Selasa, Maret 17, 2009

Jakarta Tenggelam?

Catatan ini saya ambil dari artikel dari sebuah surat kabar ibukota. Judulnyalah yang membuat saya ingin sekali membagi keterangan ini kepada anda semua. Dengan judul berita"2035 Jakarta Tenggelam", wow sungguh judul berita yang sangant sensasional menurut saya, karena apa iya daerah yang kita tempat ini akan tenggelam dan menghilang dari muka bumi ini. Apabila anda mengaku cinta Jakarta hendaknya anda ada sedikit kemauan untuk membaca artikel ini dan setelahnya ada upaya untuk berusaha mencegah hal itu terjadi walaupun hanya sedikit namun hendaklah berupa tindakan nyata.
Jakarta tidak bisa terhindar dari banjir, karena sekitar 40 persen lokasi berada di bawah permukaan air laut. Hal itu diperburuk dengan penurunan tanah, sehingga area 40 persen itu semakin meluas.
Permukaan air laut yang terus meningkat, dibarengi dengan turunnya permukaan tanah di wilayah DKI Jakarta, menyebabkan wilayah Jakarta Barat tenggelam pada kurun waktu 2035-2050. Wilayah yang terparah adalah Jakarta Utara, seperti Ancol, termasuk kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
"Prediksinya, pasang laut akan terus naik 50 cm sampai 1 meter. Dengan prediksi seperti tu, Jakarta akan tenggelam bukan tidak mungkin akan terjadi,"kata pakar tata kota dari Universitas Trisakti Jakarta, yayat Supriyatna.
Perkiraannya itu merujuk kajian tim dari Institut Teknologi Bandung tahun 2006-2007. Menurut Yayat, parahnya kondisi banjir di Jakarta, karena tidak tuntasnya penanganan banjir oleh pemerintah, di tengah situasi pemanasan global. Guna mencegah makin parahnya banji, pemprov DKI Jakarta didesak untuk menuntaskan pembangunan Kanal Banjir imur, serta mengencarkan pengerukan alur sungai yang membelah wilayah ibukota.
Selain itu, untuk mengatasi tenggelamnya wilaya Jakarta bagian utara karena pasang laut, dia juga mendesak pemprov agar memperbanyak hutan bakau(mangrove) di sepanjang pesisir pantai utara dan merelokasi penduduk di wilayah potensi tenggelam.
Selain itu beberapa hari yang lalu saya juga membaca bahwa akibat pemanasan global ini juga sudah banyak pulau-pulau yang menghilang.
Kondisi ini hendaknya tidak menjadi perhatian hanya pemerintah daerah, namun juga menjadi tanggung jawab kita semua. Mulailah semua itu dari lingkungan terkecil, dari keluarga kita sendiri. Mulailah dengan membuang sampah pada tempatnya dan memilah-milah sampah kita.
"Alam adalah sahabat manusia, namun alam dapat juga menjadi ancaman terbesar umat manusia...semua ini tergantung dari cara kita berinteraksi dengan alam itu sendiri"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar