Kamis, Juni 04, 2009

Slank, Kreatifitas dan Narkotika

Kreatifitas dan narkotika merupakan dua kata yang berbeda tapi hampir mempunyai hubungan yang signifikan. Kreatifitas merupakan suatu hal yang abstrak yang merupakan buah imajinasi dan pemikiran seseorang yang pada akhirnya dapat menghasilkan suatu karya. Sedangkan narkotika adalah suatu substansi atau zat yang mampu memberikan efek tertentu terhadap pemikiran dan imajinasi seseorang. Saya pernah mendengan kutipan dari seseorang musisi Indonesia yang dulunya merupakan idola saya. Setelah lama terjerumus dalam kubangan lumpur narkotika dia berkata bahwa kreatifitasnya sama sekali tidak dibantu oleh narkotika yang dia pakai selama ini. Dia berkata dengan lantang bahwa jauhi narkoba karena tanpa narkoba kitapun bisa tetap berkarya. Nah hal yang satu ini memang saya tidak bantah karena memang benar tidak semua musisi handal menghasilkan sebuah karya masterpiece tanpa harus menggunakan substansi atau zat apapun untuk menstimulus otaknya. Namun saya juga bisa membantah pernyataannya yang mengatkan bahwa narkotika tidak membantu kreatifitas seseorang. Justru dengan dia memakai itulah maka imajinasi yang didapatnya akan semakin liar dan akan semakin berkembang karena tidak adanya pembatas bagi dirinya dengan dunia nyata. Hal seperti ini atau efek seperti ini hanya bisa didapat apabila kita mengkonsumsi narkotika. Dan kita semua harus jujur apabila pemakaian narkotika itu masih dalam tahap hanya fun atau untuk bersosialisasi maka saya rasa tidak akan ada efek negatif yang timbul kecuali efek negatif pada jasmani si pemakai. Narkotika ini akan menjadi penghambat kreatifitas pada saat kita lebih mementingkan mendapatkan zat tersebut dibandingkah apa yang akan dicapai setelah memakainya. Memang tahapannya akan seperti itu, namun yang saya sesalkan dari pernyataannya adalah seakan-akan mereka malu akan apa yang terjadi di masa lalu. Justru menurut saya apa yang mereka raih sekarang ini merupaan buah dari masa lalu mereka.
Saya memang bukan ahli di bidang musik namun apabila saya membandingkan hasil karya mereka sebelum adanya perpisahan karena narkotika dengan apa yang mereka hasilkan sekarang bagi saya merupakan penurunan kualitas. Tampak adanya limit terhadap imanjinasi mereka dalam memandang suatu musik atau bunyi-bunyian.
Kalau dulu saya akan bangga mengatakan bahwa saya adalah salah satu Slanker sejati namun sekarang ini nanti dulu. Bukannya saya mendukung mereka untuk terus memakai narkotika tapi hendaknya mereka tidak lupa dari mana mereka berasal, darimanakan kata Slank itu berasal. Mereka juga tidak boleh menampik bahwa karya mereka selama ini banyak dipengaruhi oleh narkotika yang mereka pakai selama ini.
Sampai sekarang saya masih saja ingin tahu apa yang mereka lakukan dengan musik mereka tapi tampaknya apa yang saya harapkan bahwa mereka akan kembali ke root-nya tidak akan mungkin terjadi. Tampaknya saya hanya bisa bermimpi bahwa suatu saat nanti Bim Bim, Pay, Bongki, Indra dan Kaka dapat kembali satu panggung dan berkata PISS...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar