Tampilkan postingan dengan label musik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label musik. Tampilkan semua postingan

Rabu, Desember 09, 2009

My Favorite Female Vocalists

Banyak vokalis wanita yang saya kagumi dan dibawah ini beberapa diantaranya.
1. Sade Adu.
Suara yang dimiliki Sade memang tiada duanya. Suaranya yang bagaikan desahan seperti menyihir pendengarnya. Tidak hanya dirinya tapi juga suaranya sangat seksi itulah Sade.

2. Alicia Keys.
Alicia sekarang ini menurut saya adalah penyanyi wanita R&B terbaik. Dengan suara yang khas dan kemampuannya bermain piano membuat dia penyanyi yang lengkap. Banyak penyanyi lain yang ingin berkolaborasi dengan dirinya.

3. Erykah Badu.
Erykah yang merupakan penyanyi Afro America yang cukup sukses. Mengapa saya bilang cukup hal ini karena walaupun albumnya sangat bagus tapi jarang yang mampu mencapai kejayaan dalam chart. Hal ini mungkin karena Badu lebih idealis dan tidak mau mengikuti kemauan pasar.

4. Amy Winehouse.
Ini dia bad girl yang paling keren saat ini.

5. Bjork.
Bjork adalah eksperimentalis dan sungguh luar biasa bahwa album-albumnya masih mampu mencapai platinum mengingat musik yang dihasilkan jauh dari kesan easy listening. Kalau kita mau bicara tentang art music ya inilah orangnya.

My Favorite Drummers

Dibawah ini adalah para drummer yang saya sukai. Urutannya tidak berdasarkan bahwa no satu adalah yang paling baik atau paling jago namun hanya numerik saja. Seorang drummer yang baik adalah drummer yang dapat menyesuaikan dengan musik yang sedang dimainkan, jadi tidak semua lagu dimainkan dengan tehnik yang tinggi, karena ada beberapa lagu yang justru enak didengar hanya dengan permainan seadanya. Drummer dibawah ini terdiri dari berbagai genre musik dan permainannya telah membuat saya makin tertarik untuk bermain musik.
1. Vinnie Colaiuta.
Saya mulai menyukai Vinnie Colaiuta pada saat dia bermain sebagai drummer untuk Sting pada album Ten Summoners Tales. "Seven Days" adalah lagu yang ada dalam album tersebut dan permainan Vinnie sungguh menginspirasi saya.

2. Chad Smith.
Chad Smith adalah drummer Red Hot Chilli Peppers. Permainannya tidaklah terlalu rumit namun penuh dengan beat yang funky dan itulah memang yang dibutuhkan oleh RHCP selain karena sudah ada Flea dan juga permaianan John Frusciante yang tidak menggunakan efek sama sekali.

3. Brad Wilk.
RATM tidak akan sama tanpa Zack De La Rocha dan tidak akan sama tanpa Tom Morello. Tapi Brad Wilk juga memberikan sentuhan tersendiri dalam musik RATM.

4. Dave Abruzesse.
Dave Abruzeese bermain dengan Pearl Jam pada album kedua, namun pada album pertama dimana saat rekaman Pearl Jam menggunakan Dave Krusen dan Dave Abruzese dipakai saat tampil. Permainannya yang penuh sangat pas dengan Pearl Jam masa itu. Pearl Jam masa awal yang penuh dengan pemberontakan, sangat pas dengan permaian Dave yang lincah.


5. Matt Cammeron.
Matt Cameron dulunya adalah drummer Soundgaren. Namun setelah Soundgarden bubar dia beralih ke saudara satu daerah yaitu Pearl Jam. Basicnya yang merupakan drummer jazz tampaknya cocok dengan Pearl Jam masa setelah album Vitalogy dimana para anggotanya ingin bereksperimen dengan musik mereka.


6. Manu Katche.
Manu Katche juga pertama kali saya dengar pada album Sting. Sama seperti Jeff Porcaro, Manu sangat ahli dalam pemilihan sound.

7. David Silveria.
Tidak banyak drummer nu metal yang saya sukai kecuali yang satu ini. Sebagai drummer Korn, David mampu beradaptasi dengan egoisme para anggota lainnya.


8. Bimbim.
Terserah anda mau bilang apa, tapi bagi saya Bimbim termasuk drummer yang baik dan mampu mebuat suatu lagu mempunyai nyawa. Permainannya mungkin tidak seahli pemain lain, tapi musik Slank hanya pantas diiringi oleh bim bim.
9. Carlos Vega.
Drummer jazz yang jago mungkin sangat banyak, tapi bagi saya Carlos Vega adalah yang terbaik. Pertama kali saya melihat permainannya dalam Record Plat bersama Lee Ritenour dan Abraham Laboriel langsung membuat saya menyenangi permainannya. Dave Weckl mungkin drummer jazz no 1, tapi bagi saya drummer jazz no 1 ya Carlos Vega.

10. Tre Cool
Green Day dan Tre Cool adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Tre Cool termasuk drummer punk yang cukup baik dan dihormati dalam scenenya.


Inilah segelintir musisi yang mampu menginspirasi saya untuk bermain drum.

Senin, Oktober 26, 2009

Lupa Kacang Pada Kulit

Saya jadi ingin sekali menulis mengenai hal ini setelah mendengar ilustrasi musik disalah satu televisi yang sedang menyiarkan berita mengenai isu kenaikan gaji mentri kabinet SBY yang baru. Ilustrasi musiknya adalah lagu Slank yang "lu harus grak". Syairnya secara jelas menyatakan bahwa mereka adalah sekumpulan orang yang aktif, bukan anak manja dan penuh kreativitas dan salah tempat bagi mereka-mereka yang ingin cari uang. Kata-kata ini sungguh tidak pantas dikeluarkan dari mulut seorang kaka yang seharusnya lebih tahu apa itu arti pertemanan. Dengan lagu ini seakan-akan mereka ingin membandingkan antara massa potlot zaman dulu dengan sekarang. Seolah Bimbim ingin mengambarkan bahwa mereka yang dulu berkumpul disana hanyalah anak-anak manja yang tidak punya kreativitas. Seolah mereka itu dengan berkumpul disana, ingin mencari keuntungan. Hendaknya Bimbim dan Kaka sadar bahwa apa yang mereka raih sekarang adalah buah dari apa yang telah mereka lakukan dulu. Memang dalam prosesnya terjadi hal-hal yang tidak mengenakkan bagi beberapa pihak, tapi potlot yang sekarang besar karena mereka yang ada dulu.
Apa harus disalahkan kalau dulu (maaf nih sekali lagi nulisnya jujur) komunitas yang ada di potlot adalah mereka yang merupakan anak dari orang berada yang tidak perlu bekerja keras untuk mendapatkan uang untuk kesehariannya. Toh hal ini tidak merugikan orang lain selain dirinya dan orang tuanya. Dan kalau dibilang mereka itu kurang kreativitas, apa Bimbim dan Kaka lupa bahwa pada masa itu ada Kidnap Katrina, Oppie dan Imanez. Dan jangan lupa juga bagaimana jayanya Pulau Biru Jamming. Jadi kalau dibilang mereka dulu hanya anak manja dan tidak kreatif, sungguh pernyataan yang naif. Toh pada saat Slank ingin kembali menuju kejayaan, Renold dan Teguhlah yang membantu menyelesaikan album ke-6 mereka.
Kalau dalam perjalanan komunitas itu ada singgungan itu memang tidak dapat dihindarkan. Hal ini terjadi karena semakin kuatnya pengaruh narkotika dalam keseharian mereka. Tapi sangatlah tidak adil apabila Bimbim dan Kaka menyalahkan hal tersebut kepada generasi potlot yang dulu. Presiden pertama kitapun berkata "jas merah", jangan lupakan sejarah. Slank bisa sebesar ini memang bukan karena mereka yang ada disana tapi karena kemampuan kalian untuk bisa memahami perasaan dan pikiran sebagian besar masyarakat muda yang sedang mencari identitas. Tapi suatu band besar tentu ada berbagai hal dibelakangnya. Perang bunda untuk tetap menjaga konsistensi Slank memang tidak bisa dipungkiri, cuma satu yang saya sayangkan dari Slank sekarang. Mereka seolah berkata bahwa apa yang terjadi dulu itu hanya memberi mereka pengaruh negatif terhadap perkembanga Slank. Kalau mau jujur, boleh ditanyakan kepada para slanker sekarang kenapa suka dengan Kaka dan Bimbim, mungkin sebagian besar atau lebih dari 50 persen akan bilang karena mereka dulu tukang mabok. Hendaknya kita semua sadar bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan kita entah itu buruk ataupun baik, hendaknya menjadi pembelajaran bagi kita dan semoga kita tidak terjerumus lagi kedalam lubang yang sama. EVERYTHING THAT DON'T KILL YOU EITHER MAKE YOU STRONG OR MAKE YOU NUTS.
Jujur dulu saya bangga sebagai slanker, saya tidak malu untuk berteriak lantang bahwa saya pencinta Slank. Tapi maaf buat sekarang ini, karena sepertinya Slank tidak lagi dapat menyuarakan perasaan dan gejolak dalam hati ini, entah ini karena umur yang sudah bertambah atau apalah. Tapi menurut saya seharusnya apabila Slak tidak lari dari akarnya dan tetap konsisten dengan apa yang mereka teriakkan dulu, mungkin sampai sekarang saya akan tetap bangga sebagai slankers(ini bersifat pribadi). Saya masih ingat dalam album pertama ada tulisan SLANK=slengean, ya itulah Slank, Slank adalah ketika rambut gimbal Kaka terbelit kesana kemari karena jarang mandi, tertawa lepas yang menampakkan gigi yang hancur kehitaman dan dibalut celana jeans pendek yang dipotong sampai sebatas(maaf sensor). Ada Bimbim yang juga tertawa dengan gigi yang sama hancur dan hitamnya dan mata yang sedikit agak malas untuk terbuka. Ada juga Bongki yang jail, dengan pose yang bagaikan seorang anak gaul salah arah. Ada Pay yang tetap jaim menjaga penampilannya dan satu lagi manusia ajaib yang muncul agak dibelakang dengan senyuman kecil, Indra. Itulah Slank bagi saya. Slank bukan Kaka yang penuh tatto dan memakai celana jeans yang melorot sampai batas --------- sehingga sampai perlu disensor ketika tampil di tv dan juga bukan Bimbim yang pakai topi pelaut dan memakai baju super ketat yang memperlihatkan badan kurus kering, tapi yakin bahwa itu yang terbaik. Buat personel yang lain maaf, saya tidak perlu dan tidak butuh megomentari anda. Jujur saya rindu Slank yang dulu.

Jumat, Juli 31, 2009

Kemanakah Musikku Yang Dulu

Beberapa hari yang lalu dalam perjalanan ke Cibubur, secara tidak sengaja saya menemukan CD Stone Temple Pilots saya. Berharap untuk mengisi kebosanan di dalam kendaraan maka kemudian saya pasang CD itu. Entah darimana datangnya perasaan seperti dulu timbul lembali disaat musik grunge masih berjaya. Kocokan gitar yang khas dari Robert De Leo(dia termasuk gitaris kesukaan teman saya dulu) menghasilkan nada-nada yang begitu indah. Boleh dibilang saat sekarang ini saya jarang sekali membeli rekaman dari artis-artis baru. Entah mengapa saya merasa bahwa apa yang ditawarkan sekarang jauh dari apa yang ada dulu. Saya mulai mengenali dan memahami musik boleh dibilang sejak masa Grunge mulai merambah musik dunia. Lagu-lagu yang dihasilkan Soundgarden, Smashing Pumpkin dan lainnya pada masa itu kalau saya bilang adalah pencapaian puncak dari musik rock. Pada masa itu mereka bebas mengeksploitasi bunyi gitar, efek dan alat tang ada.
Mendengar apa yang ditawarkan sekarang saya merasa selalu ada yang kurang atau malah berlebihan. Ada sebagian band yang terlalu lembek dan boleh dibilang bukanlah aliran rock walaupun mengaku rock atau bahkan ada yang terlalu atau lebay kata anak sekarang malah jadinya ngak ngerti saya.
Entah saya yang ketinggalan jaman mungkin akan tetapi buat saya musik yang baik itu haruslah berasal dari hati dan apabila kita mendengarkannya hati kitapun turut merasakannya, dan semua ini ada pada musik grunge. Bila mendengarkan Spoon man ataupun Trippin On A Hole saya seperti ingin ikut bernyanyi dengan mereka.
Kalau saya ingin mengambil contoh, Peal Jam sebelum album Vitalogy adalah maha karya mereka, namun sekarang apa ada karya mereka yang bisa menyamai Black, Rearview Mirror?. Atau karya solo Chris Cornell apa ada yang bisa menyamai saat dia masih bergabung di Sound Garden. Menurut saya para musisi itu terlalu mencoba untuk mengeksplorasi sesuatu yang memang bukan akar bermusik mereka, Penggunaan alat elektronik memang tidak diharamkan tapi bila mengingat bahwa musik grunge adalah eksplorasi dari musik rock n rool pada jaman seperti Led Zeppelin ataupun Deep Purple ataupun Roses tentunya hasilnya tidak akan begitu berbeda, Kini seakan-akan musisi-musisi itu mengharamkan apabila mereka menghasilkan karya musik seperti jaman keemasan mereka. Dengan dalih bahwa mereka juga harus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman menurut saya sudah salah kaprah. Sangat disayangkan apabila anak sekarang tidak bisa lagi mendengar lagu-lagu seperti Black ataupun Smells Like Teen Spirit versi sekarang karena para musisi menganggap musik seperti itu sudah ketinggalan jaman,
Tapi semua berpulang kepada selera masing-masing tapi yang jelas buat saya belum ada band baru yang mampu menggantikan band-band Seattle Scene hingga saat ini.

Rabu, Juli 08, 2009

You're Not Alone

"I Love You Michael".teriakan itulah yang sering kita dengar di setiap pertunjukannya. Michael Jackson memang pantas untuk dicintai oleh dunia, tidak hanya karena kemampuan musikalitasnya tapi juga karena peran sertanya bagi kesejahteraan umat manusia. Sebagai Ikon musik dunia MJ mampu menghasilkan lirik dan melodi yang sungguh luar biasa. Memulai karirnya di dunia musik sejak usia dini dan menghasilkan karya musik yang berhasil dijual ratusan juta copy di seluruh dunia, inilah mengapa dia pantas dujuluki mega bintang. Dialah artis kulit hitam pertama yang videoklipnya ditayangkan oleh MTV, dimana hal ini meletakkan dirinya sebagai pembuka jalan bagi artis kulit hitam masa kini.
Terlepas dari kontroversi mengenai transformasi wajah yang dialaminya ataupun tuduhan pencabulan atas dirinya, Michael adalah artis terbesar yang pernah ada di dunia ini seperti yang diungkapkan oleh diva pop Madonna dalam sela-sela konsernya di O2 Stadium di London, tempat dimana Michael seharusnya juga akan melaksanakan tour perpisahan yang bertajuk"This Is It"
Dalam acara penghormatan yang dilakukan di Stapples Center di California, Los Angeles semalam, kita bisa melihat bagaimana kita semua telah kehilangan seorang artis besar. Mulai dari Stevie Wonder, Smokey Robinson turut serta memberi penghargaan terakhir kepada Michael.
Satu hal yang membuat kepergiannya lebih berkesan adalah apabila rumor bahwa diakhir hayatnya Michael telah menjadi muallaf sungguh membahagiakan hati.
Selamat jalan Michael, selamat jalan King of Pop
Bye MJ

Kamis, Juni 04, 2009

Slank, Kreatifitas dan Narkotika

Kreatifitas dan narkotika merupakan dua kata yang berbeda tapi hampir mempunyai hubungan yang signifikan. Kreatifitas merupakan suatu hal yang abstrak yang merupakan buah imajinasi dan pemikiran seseorang yang pada akhirnya dapat menghasilkan suatu karya. Sedangkan narkotika adalah suatu substansi atau zat yang mampu memberikan efek tertentu terhadap pemikiran dan imajinasi seseorang. Saya pernah mendengan kutipan dari seseorang musisi Indonesia yang dulunya merupakan idola saya. Setelah lama terjerumus dalam kubangan lumpur narkotika dia berkata bahwa kreatifitasnya sama sekali tidak dibantu oleh narkotika yang dia pakai selama ini. Dia berkata dengan lantang bahwa jauhi narkoba karena tanpa narkoba kitapun bisa tetap berkarya. Nah hal yang satu ini memang saya tidak bantah karena memang benar tidak semua musisi handal menghasilkan sebuah karya masterpiece tanpa harus menggunakan substansi atau zat apapun untuk menstimulus otaknya. Namun saya juga bisa membantah pernyataannya yang mengatkan bahwa narkotika tidak membantu kreatifitas seseorang. Justru dengan dia memakai itulah maka imajinasi yang didapatnya akan semakin liar dan akan semakin berkembang karena tidak adanya pembatas bagi dirinya dengan dunia nyata. Hal seperti ini atau efek seperti ini hanya bisa didapat apabila kita mengkonsumsi narkotika. Dan kita semua harus jujur apabila pemakaian narkotika itu masih dalam tahap hanya fun atau untuk bersosialisasi maka saya rasa tidak akan ada efek negatif yang timbul kecuali efek negatif pada jasmani si pemakai. Narkotika ini akan menjadi penghambat kreatifitas pada saat kita lebih mementingkan mendapatkan zat tersebut dibandingkah apa yang akan dicapai setelah memakainya. Memang tahapannya akan seperti itu, namun yang saya sesalkan dari pernyataannya adalah seakan-akan mereka malu akan apa yang terjadi di masa lalu. Justru menurut saya apa yang mereka raih sekarang ini merupaan buah dari masa lalu mereka.
Saya memang bukan ahli di bidang musik namun apabila saya membandingkan hasil karya mereka sebelum adanya perpisahan karena narkotika dengan apa yang mereka hasilkan sekarang bagi saya merupakan penurunan kualitas. Tampak adanya limit terhadap imanjinasi mereka dalam memandang suatu musik atau bunyi-bunyian.
Kalau dulu saya akan bangga mengatakan bahwa saya adalah salah satu Slanker sejati namun sekarang ini nanti dulu. Bukannya saya mendukung mereka untuk terus memakai narkotika tapi hendaknya mereka tidak lupa dari mana mereka berasal, darimanakan kata Slank itu berasal. Mereka juga tidak boleh menampik bahwa karya mereka selama ini banyak dipengaruhi oleh narkotika yang mereka pakai selama ini.
Sampai sekarang saya masih saja ingin tahu apa yang mereka lakukan dengan musik mereka tapi tampaknya apa yang saya harapkan bahwa mereka akan kembali ke root-nya tidak akan mungkin terjadi. Tampaknya saya hanya bisa bermimpi bahwa suatu saat nanti Bim Bim, Pay, Bongki, Indra dan Kaka dapat kembali satu panggung dan berkata PISS...

Kamis, Maret 19, 2009

Selamat Jalan Anak Pantai


Menyebut nama Imanez tentunya kita akan teringat dengan lagu riang yang dinyanyikannya pada tahun 90an. Pada masa itu bisa dibilang adalah sebuah langkah yang berani untuk mengeluarkan sebuah album Reggae. Bukannya para pendengar musik kita tidak kenal reggae namun sungguh riskan untuk mengeluarkan full album dari seorang musisi reggae pada masa itu dari segi bisnisnya. Untunglah Imanez didukung oleh teman-teman yang mengerti apa itu arti dari aktualisasi diri. Dengan dibantu Bimbim, Kaka, Bonky, Indra, Pay dan banyak lagi musisi yang ada di Potlot keluarlah album pertamanya"Anak Pantai". Materi yang sebagian besar adalah ciptaan dari Bimbim itu kalau menurut saya mencapai hasil yang luar biasa di pasaran. Bisa dibilang Imanezlah yang meletakkan perkembangan jenis musik ini di Indonesia, dengan tidak mengenyampingkan musisi reggae underground lainnya seperti Tony Q dan Rastafara.
Selang berapa lama, Imanez membuat album kedua yang sebagian besa materinya adalah buatan dia sendiri dengan tidak lagi didukung oleh personil Slank namun dengan materi pemain yang diisi oleh teman-teman dekatnya di Potlot. Album ini adalah album perpisahan bagi penggemarnya, karena setelah album ini dia tidak pernah lagi mengeluarkan karyanya. Sungguh mengenaskan memang akhir cerita dari hidup seorang anak pantai, namun setidaknya saya pernah mengenal Imanez lebih dari seorang musisi yang kita lihat di panggung.
Saya pernah beberapa kali jalan bareng dengan dia. Hal ini terjadi karena kebetulan saya berteman dengan Chiling yang merupakan drummer yang mengisi di album kedua Imanez. Bagi saya dia merupakan orang yang bersahaja dan sangat rendah hati. Saya masih sering tertawa kalau mengingat kejadian waktu kita makan di Bintaro Plaza, waktu itu Chiling dan Giri ingin pergi ke rumah Imanez di Bintaro, sebelumnya mereka menjemput saya dulu, lalu baru kesana. Sesampainya disana sebenarnya niatnya kita mau makan siang di eh jadinya malah terjadi hal-hal yang sampai sekarang masih melekat erat di memori saya(he...he..he.. om Iman..om Iman).
Ada lagi satu memori saya mengenai Imanez, waktu itu dia menjadi musisi yang juga tampil di konser emas Slank untuk menyambut 50 tahun kemerdekaan negara yang kita cintai ini. Saya pergi dengan Bedul(Aldisyar Alm.), Tamar, Cholil(Efek Rumah Kaca) dan Joko Dolok. Waktu dipanggung dia bilang bahwa kita harus bangga dengan bahasa Indonesia jadi intinya dia tidak akan menyanyikan lagu-lagu reggae lain kecuali yang berbahasa Indonesia. Tapi mungkin durasi untuk dia tampil masih banyak dan belum waktuny dia untuk turun sedangkan stock lagu sudah habis dan dengan tanpa sadar dia langsung membawakan lagu "No Woman No Cry"nya Bob Marley(lah tadi katanya cinta bahasa Indoenesia om).
Itulah sekelumit memori saya mengenai si anak pantai.
Selamat jalan Imanez. Selamat jalan anak pantai. Semoga kau damai disisi Nya.

Rabu, Maret 18, 2009

SLANK ku bukan SLANK mu


Buat saya Slank itu adalah Kaka, Bim Bim, Bonky, Pay dan Indra. Slank itu bukan hanya idola buat saya, namun juga cermin dari sikap, gaya hidup dan tingkah laku bagi sebagian besar remaja di jamannya. Slank tidak akan lepas dari yang namanya Potlot. Sebuah tempat yang dapat menampung semua ide, kreativitas, gaya hidup, semuanya. Slank tidak besar dalam semalam tentunya, dibutuhkan proses jatuh bangun untuk dapat menjadi band sebesar ini.
Terus terang bagi saya Slank itu ya, slank yang apa adanya, yang bebas berbicara, bebas berpakaian tanpa perlu merasa risih akan pandangan orang lain, bebas bersikap walaupun nantinya dapat mengakibatkan pandangan negatif dari orang lain, namun yang penting bebas yang bertanggung jawab. Untunglah saya sempat merasakan bagaimana kehangatan potlot di jaman dulu. Potlot yang masih penuh dengan manusia-manusia yang kreatif dan bukan anak manja. Saya sempat kecewa ketika slank membuat lagu"grakk", dimana tampaknya kaka dan bim bim memberi label anak manja pada orang-orang tertentu. Memang sejak imbas dari semakin maraknya penggunaan narkotika di sana yang tidak saja menyerang slank sendiri namun juga komunitas yang ada di dalamnya membuat semua kebersamaan itu menjadi buyar.
Sungguh sangat disayangkan formasi sesolid ini harus bubar hanya karena suatu substan yang sebetulnya kalau saya lihat justru pada akhirnya membuat mereka yang pernah mengalaminya menjadi lebih kuat dan mampu lebih mengerti memaknai arti hidup ini.
Dan untungnya lagi saya masih merasakan bagaimana kebanggaan untuk menjadi komunitas potlot, dimana tidak ada batasan antara satu orang denga lainnya, bahkan anggota slank itu sendiri.
Maaf kalau tulisan saya ini menyinggung slanker sekarang, namun bagi saya slank itu telah mati ketika mereka memutuskan untuk mengeluarkan Bonky, Pay dan Indra. Memang yang membentuk Slank itu adalah Bimbim, namun yang meletakkan dasar bagi kejayaan mereka sampai sekarang bukan hanya Kaka dan Bimbim namun mereka berlima, dibantu oleh banyak orang yang tidak manja dan penuh ide(Imanez, Oppie, Kidnap Katrina).
Namun saya tetap harus mengalah, karena Slank tetaplah Slank. Walaupun saya sudah bertahan untuk tidak pernah lagi mendegarkan musik mereka, namun tetap saja saya harus tahu bagaimana perkembangan mereka sampai detik ini, bahkan pada album dimana mereka kembali menggunakan instrumen piano pada lagu "Ku tak Bisa", mengingatkan saya pada lagu ballad mereka di jaman dulu.
Oh saya sungguh sangat rindu dengan Slank ku yang dulu.

Thug Life


Tidak banyak rapper yang dapat menancapkan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan musik rap di dunia khususnya di Amerika. Sebagai negara tempat lahirnya jenis musik tersebut, ada banyak sekali musisi berbakat disana. Untuk dapat menjadi terkenal, seorang rapper haruslah mempuyai ciri khas yang menandakan keberadaanya. Saya mungkin bukanlah seorang penggemar berat musik rap, namun saya sangat tertarik dengan orang satu ini. Karena dialah hingga kini saya mulai menyukai dan memperhatikan perkembangan musik yang satu ini.
Tupac Amaru Shakur (June 16, 1971 - September 13, 1996), juga dikenal dengan nama panggungnya 2pac dan Makaveli. Selain mampu berkibar sebagai artis papan atas dalam industri rekaman, 2pac juga seorang aktor kawakan dan aktivis sosial. Kebanyakan dari lagu-lagunya menggambarkan kerasnya kehidupan di Ghetto, isu rasis dan narkotika dan juga perseteruannya dengan rapper lain. Karirnya dimulai sebagai rodie dan penari latar dari group hip hop underground, Digital Underground. Debut albumnya yang bertitel 2Pacalypse Now, mendapatkan perhatian dan kritikan yang keras karena liriknya yang sangat vulgar dan kontroversial.

Shakur menjadi target dari berbagai tuntutan dan masalah hukum. Hal ini tidak lepas dari aktivitas dan kehidupannya yang dekat dengan dunia narkotika dan aktivis sosial. Pada saat itu juga dia menjadi target penembakan yang terjadi di lobby studio rekaman di New York City. Penembakan ini menjadi cikal bakal terjadi perseteruan yang terjadi antara west coast dengan east cost. Tak berapa lama dia terbukti melakukan pelecehan seksual dan menjalani hukuman selama 11 bulan. Setelah keluar dari penjara dia bergabung dengan Death Row Label dan meneken kontrak untuk mengeluarkan 3 album dibawah naungan label tersebut.
Pada 7 September 1996, Shakur menerima 4 kali tembakan di tubuhnya oleh penembak misterius di Las Vegas. Dia menghembuskan napas terakhir akibat kegagalan pernapasan dan gagal jantung di University Medical Centre.
MTV menetapkan 2 Pac diperingkat 2 dari "The Greatest MCs of All Time"


Senin, Maret 16, 2009

Legendary Place

Banyak sekali cafe atau club yang sering mengundang band atau pemusik besar untuk bermain di tempatnya. Selain akan menambah citra dari tempat itu sendiri juga akan menambah ekslusifitas dari tempat tersebut. Sebagian besar dari kita mungkin sudah familian dengan Hard Rock Cafe, yang cabangnya sudah bertebaran di seluruh penjuru dunia ini. Sudah begitu banyak pemusik yang mengadakan konsernya di tempat ini. Selain karena tempatnya yang bertaraf internasional juga jaringannya yang sangat luas.
Namun ada satu tempat di New York yang boleh saya bilang sebagai tempat yang sangat melegenda bagi musik rock. Tempat itu adalah CBGB. Suatu band atau musisi akan mendapat tempat yang berbeda apabila telah bermain di tempat ini. Banyak band kelas atas yang pernah perform di tempat ini. Walaupun kapasitasnya tidaklah terlalu besar namun tempat ini selalu jadi magnet bagi banyak band di dunia. Seperti ada keinginan yang belum tercapai apabila belum pernah manggung di tempat ini. Banyak musisi kelas atas dunia rela untuk bermain disini walaupun tidak mendapat bayaran, karena di tempat ini sangat terasa kedekatan mereka dengan para penggemarnya, dimana hampir tidak ada batasan sama sekali. Korn salah satu grup yang pernah bermain di tempat tersebu. Kebetulan saya mempunyai rekaman DVD nya. Dengan di dukung sound yang baik, terasa bahwa band tersebut sangat menikmati bermain di tempat tersebut. Tapi sayang tempat ini sekarang sudah rata dengan tanah, karena kebijakan dari Pemerintah daerah, tempat ini akan dirubuhkan dan akan dialih fungsikan.

Jumat, Maret 13, 2009

A Man Behind The Song

Setiap musisi mungkin tidak semuanya membutuhkan jasa seorang produser dalam pembuatan albumnya. Namun bagi sebagian musisi kehadiran seorang produser mungking sangat dibutuhkan disaat mereka menemui kebuntuan dalam berkarya dan mereka membutuhkan masukan dari pihak lain selain dirinya.
Kalau bicara produser kelas atas mungkin banyak nama bisa saya sebutkan. Brian Eno, Dr. Dre dan lain-lain. Namun bagi saya hanya ada satu nama di kancah musik dunia yang benar-benar dapat mengeluarkan apa yang tersimpan dari seorang musisi. Nama itu ialah Rick Rubin. Rick Rubin, pertama kali saya membaca nama itu, pada saat album RHCP "Blood Sugar Sex Magic", lihatlah apa yang berhasil dilakukannya terhadap Kiedies dan Flea. Album ini boleh dibilang album terbaik sepanjang masa bagi RHCP. Lalu pada album "Ten"nya Pearl Jam, sampai sekarang ini (ini menurut saya lho) originalitas band ini ya ada pada album ini. Dengan raungan gitar dan suara serak Eddie Vedder benar-benar memberi arti baru bagi kata grunge. Tidak sedikit band besar yang mempergunakan jasanya. Bahkan Rick tidak hanya bekerja dengan satu aliran saja. Dia pernah bekerjasama denga Jay Z dalam "Black Album"nya dan tampil dalam videoklip "99 Problems".
Bahkan Metallica meminta Rick untuk memproduseri album terbaru mereka "Death Magnetic".
Apa mungkin ya kalau kangen band di produseri sama Rick Rubin, menjelma menjadi kayak semacam Placebo gitu...ngayal aja lu Ben...

Rabu, Maret 04, 2009

Finally....Jamiroquai konser di Indonesia


Well...ini dia konser musik yang tidak boleh dilewatkan...bukan karena Jamiroquai adalah salah satu musisi favorit saya akan tetapi negara kita ini miskin sekali akan pertunjukan dari musisi internasional yang bermutu...kalaupun ada itupun dengan harga tiket yang sangat tinggi yang langsung bikin kantong bolong walaupun itu cuma kelas yang paling bawah...buat yang satu ini saya acungkan jempol buat Java sebagai promotor yang akan mendatangkan Jay Kay ke Indonesia...semoga saja berita ini benar dan tidak ada aral melintang yang membuat acara sesansional seperti ini batal cuma karena negara kita tidak menjunjung tinggi yang disebut oleh negara-negara maju HAM...apalah itu artinya???...