Kamis, Maret 19, 2009

Selamat Jalan Anak Pantai


Menyebut nama Imanez tentunya kita akan teringat dengan lagu riang yang dinyanyikannya pada tahun 90an. Pada masa itu bisa dibilang adalah sebuah langkah yang berani untuk mengeluarkan sebuah album Reggae. Bukannya para pendengar musik kita tidak kenal reggae namun sungguh riskan untuk mengeluarkan full album dari seorang musisi reggae pada masa itu dari segi bisnisnya. Untunglah Imanez didukung oleh teman-teman yang mengerti apa itu arti dari aktualisasi diri. Dengan dibantu Bimbim, Kaka, Bonky, Indra, Pay dan banyak lagi musisi yang ada di Potlot keluarlah album pertamanya"Anak Pantai". Materi yang sebagian besar adalah ciptaan dari Bimbim itu kalau menurut saya mencapai hasil yang luar biasa di pasaran. Bisa dibilang Imanezlah yang meletakkan perkembangan jenis musik ini di Indonesia, dengan tidak mengenyampingkan musisi reggae underground lainnya seperti Tony Q dan Rastafara.
Selang berapa lama, Imanez membuat album kedua yang sebagian besa materinya adalah buatan dia sendiri dengan tidak lagi didukung oleh personil Slank namun dengan materi pemain yang diisi oleh teman-teman dekatnya di Potlot. Album ini adalah album perpisahan bagi penggemarnya, karena setelah album ini dia tidak pernah lagi mengeluarkan karyanya. Sungguh mengenaskan memang akhir cerita dari hidup seorang anak pantai, namun setidaknya saya pernah mengenal Imanez lebih dari seorang musisi yang kita lihat di panggung.
Saya pernah beberapa kali jalan bareng dengan dia. Hal ini terjadi karena kebetulan saya berteman dengan Chiling yang merupakan drummer yang mengisi di album kedua Imanez. Bagi saya dia merupakan orang yang bersahaja dan sangat rendah hati. Saya masih sering tertawa kalau mengingat kejadian waktu kita makan di Bintaro Plaza, waktu itu Chiling dan Giri ingin pergi ke rumah Imanez di Bintaro, sebelumnya mereka menjemput saya dulu, lalu baru kesana. Sesampainya disana sebenarnya niatnya kita mau makan siang di eh jadinya malah terjadi hal-hal yang sampai sekarang masih melekat erat di memori saya(he...he..he.. om Iman..om Iman).
Ada lagi satu memori saya mengenai Imanez, waktu itu dia menjadi musisi yang juga tampil di konser emas Slank untuk menyambut 50 tahun kemerdekaan negara yang kita cintai ini. Saya pergi dengan Bedul(Aldisyar Alm.), Tamar, Cholil(Efek Rumah Kaca) dan Joko Dolok. Waktu dipanggung dia bilang bahwa kita harus bangga dengan bahasa Indonesia jadi intinya dia tidak akan menyanyikan lagu-lagu reggae lain kecuali yang berbahasa Indonesia. Tapi mungkin durasi untuk dia tampil masih banyak dan belum waktuny dia untuk turun sedangkan stock lagu sudah habis dan dengan tanpa sadar dia langsung membawakan lagu "No Woman No Cry"nya Bob Marley(lah tadi katanya cinta bahasa Indoenesia om).
Itulah sekelumit memori saya mengenai si anak pantai.
Selamat jalan Imanez. Selamat jalan anak pantai. Semoga kau damai disisi Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar