Minggu, Februari 13, 2011

Kekerasan Atas Nama Agama

Kekerasan yang terjadi belakangan terutama terhadap umat Ahmadiyah dan juga kekerasan di Temanggung yang katanya ditunggangi sebenarnya tidaklah 100 persen benar. Memang perlu dicurigai tentang adanya pengerahan massa terutama tentang penyerangan umat Ahmadiyah di Banten. Namun bila melihat sejarahnya tentang ajaran Ahmadiyah di Indonesia, tentunya penyerangan seperti ini bukanlah yang pertamakali terjadi namun entah mengapa penyerangan kali ini tampaknya mendapat perhatian yang khusus. Mungkin karena adanya korban jiwa dalam peristiwa kali ini dan disinyalir adanya pembiaran oleh aparat kepolisian. Namun bila pemerintah tegas akan masalah ini, peristiwa kemarin tentunya dapat dihindari. SKB 3 mentri yang dikeluarkan pemerintah tidak secara tegas menyatakan apakah Ahmadiyah dilarang ada di Indonesia atau tidak. Hal inilah yang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Masyarakat Muslim Indonesia menghendaki agar Ahmadiyah dibubarkan atau kalau tidak seperti yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia yang menyatakan bahwa Ahmadiyah merupakan alirang terlarang. Hal ini akan membuat jelas kedudukan ahmadiyah di mata hukum.
Kini dengan adanya peristiwa Cikesik, tampak seperti kaum ahmadiyah adalah kaum yang perlu dibela sedangkan bila kita melihat dari sisi agama, bahwa siapapun yang menghina dan mencemari agama adalah sah darahnya untuk ditumpahkan ke tanah. Bila ada orang yang berpikiran radikal seperti itu apa tidak tambah repot. Pemerintah hendaknya harus tegas terhadap status ahmadiyah di Indonesia. MUI yang merupakan badan yang telah menetapkan ahmadiyah sebagai aliran sesat telah membantu pemerintah dalam menentukan hal itu. Tapi entah mengapa pemerintah masih saja setengah-setengah dalam menangani hal ini.
Memang, kekerasan tidaklah dibenarkan di dalam agama apapun. Namun bila hal ini tidak segera ditanggulangi maka saya yakin biar pemerintah bertindak sekeras apapun terhadap para penyerang umat ahmadiyah kemarin di Cikesik, namun penyerangan terhadap umat ahmadiyah di Indonesia tidak akan berhenti malah akan menambah ketegangan antara umat, karena mereka yang ditahan akan dicoba untuk dikeluarkan oleh massa yang mendukungnya, seperti yang terjadi di Bogor.
Namun bila melihat kinerja pemerintah yang sangat tidak bisa diharapkan, diperlukan kesadaran dari setiap individu untuk menahan diri terhadap ahmadiyah ini. Memang, mereka telah melecehkan agama kita, namun hendaknya kita lebih berkepala dingin untuk menghadapi mereka karena kita bisa lihat karena dengan kekerasan malahan kita yang menjadi korbannya.
Saya mendukung agar ahmadiyah dibubarkan atau kalau tidak ahmadiyah tidak mempergunakan atribut Islam dalam melaksanakan kegiatannya. Apabila hal ini telah terjadi maka saya yakin tidak akan ada lagi peristiwa seperti di Cikesik maupun tempat-tempat lain.