Kamis, Januari 07, 2010

Geliat Pansus Di Tahun Baru 2010

Pansus yang dibentuk oleh DPR untuk menyelidiki kasus Bank Century terus bekerja. Dengan semangat baru setelah libur panjang akhir tahun, para anggota pansus tampaknya bersemangat untuk meneruskan tugas mereka, hal ini bisa dilihat dari serunya perang mulut antara anggota DPR Gayus Lumbung dari fraksi PDIP dengan Ruhut Sitompul dari fraksi Partai Demokrat. Keduanya bersitegang dalam rapat pansus karena terjadi selisih paham diantara keduanya. Ruhut merasa apabila keterangan yang diberikan oleh para saksi hari ini tidak terlalu berguna hendaknya waktu rapat tidaklah perlu terlalu lama, namun sebagai pemimpin rapat Gayus menolak hal tersebut karena memang sudah ada undang-undang yang mengatur bahwa para saksi itu wajib untuk memberikan jawaban atas pertanyaan anggota pansus sampai yang bersangkutan puas.
Melihat gelagat seperti ini tampakany masyarakat bisa menilai siapa yang sebenarnya pro atau kontra terhadap pansus ini. Ini bukan pertamakalinya Ruhut bersitegang dengan sesama anggota pansus. Terlihat bahwa ada agenda dari Ruhut untuk melindungi para saksi yang terlalu dicecar oleh para anggota pansus terutama yang dicecar oleh anggota pansus dari fraksi PDIP dan Golkar. Dalam keributannya dengan Gayus, Ruhut sempat mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan oleh seorang anggota dewan yang terhormat. Sebelum inipun Ruhut pernah walk out dari sebuah diskusi mengenai wapres Beodiono yang diadakan oleh sebuah LSM. Dalam diskusi itu, Ruhut mengucapkan kalimat yang SARA sehingga mendapat penolakan dan cacian dari para peserta diskusi. Tampaknya Ruhut ingin menunjukkan pada sang boss besar bahwa dia rela mati demi membela partai Demokrat atau lebih khususnya SBY. Namun bila kita mau jujur melihat track record Ruhut yang dulunya merupakan kader Golkar dan kini setelah Demokrat yang berkuasa dia langsung beralih haluan dengan cepat.
Ruhut adalah politikus yang termasuk boleh dibilang kental dengan nuansa kepentingan, karena bisa dilihat dari begitu cepatnya dia berganti haluan dalam karir politiknya. Dulu pada saat Golkar berjaya dia dengan lantang menyuarakan dukungannya pada partai berlambang pohon beringin itu dan kini setelah SBY dan Demokrat berjaya, tampak sekali bahwa Ruhut menjadi garda terdepan dalam membela SBY.
Terlepas dari itu semua, bagaimanapun hebatnya seseorang atau bagaimanapun pintarnya seseorang adalah tidak pada tempatnya apabila seorang anggota dewan yang terhormat sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas di ruang sidang. Bangsa kita adalah bangsa yang beragama dan tentunya bangsa yang menghargai orang lain. Selain itu juga seorang anggota dewan hendaknya bisa memberi contoh sehingga masyarakat yang melihatnya mendapatkan masukan yang positif terhadap mereka.
Benar kata manta Presiden kita yang baru saja wafat beberapa waktu lalu. Gus Dur dalam sidang dengan DPR dan MPR pernah berkata bahwa anggota dewan itu seperti anak TK saja dan ternyata pernyataan guru bangsa itu benar dan dengan bangga mereka pertontonkan kepada masyarakat luas dan dengan lugas dan tegas pula anggota dewan tersebut berkata bahwa apa yang dilakukannya dalam ruang sidang itu mendapat dukungan dari banyak pihak(he...he...bisa aja ngelesnya kalo lagi ditanya wartawan).
Semoga dengan masuknya tahun baru 2010 ini membawa angin segar dan perubahan menuju arah yang lebih baik bagi negara kita umumnya dan kita semua pada khususnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar