Rabu, Mei 27, 2009

Pendaki Hilang Di Gunung Ciremai

Sudah 2 hari ini diberitakan bahwa telah hilang 5 pendaki di Gunung Ciremai. Setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR memang telah berhasil ditemukan 2 orang yang selamat yang rupanya berupaya untuk turun untuk mencari bantuan. Kondisi mereka sangat parah karena perbekalan yang semakin menipis dan juga cuaca yang sangat tidak mendukung dan juga salah satu pendaki yang hilang mengalami cedera di kepala dan tangan karena terjatuh ke jurang. Selain para pendaki di atas, ada juga sekelompok anggota pramuka di Jawa Timur yang juga tersesat di Gunung Argopuro, yang setelah 3 hari tersesat mereka semua dapat ditemuka oleh tim SAR.
Melihat 2 hal diatas saya sungguh merasa iba dan juga terasa ada yang janggal akan kejadian banyaknya pendaki yang hilang dalam usahanya untuk mencoba lebih dekat dengan alam. Satu yang saya pelajari selama saya menimba ilmu di Geografi adalah alam bukanlah lawan sepadan buat seorang anak manusia. Bahkan dengan persiapan dan perbekalan yang memadaipun kita bisa dengan mudahnya dihempaskan oleh ganasnya alam yang coba kita pelajari itu. Ya begini-begini saya termasuk anggota pencinta alam di kampus saya, jadi ya saya pernahlah coba-coba naik gunung. Entah memang manajemen perjalanan saya yang terlalu berhati-hati atau bagaimana, namun bagi kami sebuah perjalanan atau ekspedisi itu harus ditanggapi dengan serius. Tidak pernah saya melihat rekan perjalanan saya yang hanya membawa daypack apabila ingin naik gunung, atau hanya bawa tas sekedarnya dan menyelempangkan gitar di pundak. Setidaknya kita membawa perbekalan lebih apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu pengetahuan mengenai navigasi darat setidaknya diketahui oleh mereka yang ingin naik gunung karena hal ini sangat berpengaruh terhadap orientasi mereka di lapangan. Ya memang hal ini menjadi kelebihan kami, karena kami adalah siswa Geografi namun hendaknya ilmu untuk setidaknya bisa menentukan posisi kita dilapangan perlu dikuasai oleh mereka bahkan oleh para pemula.
Memang naik gunung itu sesuatu yang menyenangkan dan tidak perlu direpotkan dengan segala tetek bengek yang nantinya malah memberatkan di dalam perjalanan. Namun kita pergi naik gunung itu untuk kembali bertemu dengan keluarga kita lagi dan dapat mengenang kembali perjalanan yang pernah kita lalui itu, dan bukan untuk dikenang oleh mereka yang mencintai kita di rumah.
Take nothing but a picture. Leave nothing but a footprint.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar