juga harus berfikir outside the box, sehingga kejelasan terhadap kasus ini bisa benar-benar terungkap. Karena ditakutkan ada grand design dibelakang ini semua. Bahwa bukti-bukti yang akan menyeret pejabat KPK ini telah ada dan keberadaannya telah dibuat dengan sistematis dan tak terbantahkan. Hal inilah yang saya takutkan. Logikanya polisi sebagai aparat yang memerangi kriminalitas tentunya untuk menangkap seorang penjahat haruslah lebih pintar dari penjahat tersebut. Tentunya apabila memang ada aktor intelektual dibelakang ini semua, saya takutkan kalau bukti-bukti untuk menjerat kedua pejabat KPK itu telah disiapkan dan tidak terbantahkan walaupun ada transkrip rekaman yang dimiliki KPK. Mengapa rekaman ini sepertinya akan menjadi mentah, hal ini bisa kita lihat dari peryataan Anggodo sendiri yang dalam wawancara dengan televsi bahwa dia mengetahui bahwa telephonenya disadap. Apa tidak mungkin Anggodo sengaja merekayasa ini semua untuk menguntungkan pihaknya.
Kita tunggu saja bagaimana kelanjutan kasus ini, namun saya berharap sekali lagi bahwa hendaknya keadilan dan kebenaran pada akhrinya akan muncul dan mengalahkan kezaliman dan kesewenang-wenangan.

MU Tanpa Ronaldo


Kepergian Ronaldo ke Santiago Bernabeau memang membawa dampak yang besar terhadap Manchester United. Kontribusi Ronaldo terhadap pencapaian MU selama ini memang cukup signifikan, hal ini terbukti dengan gelar yang diraih MU selama kehadirannya. Tidak hanya apik mengoper bola namun kemampuannya mencetak gol dari bola mati sering mebuahkan kemenangan kepada MU dalam laga-laga krusial. Untuk mengisi tempat yang ditinggal Ronaldo, Fergie telah memboyong beberapa pemain yang diharapkan dapat mengisi kekosongan yang ada. Diantara pemain yang baru dibeli oleh Ferguson antara lain Antonio Valencia dan Gabriel Obertan.

MU sebetulnya tidak perlu terlalu khawatir ditinggal oleh Ronaldo, hal ini karena pemain-pemain yang ada sekarangpun mampu mengemban tugas dengan baik. Nani yang merupakan teman setim Ronaldo di timnas Portugal kini dapat lebih memperlihatkan kemampuannya dalam membantu tim. Andersonpun kini lebih sering dimainkan oleh Fergie. Valencia yang baru masukpun mampu bekerjasama dengan rekan-rekannya yang baru. Selain para pemain muda itu masih ada pula para pemain senior yang ternyata masih mampu memberikan kontribusi maksimal buat tim. Ryan Gigs yang merupakan pemain paling senior di tim MU sekarang masih mampu menyisir pinggir lapangan untuk memberikan umpan-umpan akurat kepada para penyerang yang diisi oleh Wayne Rooney dan Berbatov. Dari lini per lini yang perlu mendapat perhatian lebih oleh Fergoson adalah lini belakang dan penjaga gawang. Edwin Vandersar yang telah memasuki usia senja memang masih kokok menjadi pengawal terakhir MU dilapangan, namun penggantinya itulah yang sampai sekarang masih menjadi tanda tanya besar. MU dikenal mempunyai kiper yang tangguh untuk mengawal gawangnya. Dulu kita semua tentu mengelnal Piter Schemeicel. Setelah dia pensiun kemudian gawang MU pernah dikawal oleh Fabian Barthez. Walaupun Bartherz sering membuat blunder namun keperkasaannya dibawah mistar gawang tidak perlu diragukan. Pelapis yang ada sekarang tampaknya tidak memuaskan Fergie. Ben Foster dan John Kusczak tampaknya belum mampu mengantikan posisi Vandersar.
Selain penjaga gawang, lini belakang tampaknya harus mendapat perhatian juga. Memang lini ini diisi oleh pemain belakang yang berkelas dan tangguh, namun melihat permainan Ferdinand dalam beberapa pertandingan terakhir cukup mengkhawatirkan. Tampaknya Fergie harus memutar otak untuk mencari penggati Rio, apabila kenyataan dilapangan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Wes Brown yang diproyeksikan untuk menjadi pengganti Rio tampaknya belum siap untuk menerima peran tersebut. Hal ini membuat Vidic tampaknya harus bekerja lebih keras pada musim ini.

Owen Hargraves yang walaupun telah pulih dari cedera, namun masih diragukan bisa tampil. Gelandang bertahan inilah yang tampaknya diperlukan oleh MU. Paul Scholes lebih bertipe penyerang daripada bertahan. Bila melihat melemahnya lini belakang MU, Fergie hendaknya mencari seorang gelandang yang bertipe bertahan. Baik Michael Carrick maupun Daren Fletcher mempunyai tipe yang sama dengan Scholes, sehingga diperlukan pemain baru di lini ini.
Bila Valencia telah menunjukkan kemampuannya, Obertan yang baru dibeli dari tim Perancis Bordeaux masih belum mendapatkan tempat dalam starting eleven. Namun melihat penampilannya dalam laga melawan Blackburn kemarin, pilihan Fergie tidak salah. Obertan mampu bekerjasama dengan baik dan hampir saja menyumbangkan gol dalam pertandingan tersebut apabila dia lebih sabar dalam menuntaskan operan Owen. Owen yang oleh Fergie dipercaya mengenakan nomor keramat 7 tampaknya belum maksimal penampilannya. Walaupun begitu Owen telah menyumbangkan gol bagi MU dalam beberapa laga dan hal ini cukup memuaskan Fergie.
Musim ini tampaknya akan menjadi musim yang berat buat MU, baik lokal maupun internasional. Di Premier League persaingan juga semakin berat dengan munculnya kekuatan baru selain the big four. Pesaing yang muncul justru datang dari kampung halaman sendiri, yaitu Manchester City. Pembelian pemain baru dengan mendatangkan Adebayor dari Arsenal dan Tevez dari MU telah membuat the citizen menjadi salah satu kandidat kuat juara. Di liga Champion, selain Real Madrid yang telah memboyong Kaka dan Ronaldo masih ada juara bertahan Barcelona yang masih solid. Jadi tampaknya Ferguson dan pemainnya harus bersabar dan terus berusaha sebaik-baiknya agar bisa memberikah hasil maksimal diakhir musim. VIVA MANCHESTER UNITED.

Buaya Versus Cicak Volume II

Kelanjutan dari kisah cicak versus buaya semakin menarik untuk kita simak. Setelah kemarin SBY memanggil beberapa tokoh nasional untuk bisa memberikan masukan ataupun solusi kepada beliau mengenai konflik yang terjadi antara KPK dan Polri, keesokan harinya SBY langsung mengeluarakan keputusan presiden untuk membentuk tim pencari fakta independen untuk mengawal proses hukum yang berjalan. Dengan diketuai oleh Adnan Buyung Nasution dan beberapa orang lainnya diataranya Anis Baswedan, Todung Mulya Lubis yang dianggap mampu dan dapat dipercaya oleh masyarakat luas.
Menarik menyimak tanggapan yang dikeluarkan oleh Kwik Kian Gie dalam dialog yang diadakan di Metro TV semalam. Beliau mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh SBY ini merupakan sebuah tindakan yang kurang baik. Hal ini justru membuat kesan bahwa presiden tidak tahu apa-apa akan peristiwa yang terjadi dan memerlukan masukan dari luar yaitu dari TPF untuk mengetahui secara jelas apa yang sebenarnya terjadi. Seharusnya presiden yang langsung membawahi polri bisa mengetahui kejadian yang sebenarnya tanpa perlu adanya TPF dan bisa langsung mengambil tindakan tanpa harus mencampuri proses hukum yang berjalan. Justru dengan adanya TPF ini akan memberi kesan seakan-akan presiden sendiripun tidak tahu apa yang dilakukan jajaran dibawahnya.
Melihat kesimpang siuran terhadap proses hukum yang menimpa kedua wakil ketua KPK non aktif ini, seharusnya banyak pihak dapat menahan diri dan dapat berfikir secara objektif. Memang alasan penahanan terhadap Bibit dan Candra ini memang sangat lemah, namun saya rasa polisi tidak akan bertindak gegabah dalam mengambil sikap terutama dalam kasus yang mendapatkan sorotan begitu luas. Yang saya takutkan justru, kriminalisasi terhadap KPK ini akan berhasil dan justru akan memperlemah KPK apabila memang terbukti kedua orang wakil KPK non aktif ini bersalah.
Selain pernyataan Kwik, yang cukup menarik untuk dibahas adalah pernyataan OC Kaligis, yang berkata bahwa KPK seperti mau enak sendiri. Sebagai pengacara ataupun pembela terhadap beberapa orang yang didakwa melakukan korupsi, jelas apa yang dinyatakan oleh Kaligis ini memang untuk membela kepentingan kliennya. Dia menyatakan bagaimana KPK tidak mau diperiksa oleh BPK dan bagaimana tindakan KPK terhadap terdakwa kasus korupsi dengan memblow up cerita kepada media sehingga langsung terbentuk opini dimasyarakat yang merugikan kliennya. Pandangan inilah yang tampaknya menjadi dasar terhadap penahana kedua orang tersebut. Sesuai dengan pernyataan Kapolri yang memberikan pernyataan pada konferensi pers bahwa penyidik telah melakukan semuanya dengan benar dan sudah memenuhi azas subyektif dan objektif untuk melakukan penahanan itu, karena dikhawatirkan akan terbentu opini yang salah terhadap kasus ini sehingga dapat merugikan penyidik dikemudian hari.
Selain pembentukan TPF ada satu lagi yang menarik bila kita melihat perkembangan terhadap kasus ini. Bila kebanyakan atau mayoritas elemen masyarakat memberikan dukungan terhadap Bibit dan Candra, Golkar justru mengambil sikap berseberangan dan memberikan dukungan penuh kepada polisi untuk mengambil tindakan hukum. Pernyataan ini dikeluarkan oleh Muladi yang kini menjabat sebagai penasihat hukum partai belambang pohon beringin ini. Memang tidak akan menarik suatu masalah bila semuanya berdiri di kutub positif saja tanpa ada pihak lain yang berdiri di kutub yang negatif. Tapi melihat sikap yang diambil golkar ini tampaknya mereka ingin memberitahu kepada polisi bahwa mereka mendukung apa yang dilakukan polisi dan kedua orang tersebut memang pantas ditahan. Walaupun tampak gegabah namun perlu kita perlu cermati ada apa dibalik dukungan golkar tersebut.
Terlepas dari semakin rumitnya penyelesaian terhadap kasus ini, semoga hukum di negara kita ini dapat berkembang ke arah yang lebih baik. Hal ini dipertegas oleh ucapan salah seorang dosen senior di PTIK yang menyatkaan bahwa kasus ini yang semula hanya karena adanya kecurigaan yang bersifat personel kini berkembang menjadi konflik antar aparat negara. Hal ini terjadi karena tidak terjadinya hubungan yang sistematis antara aparatur negara dan masih bersifat intern.
Semua yang dimulai dengan niat yang baik tentunya akan berakhir dengan baik pula. Semoga niat yang semual untuk memberantas korupsi di negara tercinta kita ini bisa berakhir pula dengan baik tanpa mengorbankan masyarakat luas.

Kamis, Oktober 29, 2009

Buaya Versus Cicak


Buaya versus cicak. Ya itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan pertikaian yang terjadi antara Polri dengan KPK. Pertikaian ini terjadi buntut dari penyadapan yang dilakukan oleh KPK terhadap kabareskrim Soesno Duadji. Dalam rekaman itu disinyalir bahwa Soesna meminta sejumlah uang kepada pemilik bank Century yang sedang bermasalah apabila ingin penyelidikan dihentikan. Setelah munculnya rekaman percakapan itu, Soesno sebagai tertuduh telah menyangkal bahwa dia melakukan hal tersebut. Dalam pernyataannya beliau mengatakan bahwa dia tidak pernah melakukan hal tersebut dan mengenai penyadapan yang dilakukan oleh KPK dianggapnya sebagai tantangan dan penyadapan itu bersifat ilegal dan melanggar hukum.

Belum reda masalah itu menjadi perbincangan, publik kemudian dikejutkan dengan adanya testimoni dari Antasari yang merupakan mantan ketua KPK yang sedang tersandung kasus pembunuhan direktur BUMN. Dalam laptop Antasari, penyelidik menemukan rekaman percakapan antara Antasari dengan Anggoro pemilik perusahaan masaro yang sedang diselidiki KPK karena diduga melakukan korupsi terhadap penyediaan radio di departemen kehutanan. Dalam rekaman itu pula diketahui bahwa anggoro telah menyerahkan sejumlah uang kepada beberapa pemimpin KPK untuk menyelesaikan urusan tersebut.
Tak lama berselang, Polri memanggil dua pimpinan KPK yang masih aktif yaitu Bibit dan Candra Hamzah untuk menjadi saksi terhadap kasus penandatanganan surat pencabutan pencekalan terhadap Anggoro dan Joko Tjandra yang tersandung kasus BLBI. Melalui proses yang tidak begitu lama, kedua pimpinan KPK itu akhirnya ditentukan sebagai tersangka denga tuduhan telah menyalahgunakan wewenang sebagai pimpinan KPK. Hal inilah yang membuat banyak pihak mempertanyakan kemurnian penyelidikan ini. Sekarang ini timbul opini yang menyatakan bahwa terjadi kriminalisasi terhadap para pimpinan KPK ini. KPK kini mempunyai bukti rekaman yang dilakukan antara anggodo yang merupakan saudara dari anggoro dengan jamintel, wisnu subroto dan wakit kejagung mengenai usaha untuk menjebak kedua pimpinan KPK tersebut. Benar atau tidaknya semua kejadian ini tapi satu yang pasti KPK sebagai satu-satunya lembaga pemerintah yang mampu menjerat para koruptor telah digerogoti kekuatannya. Setelah Antasari terkena kasus pembunuhan yang katanya berlatar belakang cinta segitiga (apa mungkin orang sekaliber beliau membunuh hanya demi seroang caddy di lapangan golf), lalu diberhentikannya lagi dua pimpinan KPK Bibit dan Candra Hamzah karena kasus yang dituduhkan kepada mereka. Dan kini para anggota dewan juga ingin mengurangi wewenang KPK dengan mencabut wewenang KPK untuk mengajukan dakwaan terhadap para tersangka koruputor.

Melihat sepak terjang KPK dibawah kepemimpinan Antasari, sangat beralasan apabila KPK mempunyai banyak musuh dan pihak-pihak yang tidak senang akan keberadaan institusi ini. Di bawah Antasari bahkan besan presidenpun terseret dalam kasus korupsi Bank Indonesia. Namun keperkasaan KPK harus diuji ketika hendak memberantas korupsi didalam badan kepolisian negara kita ini. Memang dalam hal penyadapan KPK harusnya mempunyai surat resmi untuk melakukan hal tersebut. Bahkan diluar negri, badan penyelidikan seperti FBI saja harus mendapatka surat resmi dari hakim untuk melakukan penyadapan terhadap seorang tersangka. Mengapa hal ini perlu, karena apabila tidak disertai surat resmi dari hakim atau badan yang berwenang maka bukti penyadapan itu akan menjadi sia-sia. Bila melihat reaksi berlebihan dari seosno duadji terhadap rekaman KPK itu, wajar jika muncul kecurigaan bahwa ada usaha untuk menjerat para pimpinan KPK itu. Bila kita melihat pengalaman pada masa lalu, walaupun Bibit dan Candra didukung oleh banyak pengacara dari KPK akan tetapi dengan adanya restu dari SBY untuk meneruskan penyelidikan ini, tampaknya jauh api dari panggang. Hal ini dikarenakan SBY telah menyetujui penonaktifan kedua orang tersebut dan telah menggantinya dengan ketua pelaksan harian yang baru. Hal ini membuat jajaran polri mendapat dukungan dari pemerintah. Inilah yang sebenarnya disayangkan. Memang SBY pernah menyatakan bahwa beliau tidak ingin dan tidak akan mencampuri urusan yang terjadi antara polri dan kpk ini, namun dengan keluarnya perpu itu justru menampakkan secara jelas dukungannya kepada polri.
Kita mungkin tidak akan pernah tahu siapa yang benar dan siapa yang salah, tapi satu yang harus kita tahu bahwa sangatlah susah untuk mendapatkan keadilan di Indonesia selama hukum di negara kita ini masih tunduk kepada kekuasaan dan uang.