Duel kali ini mungkin merupakan duel paling menarik yang ditunggu oleh para pencinta bola pada musim ini. Ini untuk pertama kalinya Real Madrid bertemu dengan musuh bebuyutannya Barcelona musim ini. Bisa dibilang pekan ini, pertandingan inilah yang paling ditunggu-tunggu sehingga membuat pertandingan antara Arsenal dengan Chelsea di Premier League agak terlupakan. Pada pertemuan kali ini tidak hanya harga diri yang dipertaruhkan namun juga sebagai ajang pembuktian siapakah yang lebih baik antara Ronaldo di Real Madrid dengan Lionel Messi yang bermain untuk Barcelona. Messi memang mempunyai peluan besar untuk mendapatkan perhargaan Ballon D'oor untuk tahun ini setelah tahun lalu diraih oleh Ronaldo.
Setelah dikabarkan mengalami cedera, Messi akhirnya diturunkan oleh Pep Guardiola pada pertandingan kali ini setelah absen membela Barca pada pertandingan melawan Inter Milan di liga champion. Sedangkan Ibra yang dikabarkan juga cedera baru masuk lapangan pada babak ke dua untuk menggantikan Henry. Di kubu Real Madrid, Ronaldo yang mengalami cedera selama hampir 1 bulan juga bisa diturunkan oleh Manuel Pelegrini pada pertandingan kali ini setelah hanya turun pada babak kedua saat pertandingan melawan Zurich di liga champion. Pelegrini tampaknya berusaha memenangkan pertarungan di lini tengah dengan memasang Xabi Alonso dan Lasana Diara untuk meredam pergerakan Xavi dan Iniesta sedangkan lini pertahanan dipercayakan kepada Pepe dan Raul Albiol beserta Sergio Ramos. Di lini depan Madrid memutuskan menurunkan Higuain sebagai starter setelah mampu memberikan hasil yang baik pada pertandingan sebelumnya. Pada babak pertama kedua tim bermain imbang baik dalam menyerang maupun bertahan. Madrid mendapatkan kesempatan emas setelah Kaka berhasil memberi umpan kepada Ronaldo yang berdiri bebas disisi kanan namun tendangannya masih mampu ditahan oleh Victor Valdes. Dibabak pertama ini Madrid mampu meredam pergerakan Xavi dan Iniesta sehingga pasokan bola kepada Henry sedikit tersendat. Begitu juga dengan Messi, para punggawa Madrid langsung mengurungnya dengan 2 sampai 3 pemain saat Messi memegang bola. Bisa dibilang pada babak pertama ini Barca tidak mampu memaksakan ritme pertandingan seperti yang biasa mereka lakukan dengan satu dan dua sentuhan karena lini belakang Madrid disiplin menjaga wilayahnya. Yang patut diperhatikan oleh Pelegrini adalah sisi kiri pertahan Madrid karena beberapa kali Alves mampu memberikan umpan ke tengah kepada Henry.
Memasuki babak ke dua, Guardiola memasukkan Ibra untuk menggantikan Henry yang bermain tidak maksimal kali ini. Baru saja masuk beberapa menit, Ibra akhirnya mampu menembus kebuntuan. Berawal dari umpan Alves dari sisi kanan, Ibra berhasil menyambar umpan tersebut dengan tendangan voli tanpa bisa ditahan Casillas. Setelah unggul satu gol Barcelona mendapatkan musibah setelah seroang pemainnya dikeluarkan oleh wasit karena menahan umpan dengan tangan. Bermain dengan 10 orang ternyata tidak membuat Barcelona mengendur. Namun yang sangat disayangkan adalah keputusan Pelegrini untuk mengganti Ronaldo dengan Karim Benzema. Entah apa yang dipikirkan oleh pelatih satu ini. Dengan keluarnya Ronaldo ternyata Madrid masih tidak mampu mencetak gol untuk menyamakan kedudukan bahkan setelah Raul masuk menggantikan Marcellopun Madrid masih tidak mampu mencetak gol yang sangat mereka butuhkan. Justru Barca dengan hanya 10 pemain mampu memberikan perlawanan pada para punggawa Madrid. Berbagai usaha dari Benzema dan Raul masih tidak mampu menembus pertahanan Barca yang digalang Puyol dan Pique. Tidak hanya Madrid tidak mampu menjebol gawang lawan namun Barca masih mampu memberikan perlawanan dengan serang balik. Bahkan dengan kelebihan satu pemain Madridpun masih tidak mampu untuk mengurung Barca. Niat Pelegrini untuk mempertajam lini depan dengan memasukkan satu striker lagi tapi dengan mengorbankan Ronaldo benar-benar membawa petaka bagi Madrid. Apapun yang dilakukan oleh para pemain Madrid tidak mampu untuk menembus pertahanan Barca dan ini tampaknya membuat para pemain Madrid menjadi frustasi dan berimbas pada permainan mereka yang menjurus kasar. Karena menganjal Xavi terlalu keras, Lass akhirnya dikeluarkan wasit yang memberinya kartu merah. Sebenarnya pertandingan kali ini berimbang dan Barca sebenarnya tidak mampu mengembangkan permainan terbaiknya, namun dewi fortuna tampaknya lebih berpihak pada mereka sehingga mampu memenangkan pertandingan kali ini. Apapun hasil pertandingan kali ini, satu-satunya tindakan yang tidak masuk akal menurut saya adalah dikeluarkannya Ronaldo untuk digantikan oleh Benzema.
Dengan kemenanangan ini membawa Barca kembali ke puncak klasemen dan memimpin dengan selisih 2 angka dari Madrid. Barca harus berterimakasih kepada Ibra yang mencetak gol tunggal kemenangan Barca dan juga performa Gerard Pique yang mampu meredam serangan para penyerang Madrid.
Senin, November 30, 2009
Minggu, November 29, 2009
Era Digital
Kemajuan teknologi memang tidak dapat dibendung lagi. Dengan kemajuan ini diharapkan agar para penggunanya dapat lebih mudah untuk mengakses ataupun menggunakan teknologi tersebut. Segala sesuatu yang dulunya harus dilakukan secara manual dan analog kini sudah berganti dengan produk digital yang hasilnya lebih baik dan outputnyapun dapat langsung kita terima. Pemutar musik yang dulu didominasi oleh Tape ataupun CD kini telah beralih ke MP3 ataupun Ipod yang berbasis digital. Perkembangan dunia digital ini boleh dibilang merambah ke hampir semua bidang kehidupan.
Salah satu yang menarik perhatian saya beberapa waktu belakangan ini adalah alat untuk membaca Ebook yang sampai saat ini belum bisa didapatkan di Indonesia dan kalaupun ada barang itu merupakan pesanan yang didapat dari luar negri ataupun didapatkan disini tapi dengan harga yang selangit. Salah satu alat untuk membaca Ebook yang kini sedang menjadi trend di Amerika adalah Kindle yang dikeluarkan oleh Amazon. Melihat semakin bergairahnya pasar terhadap produk ini Barnes&Nobles pun tidak mau tinggal diam dengan mengeluarkan produk sejenis yang diberi nama Nook. Ebook Reader memang tidak hanya didominasi oleh 2 perusahaan tersebut, Sony juga telah mengeluarkan beberapa varian Ebook Reader dengan harga yang tidak terlalu tinggi. Kalau anda adalah seorang penggila buku ada baiknya untuk memiliki produk ini. Selain karena kapasitas memorynya yang mampu menampung sampai ribuan buku tapi juga sifatnya yang ringan dan dapat dibawa kemana saja sehingga tidak begitu menggangu aktifitas kita. Sebenarnya membaca Ebook bisa dilakukan dengan menggunakan smartphone. Saya membaca Ebook dengan menggunakan HP Nokia 9300 yang dilengkapi dengan software Adobe sehingga bisa membaca file dengan format pdf. Untuk Ebook Reader, saya kini memilih Sony Pocket Reader PRS-900.

Kamera SLR yang dulunya sangat sulit untuk dikuasai, kini dengan semakin majunya dunia fotografi telah memudahkan para pemula untuk ikut serta dalam kegiatan fotografi ini. Telah banyak vendor yang mengembangkan produk yang ramah dengan para pemula. Nikon mengeluarkan seri Nikon D3000KIT, Canon dengan EOS 1000D KIT dan Sony dengan Alpha 230. Rata-rata harga kamera DSLR ini tidak lebih dari 6 juta. Untuk kamera digital SLR saya cenderung menggunakan Sony Alpha 230 dengan tambahan lensa 55-200, karena saya rasa produk ini sudah cukup baik untuk menghasilkan foto yang saya inginkan.

Satu lagi produk yang ingin saya sampaikan disini, yaitu TV pocket yang menarik minat saya. Saya tertari dengan produk ini saat melihat seri House dimana dia sering sekali menonton acara TV dari sebuah TV pocket. Untuk gadget yang satu ini saya cenderung menggunakan produk Casio, selain layarnya yang cukup baik dan juga harganya tidak terlalu tinggi.

Sungguh era digital memang sangat membantu kita walaupun untuk menikmatinya kita harus merogoh kocek cukup dalam.
Salah satu yang menarik perhatian saya beberapa waktu belakangan ini adalah alat untuk membaca Ebook yang sampai saat ini belum bisa didapatkan di Indonesia dan kalaupun ada barang itu merupakan pesanan yang didapat dari luar negri ataupun didapatkan disini tapi dengan harga yang selangit. Salah satu alat untuk membaca Ebook yang kini sedang menjadi trend di Amerika adalah Kindle yang dikeluarkan oleh Amazon. Melihat semakin bergairahnya pasar terhadap produk ini Barnes&Nobles pun tidak mau tinggal diam dengan mengeluarkan produk sejenis yang diberi nama Nook. Ebook Reader memang tidak hanya didominasi oleh 2 perusahaan tersebut, Sony juga telah mengeluarkan beberapa varian Ebook Reader dengan harga yang tidak terlalu tinggi. Kalau anda adalah seorang penggila buku ada baiknya untuk memiliki produk ini. Selain karena kapasitas memorynya yang mampu menampung sampai ribuan buku tapi juga sifatnya yang ringan dan dapat dibawa kemana saja sehingga tidak begitu menggangu aktifitas kita. Sebenarnya membaca Ebook bisa dilakukan dengan menggunakan smartphone. Saya membaca Ebook dengan menggunakan HP Nokia 9300 yang dilengkapi dengan software Adobe sehingga bisa membaca file dengan format pdf. Untuk Ebook Reader, saya kini memilih Sony Pocket Reader PRS-900.

Kamera SLR yang dulunya sangat sulit untuk dikuasai, kini dengan semakin majunya dunia fotografi telah memudahkan para pemula untuk ikut serta dalam kegiatan fotografi ini. Telah banyak vendor yang mengembangkan produk yang ramah dengan para pemula. Nikon mengeluarkan seri Nikon D3000KIT, Canon dengan EOS 1000D KIT dan Sony dengan Alpha 230. Rata-rata harga kamera DSLR ini tidak lebih dari 6 juta. Untuk kamera digital SLR saya cenderung menggunakan Sony Alpha 230 dengan tambahan lensa 55-200, karena saya rasa produk ini sudah cukup baik untuk menghasilkan foto yang saya inginkan.

Satu lagi produk yang ingin saya sampaikan disini, yaitu TV pocket yang menarik minat saya. Saya tertari dengan produk ini saat melihat seri House dimana dia sering sekali menonton acara TV dari sebuah TV pocket. Untuk gadget yang satu ini saya cenderung menggunakan produk Casio, selain layarnya yang cukup baik dan juga harganya tidak terlalu tinggi.

Sungguh era digital memang sangat membantu kita walaupun untuk menikmatinya kita harus merogoh kocek cukup dalam.
Kamis, November 26, 2009
Ya Memang Hanya Itu Bisanya
Pidato yang disampaikan SBY pada hari Senin lalu ternyata tidak mampu membendung kekecewaan dari masyarakat. Masyarakat yang menginginkan ketegasan dari presidennya terpaksa harus menelan pil kekecewaan lagi karena pernyataan SBY yang berbelit-belit dan cenderung mengembalikan lagi masalah yang ada kepada lembaga hukum yang sudah tidak dipercaya oleh masyarakat. Memang dalam pidatonya SBY mengucapkan bahwa hendaknya kasus Bibit dan Candra tidak dibawa ke pengadilan, namun apa tindakan yang mesti diambil tidak beliau sampaikan. Hal inilah yang dianggap sebagian masyarakat bahwa SBY masih tidak tegas dan tidak berpihak kepada masyarakat. Berdasarkan rekomendasi tim 8 telah jelas disarankan agar kasus itu di SP3 atau dikeluarkan SKPP oleh kejaksaan, namun dalam kenyataan di lapangan justru malah penyidik polisi telah menyerahkan berkas kasus Candra Hamzah dan telah dianggap P21 oleh kejaksaan.
Saya yang semula masih mencoba bersabar dan memberi waktu kepada pejabat yang berwenang untuk melakukan instruksi presiden. Namun melihat perkembangan di lapangan, tampaknya memang benar apa yang diteriakkan oleh banyak orang di televisi bahwa SBY tidak tegas dan justru malah membuat bingung masyarakat luas. Bila melihat pernyataan jaksa agung yang mengatakan bahwa kasus tersebut adalah bukan wewenangnya untuk menghentikan dan semua itu terserah kepada jaksa penuntut, berarti jaksa agung sebagai pembantu presiden telah mengacuhkan perintah langsung dari presiden seperti yang telah disampaikan. Tapi bila dibelakang ini semua presiden berkata kepada jaksa agung untuk meneruskan kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku ya pantas saja jaksa agung tetap meneruskan kasus ini. Tidak mungkin jaksa agung dan kapolri membantah perintah dari atasannya sendiri.
Saya sebenarnya ingin memberi waktu dan ingin melihat bagaimana perkembangan kasus ini setelah pidato tersebut. Mengapa saya tidak langsung merasakan bahwa presiden sudah bersilat lidah dalam pidatonya karena memang tidak pantas sebagai kepala negara untuk menyatakan di depan umum bahwa dia sendiri yang langsung memerintahkan kasus itu dihentikan karena negara kita adalah negara hukum jadi tentunya harus melalui jalur hukum yang ada. Memang penghentian penyidikan itu tidak bisa begitu saja langsung dilakukan dan memerlukan waktu, namun bila memang ingin benar-benar dihentikan tentunya sudah ada tanda-tandanya. Ini bukannya ada tanda-tanda untuk dihentikan tapi malah ada kencenderungan bahwa kasus ini ingin diteruskan oleh penyidik dan jaksa dengan harapan setelah pidato tersebut dan dengan jangka waktu tertentu rakyat sudah tidak terlalu mendesak seperti sekarang ini. Apabila memang kasus ini tidak dihentikan sungguh suatu sejarah kelam dalam penegakan hukum di negara tercinta kita ini. Jadi apabila setelah pidato tersebut masih banyak terjadi demo ya wajar saja, karena memang ternyata SBY tidak bisa mengambil sikap terhadap sesuatu yang sudah jelas terang benderang.
Memang kalau kita berharap bahwa SBY akan tegas berbicara dalam pidatonya untuk menghentkan kasus ini dan akan mencopot polri dan jaksa agung tampaknya jauh api dari bara. SBY adalah jendral yang tidak pernah ada dilapangan sehingga tidak pernah dihadapkan dalam situasi yang genting yang memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. SBY adalah jendra karir yang selalu ada dibelakang meja. Lain dengan Seoharto yang merupakan Jendral besar yang pernah memimpin serangan umum 1 Maret 1949. Jadi kalau ingin membandingkan antara Soeharto dengan SBY salah besar. Selain itu SBY orang yang terlalu berhati-hati karena memang sudah sifatnya tapi juga karena dia adalah orang yang selalu ingin memuaskan semua pihak. Pembelaan dari para pembatunya yang mengatakan bahwa SBY adalah orang yang santu dan tidak mungkin akan menyakiti pihak lain memang benar adanya, jadi kalau kita semua berharap bahwa SBY dapat bertindak tegas ya salah kita sendiri kenapa dulu memilihnya. Saya bukan konstituen dari SBY dan partainya dan saya memang sudah tahu kapasitas seorang SBY jadi saya memang tidak berharap banyak dari hasil pidato tersebut.
Tapi justru yang lebih trengginas apabila rumor bahwa mentri hukum, patrialis akbar mendatangi KPK dengan tujuan untuk meminta Bibit dan Candra mundur dari KPK sungguh ini benar-benar akan menjadi preseden buruk bagi perjalanan bangsa ini. Setelah MK mengambl keputusan tadi siang dan mengabulkan sebagian tuntutan Candra dan Bibit terhadap tindakan presiden yang memberhentikan mereka sebelum mereka dinyatakan bersalah dalam pengadilan karena hal itu bertentangan dengan hukum universal yang menyatakan bahwa seseorang dinyatakan tidak bersalah sebelum dinyataka bersalah oleh pengadilan. Apakah presiden akan menjilat ludahnya sendiri dan mengakui kesalahannya telah menonaktifkan kedua mantan pejabat KPK tersebut. Kita masih harus menunggu dengan sabar akhir dari semua dagelan ini, semoga kebenaran selalu keluar sebagai pemenang walaupun itu hanya terjadi di buku cerita dan tidak di duni nyata apalagi di dunia yang pemimpinnya adalah para bedebah.
Saya yang semula masih mencoba bersabar dan memberi waktu kepada pejabat yang berwenang untuk melakukan instruksi presiden. Namun melihat perkembangan di lapangan, tampaknya memang benar apa yang diteriakkan oleh banyak orang di televisi bahwa SBY tidak tegas dan justru malah membuat bingung masyarakat luas. Bila melihat pernyataan jaksa agung yang mengatakan bahwa kasus tersebut adalah bukan wewenangnya untuk menghentikan dan semua itu terserah kepada jaksa penuntut, berarti jaksa agung sebagai pembantu presiden telah mengacuhkan perintah langsung dari presiden seperti yang telah disampaikan. Tapi bila dibelakang ini semua presiden berkata kepada jaksa agung untuk meneruskan kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku ya pantas saja jaksa agung tetap meneruskan kasus ini. Tidak mungkin jaksa agung dan kapolri membantah perintah dari atasannya sendiri.
Saya sebenarnya ingin memberi waktu dan ingin melihat bagaimana perkembangan kasus ini setelah pidato tersebut. Mengapa saya tidak langsung merasakan bahwa presiden sudah bersilat lidah dalam pidatonya karena memang tidak pantas sebagai kepala negara untuk menyatakan di depan umum bahwa dia sendiri yang langsung memerintahkan kasus itu dihentikan karena negara kita adalah negara hukum jadi tentunya harus melalui jalur hukum yang ada. Memang penghentian penyidikan itu tidak bisa begitu saja langsung dilakukan dan memerlukan waktu, namun bila memang ingin benar-benar dihentikan tentunya sudah ada tanda-tandanya. Ini bukannya ada tanda-tanda untuk dihentikan tapi malah ada kencenderungan bahwa kasus ini ingin diteruskan oleh penyidik dan jaksa dengan harapan setelah pidato tersebut dan dengan jangka waktu tertentu rakyat sudah tidak terlalu mendesak seperti sekarang ini. Apabila memang kasus ini tidak dihentikan sungguh suatu sejarah kelam dalam penegakan hukum di negara tercinta kita ini. Jadi apabila setelah pidato tersebut masih banyak terjadi demo ya wajar saja, karena memang ternyata SBY tidak bisa mengambil sikap terhadap sesuatu yang sudah jelas terang benderang.
Memang kalau kita berharap bahwa SBY akan tegas berbicara dalam pidatonya untuk menghentkan kasus ini dan akan mencopot polri dan jaksa agung tampaknya jauh api dari bara. SBY adalah jendral yang tidak pernah ada dilapangan sehingga tidak pernah dihadapkan dalam situasi yang genting yang memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. SBY adalah jendra karir yang selalu ada dibelakang meja. Lain dengan Seoharto yang merupakan Jendral besar yang pernah memimpin serangan umum 1 Maret 1949. Jadi kalau ingin membandingkan antara Soeharto dengan SBY salah besar. Selain itu SBY orang yang terlalu berhati-hati karena memang sudah sifatnya tapi juga karena dia adalah orang yang selalu ingin memuaskan semua pihak. Pembelaan dari para pembatunya yang mengatakan bahwa SBY adalah orang yang santu dan tidak mungkin akan menyakiti pihak lain memang benar adanya, jadi kalau kita semua berharap bahwa SBY dapat bertindak tegas ya salah kita sendiri kenapa dulu memilihnya. Saya bukan konstituen dari SBY dan partainya dan saya memang sudah tahu kapasitas seorang SBY jadi saya memang tidak berharap banyak dari hasil pidato tersebut.
Tapi justru yang lebih trengginas apabila rumor bahwa mentri hukum, patrialis akbar mendatangi KPK dengan tujuan untuk meminta Bibit dan Candra mundur dari KPK sungguh ini benar-benar akan menjadi preseden buruk bagi perjalanan bangsa ini. Setelah MK mengambl keputusan tadi siang dan mengabulkan sebagian tuntutan Candra dan Bibit terhadap tindakan presiden yang memberhentikan mereka sebelum mereka dinyatakan bersalah dalam pengadilan karena hal itu bertentangan dengan hukum universal yang menyatakan bahwa seseorang dinyatakan tidak bersalah sebelum dinyataka bersalah oleh pengadilan. Apakah presiden akan menjilat ludahnya sendiri dan mengakui kesalahannya telah menonaktifkan kedua mantan pejabat KPK tersebut. Kita masih harus menunggu dengan sabar akhir dari semua dagelan ini, semoga kebenaran selalu keluar sebagai pemenang walaupun itu hanya terjadi di buku cerita dan tidak di duni nyata apalagi di dunia yang pemimpinnya adalah para bedebah.
Selasa, November 17, 2009
Inter Milan Musim 2009-2010
Setelah 3 tahun berturut-turut tidak mendapatkan perlawanan berarti dari klub-klub yang ada di Itali, musim ini Inter harus berhati-hati dengan kebangkitan Juventus yang kembali ke seri A dan juga klub-klub lain yang sangat bernafsu untuk mematahkan dominasi Inter di serie A. Setelah kepergian Ibra ke Barcelona, Inter tidak terlalu boros dalam membelanjakan uangnya. Terhitung Mourinho hanya membeli tiga pemain baru yaitu Samuel Eto'o, Diego Milito dan Weisley Sneijder. Masuknya ketiga pemain ini membawa pengaruh yang baik terhadap penampilan Inter. Sneijder bisa dibilang sekarang menjadi arwah serangan dari Inter. Selain itu kemampuan Eto'o dan Milito dalam mencetak gol juga tidak kalah dengan Ibra.
Secara general permaianan Inter tidak terlalu banyak berubah dan masih kesusahan apabila harus bersaing di tingkat Eropa. Dengan segudan pemain bertalenta seperti yang dimiliki Inter seharusnya Inter bisa memberikan sesuatu yang lebih bila sedang berlaga di Eropa. Inilah tugas Mourinho yang tampaknya masih belum berhasil. Ketika menangani Chelsea yang notabene mempunyai banyak pemain bintang seperti Inter, Mourinho mampu membangun kerjasama tim yang baik sehingga Chelsea bisa mematahkan dominasi Manchester United di Premier League dan juga membawa Chelsea ke semifinal Champion.
Dibawah ini adalah skuad Inter Milan musim 2009-2010
Secara general permaianan Inter tidak terlalu banyak berubah dan masih kesusahan apabila harus bersaing di tingkat Eropa. Dengan segudan pemain bertalenta seperti yang dimiliki Inter seharusnya Inter bisa memberikan sesuatu yang lebih bila sedang berlaga di Eropa. Inilah tugas Mourinho yang tampaknya masih belum berhasil. Ketika menangani Chelsea yang notabene mempunyai banyak pemain bintang seperti Inter, Mourinho mampu membangun kerjasama tim yang baik sehingga Chelsea bisa mematahkan dominasi Manchester United di Premier League dan juga membawa Chelsea ke semifinal Champion.
Dibawah ini adalah skuad Inter Milan musim 2009-2010
Skuad MU Musim 2009-2010
Skuad MU musim ini memang masih bisa dibilang lengkap. Setelah ditinggal Ronaldl dan Tevez sebagian orang memang berpendapat bahwa MU membutuhkan suntikan pemain baru yang berkualitas untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan itu. Namun Fergie merasa bahwa skuadnya belum memerlukan penambahan yang signifikan hal ini terbukti dengan hanya ada 3 pemain baru musim ini yaitu Antonio Valencia, Michael Owen dan Gabriel Obertan. Melihat hasil MU sampai akhir bulan ini tampaknya Fergie memerlukan suntikdan darah segar di lini tengah. Memang saat ini MU masih bercokol di peringkat tiga klasemen namun MU tampak kewalahan untuk memenangkan pertandingan bahkan pada saat melawan tim dibawahnya. Inilah skuad MU musim ini dengan penambahan 3 pemain baru.
Jumat, November 13, 2009
My Dream Team I




Andaikan saya menjadi Florentino Perez, maka saya akan membentuk Real Madrid menjadi tim yang benar-benar solid, setidaknya dari sudut pandang saya sebagai penggemar sepak bola. Yang akan saya tunjuk sebagai pelatih adalah Don Fabio. Kita semua sudah tahu reputasi beliu pada waktu menukangi AC Milan. Lalu saat melatih AS Roma, dia menjadikan klub ibukota itu kampiun di liga. Saat hijrah ke Spanyolpun dan melatih Real Madrid, dia mampu membawa Madrid kembali ke kejayaannya baik di Spanyol maupun dunia. Selain karena keahliannya dalam meramu t im namun kepemimpinannya yang mampu menyatukan banyaknya pemain bintang di Madrid sangat diperlukan. Banyak sudah korban berjatuhan ketika melatih Los Galacticos hanya karena tidak mampu menguasai para pemain yang notabene bergaji lebih besar dari sang pelatih dan bahkan lebih kharismatik dibanding si pelatih. Inilah yang seharusnya menjadi perhatian Perez.
Skema yang saya pergunakan adalah antara 4-3-2-1 atau bisa berubah menjadi 4-5-1. Keadaan ini bisa berubah sesuai dengan lawan yang dihadapi dan kualitas pertandingan yang dilakukan. Untuk menjaga mistar saya masih percayakan kepada Edwin Vandersar. Memang dia telah dimakan usia, namun melihat kemampuannya yang masih prima dibawah mistar tampaknya pekerjaan sebagai penjaga gawang Dream Team layak disematkan kepadanya. Dibarisan belakang akan diisi oleh Dani Alves sebagai bek kiri dan Maicon dikanan, sedangkan lini tengah pertahanan akan diisi oleh Nemanja Vidic dan Philippe Mexes. Dengan perpaduan ini diharapkan akan terjadi keseimbangan dilini belakang dimana pada saat menyerang 2 bek sayap ini dapat membantu menyisir pinggir lapangan.
Menurut saya, untuk memenangkan sebuah pertandingan, maka lini tengahlah yang harus dikuasai karena dengan menguasai lini ini maka alirang serangan akan lebih baik dan juga lebih terkoordinir pada saat bertahan. Pilihan utama di lini tengah adalah Fernando Gago sebagai gelandang bertahan. Sayap kiri diisi oleh Frank Ribbery dan kanan diisi oleh Lionel Messi. Ditengah akan diisi oleh Kaka yang mampu bertahan dan menyerang dengan baik. Ronaldo akan diletakkan dibelakang penyerang tunggal yang diisi oleh Gonzalo Higuain.
Inilah dream team yang akan saya rancang apabila ingin menjadi kampiun tidak hanya di liga tapi juga di Eropa dan dunia. Inilah mereka yang menjadi dream team pilihan saya.
Kamis, November 12, 2009
Pendakian Menuju Puncak Mandalawangi
Gunung Pangrango adalah semacam ikon yang tak akan pernah saya lupakan. Pangrango adalah gunung pertama yang saya daki dan gunung inilah yang pertama kali memberikan saya kepuasan seorang pendaki. Kepuasan yang dipenuhi kelelahan fisik, guratan luka disekujur tubuh dan juga luapan emosi yang tak bisa terbendung setelah mampu mencapai puncak gunung ini. Kalau ada yang bilang kalau naik gunung itu tidak capek, maka orang tersebut entah memang urat penatnya sudah putus atau memang rumahnya ada di gunung. Pangrango menjadi sangat berkesan untuk saya karena pelantikan saya sebagai seorang anggota GMC(Geographical Mounteneering Club) sebuah klub pendaki gunung yang ada di jurusan tempat saya kuliah mengambil tempat di Mandalawangi yang notabene adalah puncak gunung Pangrango. Pelantikan itu harus diselesaikan oleh semua calon anggota yang dibagi menjadi beberapa tim. Tiap tim harus memulai pendakiannya dari jalur yang berbeda-beda. Saya dan tim kebetulan mendapatkan jalur yang dimulai dari Lido, Sukabumi. Jalur Lido ini merupakan jalur terpanjang akan tetapi merupakan jalur yang paling landai dibandingkan jalur lainnya. Kalau anda mempunyai peta pangrango maka jalur yang akan kami lalui itu adalah sepanjang garis horisontal yang ada di blat pangrango tersebut.
Tim kami terdiri dari 5 orang calon anggota dan 2 orang mentor. Dalam tim inilah saya menemukan arti pertemanan pada saat mendaki gunung, dimana kita saling bahu membahu agar pendakian ini dapat berjalan dengan sukses. Pembagian beban yang adil dan juga team work yang baik sehingga tidak terjadi cekcok selama pendakian. Tim kami dipimpin oleh teman karib saya(entah apakah dia sekarang masih merasa seperti itu, karena ada beberapa hal selama perjalanan pertemanan kami yang mungkin bisa merubah presepsinya mengenai pertemanan kami) Maesa dan anggotanya terdiri dari 4 orang, saya sendiri, Edi, Leo(angkatan '93 yang ikut pelantikan dengan angkatan kami) dan seorang gadis pemberani Odet. Karena tim kami mendapat jalur terjauh, Maesa memutuskan agar kami berangkat sehari lebih dulu daripada yang disarankan mentor-mentor senior. Keputusan ini sangat bijaksana selain karena di tim kami ada seorang wanita dan juga Maesa tahu benar kekuatan fisik saya. Perjalanan dimulai dari kampus dan naik kereta menuju Bogor dari stasiun Pondok Cina.
Singkat cerita kami telah sampai di jalur pendakian tanpa melewati hambatan yang berarti. Dalam perjalanan inilah semua kenangan baik suka maupun duka terjadi. Bagaimana ransel Maesa yang penuh seakan-akan sedang mengendong lumba-lumba, ataupun saat kita semua menjerit karena kulit tangan kami tergores duri dari pohon yang kami tebas. Kebun binatang seperti ada di jalur pendakian kami. Memang ada orang yang bilang kalau sedang mendaki gunung agar tidak mengeluarkan kata-kata kotor, ya ini memang ada benarnya karena kita sedang bertamu di daerah orang, namun sesungguhnya yang perlu dihindari pada saat mendaki adalah sifat takabur dan sombong. Ada jalur yang disebut jalan tol edi muri, jalur ini disebut demikian karena pada saat itu edi yang sedang ada didepan untuk membuka jalur. Bahkan odet sampai mendapat luka yang cukup panjang di pipinya karena tergores duri dan kami mengatakan bahwa nama odet cocok dengan dirinya karena melihat pipinya yang tergores cukup panjang. Leo yang notabene senior kamipun tidak lepas dari kesialan, pada saat sedang berada di depang tahu-tahun di terjatuh ke jurang yang tersembunyi oleh semak-semak, bukannya berteriak minta tolong dia malah tertawa-tawa saja. Sungguh perjalanan ini memang sangat berkesan bagi saya. Setelah pendakian ini, saya telah mendaki gunung pangrango ini lagi melalui jalur yang berbeda tapi bagi saya pendakian ini yang paling berkesan, bahkan dibanding gunung lain yang saya daki bersama teman-teman yang lain, perjalanan ini tak akan saya lupakan seumur hidup saya. Sayang memang pada saat itu kami tidak sempat mengabadikan momen perjalanan ini selain karena tidak ada yang bawa kamera juga karena zaman itu belum ada yang punya HP yang ada kameranya(boro-boro HP, pager aja dulu masih sedikit yang punya).
Jalur Lido ini juga merupakan jalur yang paling lengkap menurut saya. Sekitar 70 persen perjalanan kita akan menemui igir-igir yang panjang sehingga kita seakan-akan sednag berjalan di negeri awan, karena awan berada disisi kiri dan kanan kita. Selain itu,karena mungkin masih sedikit orang yang melalui jalur ini maka kamipun harus membuka jalan karena tertutup oleh semak dan pepohonan, jadi bukan merupakan jalur umum yang sering didaki(kalau sekarang mungkin jalur ini sudah lenggang dan kita tidak perlu membawa golok untuk membuka jalur). Di jalur ini juga air hanya ditemukan pada saat di puncak, sehingga manajemen perjalanan haruslah disusun dengan baik karena apabila penggunaan air tidak direncanakan dengan baik maka bisa-bisa kita kehabisan ari sebelum sampai dipuncak dan kebetulan hal ini terjadi denga kami. Ya airnya tidak habis-habis banget, akan tetapi untuk menghemat kami terpaksa meminum air dari lumut yang banyak berada disepanjang jalur(Maesa adalah orang yang paling suka dengan hal ini, entah karena dia memang suka atau terpaksa).
Nah pada saat sampai di puncak itulah saya merasakan kenikmatan yang dirasakan oleh semua pendaki, perasaan yang tidak bisa digambarkan. Setelah melalui perjalan yang berat dan menguras energi akhirnya kita sampai di akhir perjalanan, yaitu Mandalawangi. Mungkin perasaan ini biasa saja bagi sebagian orang terutama bagi mereka yang sudah sering mendaki, namun saya rasa jauh di dalam hatinya mereka tetap akan merasakan hal yang sama, perasaan yang tidak bisa digambarkan ataupun diungkapkan dengan kata-kata.
Setelah perjalanan ini, saya mendaki gunung pangrango dari jalur Cibodas dan juga melalui Tower, namun tetap saja pendakian ini merupakan pendakian terbaik dalam hidup saya, bahkan lebih baik dibanding pada saat saya mendaki gunung Kerinci yang merupakan gunugn tertinggi kedua di Indonesia.
Tim kami terdiri dari 5 orang calon anggota dan 2 orang mentor. Dalam tim inilah saya menemukan arti pertemanan pada saat mendaki gunung, dimana kita saling bahu membahu agar pendakian ini dapat berjalan dengan sukses. Pembagian beban yang adil dan juga team work yang baik sehingga tidak terjadi cekcok selama pendakian. Tim kami dipimpin oleh teman karib saya(entah apakah dia sekarang masih merasa seperti itu, karena ada beberapa hal selama perjalanan pertemanan kami yang mungkin bisa merubah presepsinya mengenai pertemanan kami) Maesa dan anggotanya terdiri dari 4 orang, saya sendiri, Edi, Leo(angkatan '93 yang ikut pelantikan dengan angkatan kami) dan seorang gadis pemberani Odet. Karena tim kami mendapat jalur terjauh, Maesa memutuskan agar kami berangkat sehari lebih dulu daripada yang disarankan mentor-mentor senior. Keputusan ini sangat bijaksana selain karena di tim kami ada seorang wanita dan juga Maesa tahu benar kekuatan fisik saya. Perjalanan dimulai dari kampus dan naik kereta menuju Bogor dari stasiun Pondok Cina.
Singkat cerita kami telah sampai di jalur pendakian tanpa melewati hambatan yang berarti. Dalam perjalanan inilah semua kenangan baik suka maupun duka terjadi. Bagaimana ransel Maesa yang penuh seakan-akan sedang mengendong lumba-lumba, ataupun saat kita semua menjerit karena kulit tangan kami tergores duri dari pohon yang kami tebas. Kebun binatang seperti ada di jalur pendakian kami. Memang ada orang yang bilang kalau sedang mendaki gunung agar tidak mengeluarkan kata-kata kotor, ya ini memang ada benarnya karena kita sedang bertamu di daerah orang, namun sesungguhnya yang perlu dihindari pada saat mendaki adalah sifat takabur dan sombong. Ada jalur yang disebut jalan tol edi muri, jalur ini disebut demikian karena pada saat itu edi yang sedang ada didepan untuk membuka jalur. Bahkan odet sampai mendapat luka yang cukup panjang di pipinya karena tergores duri dan kami mengatakan bahwa nama odet cocok dengan dirinya karena melihat pipinya yang tergores cukup panjang. Leo yang notabene senior kamipun tidak lepas dari kesialan, pada saat sedang berada di depang tahu-tahun di terjatuh ke jurang yang tersembunyi oleh semak-semak, bukannya berteriak minta tolong dia malah tertawa-tawa saja. Sungguh perjalanan ini memang sangat berkesan bagi saya. Setelah pendakian ini, saya telah mendaki gunung pangrango ini lagi melalui jalur yang berbeda tapi bagi saya pendakian ini yang paling berkesan, bahkan dibanding gunung lain yang saya daki bersama teman-teman yang lain, perjalanan ini tak akan saya lupakan seumur hidup saya. Sayang memang pada saat itu kami tidak sempat mengabadikan momen perjalanan ini selain karena tidak ada yang bawa kamera juga karena zaman itu belum ada yang punya HP yang ada kameranya(boro-boro HP, pager aja dulu masih sedikit yang punya).
Jalur Lido ini juga merupakan jalur yang paling lengkap menurut saya. Sekitar 70 persen perjalanan kita akan menemui igir-igir yang panjang sehingga kita seakan-akan sednag berjalan di negeri awan, karena awan berada disisi kiri dan kanan kita. Selain itu,karena mungkin masih sedikit orang yang melalui jalur ini maka kamipun harus membuka jalan karena tertutup oleh semak dan pepohonan, jadi bukan merupakan jalur umum yang sering didaki(kalau sekarang mungkin jalur ini sudah lenggang dan kita tidak perlu membawa golok untuk membuka jalur). Di jalur ini juga air hanya ditemukan pada saat di puncak, sehingga manajemen perjalanan haruslah disusun dengan baik karena apabila penggunaan air tidak direncanakan dengan baik maka bisa-bisa kita kehabisan ari sebelum sampai dipuncak dan kebetulan hal ini terjadi denga kami. Ya airnya tidak habis-habis banget, akan tetapi untuk menghemat kami terpaksa meminum air dari lumut yang banyak berada disepanjang jalur(Maesa adalah orang yang paling suka dengan hal ini, entah karena dia memang suka atau terpaksa).
Nah pada saat sampai di puncak itulah saya merasakan kenikmatan yang dirasakan oleh semua pendaki, perasaan yang tidak bisa digambarkan. Setelah melalui perjalan yang berat dan menguras energi akhirnya kita sampai di akhir perjalanan, yaitu Mandalawangi. Mungkin perasaan ini biasa saja bagi sebagian orang terutama bagi mereka yang sudah sering mendaki, namun saya rasa jauh di dalam hatinya mereka tetap akan merasakan hal yang sama, perasaan yang tidak bisa digambarkan ataupun diungkapkan dengan kata-kata.
Setelah perjalanan ini, saya mendaki gunung pangrango dari jalur Cibodas dan juga melalui Tower, namun tetap saja pendakian ini merupakan pendakian terbaik dalam hidup saya, bahkan lebih baik dibanding pada saat saya mendaki gunung Kerinci yang merupakan gunugn tertinggi kedua di Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)