Minggu, Maret 15, 2009

Minimnya Sinetron Bermutu di Televisi Kita

Sungguh miris rasanya kalau sudah masuk prime time di stasiun televisi kita, hampir semuanya menyiarkan sinetron yang ngak karuan ceritanya. Saya mungkin bukanlah orang yang ahli di bidang persinetronan, namun tidak butuh seorang pengamat televisi untuk mengatakan bahwa semua sinetron sekarang ini hanya menjual mimpi yang tidak bisa dibeli kalau kata bang Iwan. Semua dengan tema dasar yang hampir sama dimana seorang gadis malang yang selalu ditimpa masalah dan kemudian secara hampir mustahil terselamatkan oleh lelaki kaya raya, dimana pada saat mereka akan hidup bahagia selamanya timbul tokoh antagonis baru biar sinetronnya bisa diperpanjang. Gila rasanya kalo melihat perkembangan ini.
Kenapa bangsa kita ini kok makin kesini kok makin mundur ya. Mungkin seperti mengikuti pepatah "Mundur satu langkah untuk maju dua langkah". Tapi ini kok mundur doang ngak maju-maju.
Dulu kita pernah punya sinetron yang cukup bagus dan mampu menyedot banyak perhatian walaupun tidak bertemakan penuh cinta. Yang saya maksud adalah sinetron "Si Doel Anak Sekolahan". Sebenarnya saya menulis hal ini karena baru satu bulan belakangan ini, sinetron ini di re-run setiap pagi di salah satu tv swasta. Tema yang diambil tidaklah kacangan dan juga hasilnya dapat kita lihat, sinetron ini dapat berjaya bahkan sampai 5 season(ngak kayak sinetron siapa tuh? anaknya Mark Sungkar yang sekarang sudah masuh season keberapa gitu? tapi ngak jelas).
Dari serial ini banyak yang dapat kita ambil sebagai tauladan. Bagaimana perjuangan seorang anak untuk dapat membahagiakan seorang bapaknya yang telah berkorban menjual hartanya demi pendidikan anaknya. Bagaimana interaksi antar suku budaya yang ada di pinggiran kota kita ini. Benturan antara modernitas dengan penduduk yang sebagian besar bahkan tidak tamat sekolah dasar dan lainnya.
Selain itu serial ini juga banyak menghasilkan ikon baru di dunia pertelevisian seperti Sarah, Jaenab, Mandra, Pak Tile dll.
Disini dapat kita lihat bahwa sesuatu yang dibuat dengan jujur akan menghasilkan karya yang bermutu dan juga tidak lekang di makan zaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar