Sabtu, Agustus 08, 2009

Tingkah Polah Para Pembawa Berita

Dengan semakin berkembangnya dunia penyiaran maka peran pembawa berita ataupun reporter semakin diperlukan sebagai ujung tombak atau garda terdepan dalam usaha memberikan atau menyampaikan informasi kepada pemirsa. Dengan semakin menjamurnya tv swasta di Indonesia hendaknya juga terjadi seleksi terhadap siapa saja yang pantas menjadi pembawa berita ataupun reporter. Kita sebagai pemirsa tentunya mengharapkan mendapatkan informasi yang akurat dan juga tepat dari mereka yang menyiarkan suatu berita. Banyaknya siaran langsung terhadap suatu kejadian tentunya membutuhkan reporter yang handal dan dapat dengan cepat mengendalikan situasi dan memberikan berita yang aktual kepada pemirsanya.
Tapi melihat apa yang disajikan oleh banyak televisi saya menjadi tertawa sendiri. Banyak reporter yang ternyata tidak menguasai apa yang akan diberitakannya, sehingga seringkali terjadi pengucapa yang salah kaprah ataupun malah lebih parah lagi salah sama sekali. Begitu juga dengan pembawa berita atau mereka yang sering mewawancarai narasumber, esensi dari wawancara itu adalah hendak mendapatkan informasi dari individu atau seseorang yang dianggap ahli atau menguasai masalah tersebut jadi bukan tugas pembawa acara untuk mendorong si pembicara untuk menyeusaikan dengan isi kepala si pembawa berita. Pembawa berita yang baik hendaknya dapat menjaga alur wawancara agar si nara sumber dapat memberikan informasi secara maksimal dan objektif, bukan berdasarkan kemauan si pembawa acara ataupun redaksi mereka. Yang kita lihat di tv kadang-kadang malah si penanya lebih pintar dari yang ditanya, ya kalau mereka lebih tau ya ngapain ngundang orang susah-susah ke kantor mereka.
Inilah yang saya sering lihat belakagan ini di televisi kita. Kembali ke tulisan saya belakangan ini yang menyatakan bahwa opini masyarakat lebih banyak terbentuk dari media televisi, maka hendaknya tv dapat membawa pengaruh positif bagi perkembangan intelektual masyarakat penontonnya dan bukan malah berusaha menambah bodoh pemirsanya. Sudah cukup pembodohan melalui infotainment ataupun sinetron kejar tayang yang tidak habis-habis selama ratingnya masih bagus, tapi hendaknya apabila kita menginginkan melihat suatu acara tv yang berkualitas kita bisa mendapatkannya di tv dalam negri tanpa harus mengikuti tv berlangganan yang tentunya tidak murah untuk berlangganannya.
Maju Terus Indonesiaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar