Senin, Januari 25, 2010

BANJIR

Jakarta dan banjir seperti dua kata yang tidak bisa dipisahkan belakangan ini terutama apabila masuk musim penghujan. Banjir seperti sudah menjadi masalah yang rutin yang harus dialami oleh sebagian warga Jakarta. Tidak hanya banjir kiriman tapi kini apabila hujan turun selama lebih dari 6 jam maka bisa dipastikan banyak daerah yang langsung tergenang oleh air. Bahkan jalan utama sekelas jalan Sudirman dan Thamrinpun tidak terlepas dari masalah ini.
Usaha pemerintah daerah dengan meningkatkan proses pengerjaan banjir kanat timur dan barat memang sudah tepat. Namun hendaknya juga perlu ada mega proyek selain kedua proyek tersebut untuk menanggulangi banjir yang terjadi di ibukota kita tercinta ini. Banjir kanal yang sedang dibuat sekarang ini masih belum cukup untuk mengatasi masalah masiv ini. Hendaknya pemerintah daerah mencanangkan proyek pembersihan dan pengerukan kali utama yang ada di Jakarta ini. DAS disepanjang sungai utama yang mengaliri ibukota ini harus bebas dari segala macam penggunaan tanah baik itu pemukiman maupun apapun juga namanya. Hal ini memang mengakibatkan penggusuran besar-besaran namun demi kepentingan yang lebih besar hendaknya hal ini perlu dilakukan. Apabila ini bisa dilaksanakan maka selain bisa mengatasi masalah banjir tapi juga hal ini dapat mengatasi prolem transportasi ibukota dimana transportasi sungai bisa dilaksankan secara optimal. Merupakan impian pribadi saya membayangkan bagaimana nantinya kita bisa melihat sungai ciliwung sepeti sungai-sungai yang mengalir dinegara-negara di Eropa.
Memang, usaha untuk mengatasi banjir ini perlu didukung tidak hanya oleh pemda jakata tapi juga oleh daerah-daerah penyangganya terutama daerah sekitar puncak yang merupakan hulu dari sungai-sungai yang mengalir di Jakarta. Namun menurut saya inti masalahnya justru lebih besar ada di dalam kota sendiri. Aliran air yang terhambat karena banyaknya sampah dan juga pendangkalan sungai akibat pengendapan sampah. Dibutuhkan kesungguhan dan keseriusan dari pengambil kebijakan agar dapat mengatasi masalah banjir ini.
Jadi menurut saya ada beberapa hal yang bisa dilakukan atau harus dilakukan oleh pemda agar dapat mengatasi masalah banjir di jakarta, antara lain :
1. Mensterilkan DAS sungai-sungai yang mengalir di Jakarta sehingga bebas dari berbagai macam penggunaan tanah seperti pemukiman ataupun jalan. Setidaknya jarak 1 meter dari sungai harus steril dari berbagai macam penggunaan tanah apapun.
2. Mengeruk dasar sungai sehingga air dapat mengalir lebih lancar.
3. Membuat saluran pembuangan bawah tanah yang sistematis, dimana hal ini bisa dilakukan seiring dengan proyek pemda untuk membuat MRT atau kereta bawah tanah.
Inilah beberapa solusi yang bisa ditawarkan agar masalah banjir ini bisa teratasi.

Minggu, Januari 24, 2010

BUSWAY

Busway merupakan program yang dicanangkan pada masa gubernur Sutiyoso dan sampai saat ini telah berlangsung lebih dari 4 tahun. Melihat masih banyaknya kelemahan terhadap moda transportasi ini hendaknya kita semua dapat memberikan masukan bagi berhasilnya moda transportasi satu ini karena bila kita melihat manfaat yang diberikannya sejauh ini bisa dibilang sudah memuaskan walaupun masih banyak kekurangan disana-sini.
Busway pada mulanya diadakan sebagai alat transportasi yang bebas hambatan yaitu dengan disediakannya lajur khusus bagi busway itu sendiri dan juga sebagai alat transportasi yang cukup nyaman dengan dilengkapi pendingin. Namun sekarang yang terjadi dilapangan, busway pada beberapa koridor tertentu tidak dapat menjadi alat transportasi yang bebas hambatan dan juga keadaan didalam bus yang penuh sesak sehingga mengakibatkan AC tidak berfungsi secara maksimal. Dari masalah yang timbul, kita dapat mengetahui bahwa upaya yang dilakukan oleh pengelola busway untuk memperbanyak koridor atau jalur busway ternyata tidak membawa pengaruh yang signifikan terhadap perbaikan service dari busway itu sendiri. Ada baiknya pengelola menghapus beberapa jalur yang memang belum sangat dibutuhkan, selain karena jumlah konsumennya yang tidak terlalu banyak dan juga ada kendaraan lain yang juga mampu melayani rute tersebut. Hendaknya pengelola dapat menambah armadanya pada rute-rute yang memang sangat padat dan ada penambahan lagi pada saat memasuki jam pulang kantor, sehingga penumpukan penumpang tidak terjadi seperti sekarang ini.
Untuk pelayanan yang perlu ditingkatkan selain penambahan armada, pengelola hendaknya memperhatikan juga halte untuk menunggu. Setidaknya pada beberapa halte yang memang merupakan halte utama diberi pendingin ruangan dan diperluas sehingga keadaan yang semrawut dapat dihindari dan juga penumpang nyaman saat menunggu bus datang. Tidak perlu semua halte dibuat seperti ini, namun beberapa saja yang memang sangat perlu untuk diperhatikan kenyamanan dan servicenya.
Masalah yang paling utama yang menghambat bagi perkembangan busway di Jakarta adalah masih tidak disiplinnya para pengguna jalan yang seenaknya masuk ke dalam jalur yang khusus diperuntukkan untuk busway. Bisa kita lihat bagaimana motor dan mobil masuk kedalam jalur busway dan akhirnya membuat busway tersebut tersendat. Memang pada beberapa ruas jalan, jalur khusus yang dibuat untuk busway ini justru membuat jalan yang sudah sempit menjadi lebih sempit. Hal ini membuat para pengendara masuk ke jalur busway karena tidak adanya pembatas ataupun marka yang dapat mencegah mereka masuk ke jalur busway tersebut. Saran dari saya adalah hendaknya disetiap jalur masuk busway dibuat suatu penahan dari besi/logam yang benar-benar menutup jalur tersebut sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan lain selain busway. Sedangkan untuk busway, didepan kendaraannya dibuat semacam besi pendorong yang sesuai dengan penghalang yang dipasang didepan jalurnya. Hal ini membuat hanya busway yang dapat memasuki jalur tersebut dan hanya orang yang mau kendaraannya rusak akibat tertabark pembatas itu yang mau masuk kedalam jalur busway tersebut. Sedangkan untuk jalur sepanjang busway tersebut, dipasang semacam lintasan berduri sehingga mereka yang mencoba masuk kedalam jalu busway tersebut ban kendaraannya akan pecah. Memang hal ini terlihat ekstrim, namun bila masyarakat melihat bahwa dengan menggunakan busway ternyata waktu tempuhnya bisa lebih efisien dan lebih nyaman tentunya sedikit demi sedikit usaha pemda untuk mencoba mengalihkan para pengguna kendaraan pribadi untuk berlaih ke angkutan umum bisa terlaksana.
Dengan semua solusi diatas semoga saja busway dapat menjadi moda transportasi unggulan seperti yang diharapkan.

Kamis, Januari 07, 2010

Geliat Pansus Di Tahun Baru 2010

Pansus yang dibentuk oleh DPR untuk menyelidiki kasus Bank Century terus bekerja. Dengan semangat baru setelah libur panjang akhir tahun, para anggota pansus tampaknya bersemangat untuk meneruskan tugas mereka, hal ini bisa dilihat dari serunya perang mulut antara anggota DPR Gayus Lumbung dari fraksi PDIP dengan Ruhut Sitompul dari fraksi Partai Demokrat. Keduanya bersitegang dalam rapat pansus karena terjadi selisih paham diantara keduanya. Ruhut merasa apabila keterangan yang diberikan oleh para saksi hari ini tidak terlalu berguna hendaknya waktu rapat tidaklah perlu terlalu lama, namun sebagai pemimpin rapat Gayus menolak hal tersebut karena memang sudah ada undang-undang yang mengatur bahwa para saksi itu wajib untuk memberikan jawaban atas pertanyaan anggota pansus sampai yang bersangkutan puas.
Melihat gelagat seperti ini tampakany masyarakat bisa menilai siapa yang sebenarnya pro atau kontra terhadap pansus ini. Ini bukan pertamakalinya Ruhut bersitegang dengan sesama anggota pansus. Terlihat bahwa ada agenda dari Ruhut untuk melindungi para saksi yang terlalu dicecar oleh para anggota pansus terutama yang dicecar oleh anggota pansus dari fraksi PDIP dan Golkar. Dalam keributannya dengan Gayus, Ruhut sempat mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan oleh seorang anggota dewan yang terhormat. Sebelum inipun Ruhut pernah walk out dari sebuah diskusi mengenai wapres Beodiono yang diadakan oleh sebuah LSM. Dalam diskusi itu, Ruhut mengucapkan kalimat yang SARA sehingga mendapat penolakan dan cacian dari para peserta diskusi. Tampaknya Ruhut ingin menunjukkan pada sang boss besar bahwa dia rela mati demi membela partai Demokrat atau lebih khususnya SBY. Namun bila kita mau jujur melihat track record Ruhut yang dulunya merupakan kader Golkar dan kini setelah Demokrat yang berkuasa dia langsung beralih haluan dengan cepat.
Ruhut adalah politikus yang termasuk boleh dibilang kental dengan nuansa kepentingan, karena bisa dilihat dari begitu cepatnya dia berganti haluan dalam karir politiknya. Dulu pada saat Golkar berjaya dia dengan lantang menyuarakan dukungannya pada partai berlambang pohon beringin itu dan kini setelah SBY dan Demokrat berjaya, tampak sekali bahwa Ruhut menjadi garda terdepan dalam membela SBY.
Terlepas dari itu semua, bagaimanapun hebatnya seseorang atau bagaimanapun pintarnya seseorang adalah tidak pada tempatnya apabila seorang anggota dewan yang terhormat sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas di ruang sidang. Bangsa kita adalah bangsa yang beragama dan tentunya bangsa yang menghargai orang lain. Selain itu juga seorang anggota dewan hendaknya bisa memberi contoh sehingga masyarakat yang melihatnya mendapatkan masukan yang positif terhadap mereka.
Benar kata manta Presiden kita yang baru saja wafat beberapa waktu lalu. Gus Dur dalam sidang dengan DPR dan MPR pernah berkata bahwa anggota dewan itu seperti anak TK saja dan ternyata pernyataan guru bangsa itu benar dan dengan bangga mereka pertontonkan kepada masyarakat luas dan dengan lugas dan tegas pula anggota dewan tersebut berkata bahwa apa yang dilakukannya dalam ruang sidang itu mendapat dukungan dari banyak pihak(he...he...bisa aja ngelesnya kalo lagi ditanya wartawan).
Semoga dengan masuknya tahun baru 2010 ini membawa angin segar dan perubahan menuju arah yang lebih baik bagi negara kita umumnya dan kita semua pada khususnya.