
Sebetulnya saya ini bukan penggila bola, namun cukuplah memperhatikan apa saja yang terjadi dalam kancah persepakbolaan dunia. Saya jatuh cinta pertama kali pada sepak bola pada saat final piala dunia tahun 1986 dimana Maradonna membawa Argentina menjadi jawaranya. Nah sejak itulah saya rajin untuk mengikuti perkembangan olah raga yang satu ini. Banyak liga yang bergulir di seantero penjuru dunia, namun saya rasa kita perlu amini kalau hanya ada 3 liga saja yang patut diberi perhatian lebih, yaitu Inggris, Italia dan Spanyol.
Nah, kalau menyebut daratan yang satu ini, mereka seakan-akan menyatakan bahwa sepakbola modern itu berasal dari mereka. Ya terserahlan mereka mau bilang apa, yang penting saya bisa menyaksikan pertandigan yang apik yang mereka peragakan. Waktu dulu yang saya tahu di Inggris itu hanya satu klub yaitu Liverpool, dengan trio pemainnya John Barners, Peter Bardsley dan Ian Rush. Namun seiring bertambahnya usia, kejayaan mereka perlahan-lahan meredup. Nah disaat itulah saya melihat secercah cahaya terang dalam dunia sepakbola Inggris. Baru pertama kali saya melihat satu orang pemain yang dengan cerdiknya bisa menyusun suatu skema penyerangan yang dimulai dari tengah dan berhasil diselesaikan olehnya sendiri dengan sebuah gol yang indah. Yang bisa melakukannya adalah "The King", Eric Cantona. Sejak saat itu saya jatuh cinta pada si Eric ini, dan tentunya jadi membela klub yang dibelanya yaitu Manchester United.
Walaupun dia tidak pernah dipanggil untuk memperkuat tim nasional Perancis, namun pria yang satu ini tetap menjadi raja di Old Trafford. Tidak ada yang bisa menggantikannya. Ya mungkin orang jama dulu lebih mengenal Bobby Charlton. Namun sepakbola jama dulu belum sekeras seperti sekarang ini, dimana dibutuhkan seorang pemain yang benar-benar bemental baja untuk menjadi juara. Cantona dapat memberi tauladan dan kepemimpinan di lapangan bagi para pemain lainnya di lapangan. Walaupun ada insiden dimana dia menendang seorang suporter lawan, namun ya itulah di Cantona. Bukan Cantona namanaya kalau tidak ada insiden tendangan kungfu tersebut.
Dengan kombinasi yang apik antara pelatih yang kharismatik Sir Alex Ferguson dan si anak bandel Eric Cantona, MU menjelma menjadi dinasti kekuatan di Inggris Raya. Mereka berdualah yang memberi jalan untuk segala kejayaan dimasa sekarang ini.
Thank King for giving me an excitement of football to my life


Tidak ada komentar:
Posting Komentar