Sabtu, Maret 28, 2009

Bencana itu datang tiba-tiba

Pada saat kita masih terlelap tidur, saudara-saudara kita yang berada di daerah sekitar Situ Gintung sedang berusaha mati-matian untuk menyelamatkan hidupnya dari air bah yang menghantam mereka secara tiba-tiba. Banyak dari para korban yang tidak menyadari bahaya yang sedang mengancam mereka. 27 Maret 2009 menjadi catatan kelabu bagi kita semua, terutama bagi para korban yang langsung mengalaminya.
Tanpa bisa berbuat apa-apa, mereka hanya bisa berserah diri pada Yang Maha Kuasa agar dilindungi dari air bah atau boleh disebut tsunami kecil yang menghantam daerah mereka. Melihat hal tersebut diatas memang kalau sistem peringatan dini terhadap suatu bencana harus ditingkatkan pelaksanaanya, sehingga antisipasinya dapat berjalan dengan cepat dan tepat.
Ada satu yang sangat saya sayangkan dari peristiwa ini adalah masih saling lempar tanggung jawabnya para pejabat yang terkait. Tidak ada satupun instansi yang mau berhati besar dan mengakui kesalahannya, alih-alih mengakui mereka malah saling tuding bahwa kejadian ini adalah tanggung jawab pemda lainnya. Bukan ini yang ingin kita dengar, yang kita harapkan adalah bahwa ke depan hal seperti ini tidak terjadi lagi. Masalah siapa yang bertanggung jawab itu masalah nantilah, sekarang ini yang perlu diperhatikan adalah para korban, merekalah yang perlu kita bantu dengan segera.
Melihat umur bendungan yang katanya dibangun pada masa Belanda, tentunya diperlukan pemeriksaan berkala terhadap bangunan yang telah berumur tentunya lebih dari 100 tahun. Kalau kita mencermati berita yang mengatakan bahwa sebenarnya gejala awal yang menunjukkan bahwa bendungan ini akan ambrol telah ada 2 tahun yang lalu dan tidak ada tanggapan dari instansi yang terkait, hal ini sungguh sangat mengiris hati. Semboyan yang mengatakan bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati tampaknya tidak ada dalam budaya pemerintah kita. Pemerintah baru bertindak kalau korban sudah berjatuhan.
Perkataan gubernur Banten yang berucap bahwa dana untuk merenovasi bendungan sebenarnya ada namun karena lokasi ini merupakan tanggung jawab pemerintah pusat sehingga proyek ini tidak segera dilaksanakan, bagi saya sungguh sangat menyedihkan. Apa harus terus seperti ini nasib bangsa kita ini.
Dan satu lagi yang saya sangat sesalkan adalah masih adanya usaha beberapa partai untuk mengambil kesempatan di atas kepedihan orang lain dengan membuka posko-posko bantuan. Rendah sekali empati bangsa ini terhadap penderitaan orang lain.
Dengan tulisan ini saya mengucapkan duka yang mendalam kepada para korban dan keluarganya, semoga diberi ketabahan dalam menerima cobaan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar