Rabu, Maret 18, 2009

SLANK ku bukan SLANK mu


Buat saya Slank itu adalah Kaka, Bim Bim, Bonky, Pay dan Indra. Slank itu bukan hanya idola buat saya, namun juga cermin dari sikap, gaya hidup dan tingkah laku bagi sebagian besar remaja di jamannya. Slank tidak akan lepas dari yang namanya Potlot. Sebuah tempat yang dapat menampung semua ide, kreativitas, gaya hidup, semuanya. Slank tidak besar dalam semalam tentunya, dibutuhkan proses jatuh bangun untuk dapat menjadi band sebesar ini.
Terus terang bagi saya Slank itu ya, slank yang apa adanya, yang bebas berbicara, bebas berpakaian tanpa perlu merasa risih akan pandangan orang lain, bebas bersikap walaupun nantinya dapat mengakibatkan pandangan negatif dari orang lain, namun yang penting bebas yang bertanggung jawab. Untunglah saya sempat merasakan bagaimana kehangatan potlot di jaman dulu. Potlot yang masih penuh dengan manusia-manusia yang kreatif dan bukan anak manja. Saya sempat kecewa ketika slank membuat lagu"grakk", dimana tampaknya kaka dan bim bim memberi label anak manja pada orang-orang tertentu. Memang sejak imbas dari semakin maraknya penggunaan narkotika di sana yang tidak saja menyerang slank sendiri namun juga komunitas yang ada di dalamnya membuat semua kebersamaan itu menjadi buyar.
Sungguh sangat disayangkan formasi sesolid ini harus bubar hanya karena suatu substan yang sebetulnya kalau saya lihat justru pada akhirnya membuat mereka yang pernah mengalaminya menjadi lebih kuat dan mampu lebih mengerti memaknai arti hidup ini.
Dan untungnya lagi saya masih merasakan bagaimana kebanggaan untuk menjadi komunitas potlot, dimana tidak ada batasan antara satu orang denga lainnya, bahkan anggota slank itu sendiri.
Maaf kalau tulisan saya ini menyinggung slanker sekarang, namun bagi saya slank itu telah mati ketika mereka memutuskan untuk mengeluarkan Bonky, Pay dan Indra. Memang yang membentuk Slank itu adalah Bimbim, namun yang meletakkan dasar bagi kejayaan mereka sampai sekarang bukan hanya Kaka dan Bimbim namun mereka berlima, dibantu oleh banyak orang yang tidak manja dan penuh ide(Imanez, Oppie, Kidnap Katrina).
Namun saya tetap harus mengalah, karena Slank tetaplah Slank. Walaupun saya sudah bertahan untuk tidak pernah lagi mendegarkan musik mereka, namun tetap saja saya harus tahu bagaimana perkembangan mereka sampai detik ini, bahkan pada album dimana mereka kembali menggunakan instrumen piano pada lagu "Ku tak Bisa", mengingatkan saya pada lagu ballad mereka di jaman dulu.
Oh saya sungguh sangat rindu dengan Slank ku yang dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar