Jumat, Oktober 23, 2009

Rossi dan Juara Dunia 2009



Minggu ini balapan MotoGP akan dilangsungkan di sirkuit Sepang di Malaysia. Denga perbedaan 38 point, Rossi hanya butuh finish ke-4 untuk dapat mengukuhkan dirinya sebagai juara dunia kelas paling bergensi ini untuk ke tujuh kalinya. Walaupun hanya finish ke 2 dalam balapan di Philip Island, namun Rossi mampu memperlebar jarak dengan pesaing utamanya, rekan setimnya Lorenzo yang bernasib naas pada balapan kemarin. Dalam wawancara yang dilangsungkan Rossi berujar bahwa dia tidak akan terlalu ngotot untuk memenangkan balapan di Sepang, karena walaupun Lorenzo mampu finish di urutan pertama dan Rossi hanya ada di urutan ke 4, dia tetap akan menjadi juara dunia. Namun Rossi berkata bahwa kemenangan sebagai Juara Dunia yang ketujuh kalinya akan terasa manis apabila dia bisa memenangkan 2 balapan yang tersisa, selain itu dia juga tidak ingin membawa persaingan untuk meraih juara tersebut sampai balapan terakhir di Valencia.
Lebih lanjut Rossi berharap semoga dia mendapatkan setting yang tepat untuk motornya, hal ini dipermudah dengan adanya data-data yang didapat pada saat pre-season yang dilakukannya. Balapan di Sepang ini akan menarik, karena menurut Rossi sirkuit ini disukai oleh banya pembalap diantaranya Stonner dan Pedrosa.
Semoga saja The Doctor dapat memberikan kepada kita pendukungnya tontonan yang menarik minggu ini. Ayo Rossi kamu bisa....VIVA ROSSI

Pantaskah Mereka Menjadi Mentri Pembantu Presiden ?

Inilah pertanyaan yang muncul di benak banyak orang ketika SBY mengumumkan jajaran kabinetnya. Seperti telah diprediksi oleh banyak pihak, partai politik yang ikut berkoalisi dengan demokrat dan menyatakan dukungannya pada SBY mendapatkan jatah kursi dalam kabinet yang dibentuk oleh SBY. Memang penentuan siapakah yang bakal menjadi mentri adalah hak prerogatif presiden, tapi tampaknya SBY tidak bisa leluasa untuk menentukan siapa saja yang menjadi mentri dalam kabinet Indonesia bersatu jilid II ini.
Untuk beberapa pos, mereka yang terpilih adalah orang-orang yang kompeten dan ahli di bidangnya masing-masing, Sri Mulyani contohnya dan juga Mentri kesehatan yang baru yang menggantikan Siti Fadhilah Supari. Dia adalah Dokter lulusan Harvard, walaupun pengangkatannya mengandung kontroversi tapi setidaknya, dia tahu akan apa yang akan dilakukannya sebagai mentri. Tapi ada beberap pos mentri yang menimbulkan keraguan bagi banyak pihak. Seperti penunjukkan Muhaimin Iskandar sebagai mentrans, hal ini menjadi pertanyaan bagi banyak pihak, apakah penunjukkan ini murni berdasarkan kapasitasnya sebagai praktisi atau merupakan pembagian jatah dari SBY. Selain itu juga penunjukkan kader-kader demokrat dalam kabinetnya, seperti Fredy Numberi, Andi Malarangenng. Fit dan proper test yang dilakukan sebelumnya tampak seperti formalitas saja, karena semua itu sebenarnya seperti ingin menunjukkan pada rakyat bahwa penunjukkan mereka telah melalui proses yang baik dan benar.
Ternyata kabinet yang baru dibentuk SBY ini belum mampu mengakomodir keinginan semua pihak, ini terbukti dengan timbulnya kerusuhan di Maluku karena tidak adanya putra daerah yang duduk dalam kabinet. Terlepas dari semua kontroversi yang ada, kita doakan saja semoga semua dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Mari kita jaga pemerintahan ini demi kebaikan kita semua.

Rabu, Oktober 21, 2009

Button, Juara Dunia F1 Yang Baru






Interlagos kembali mencatat sejarah baru setelah sebelumnya Hamilton, Raikonen dan kini Jenson Button berhasil merajai kompetisi balapan jet darat dengan menjadi juara dunia untuk tahun ini. Walau hanya mampu finish di urutan ke-5 namun point yang diraih oleh Button tidak mampu lagi dikejar oleh para pesaingnya. Pada seri kali ini dimenangkan oleh Marc Webber dari team Redbull. Pada kesempatan ini pula Team Brown Mercedes berhasil meraih posisi pertama pada konstruktor tahun ini, dengan hanya membutuhkan nilai setengah untuk menentukan posisi tersebut.
Sebelum lomba di Brazil ini dimulai sebenarnya masih terjadi persaingan sengit antara 3 orang yang mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih juara dunia tahun ini. Dengan hanya selisih dibawah 1o point, Rubens Barichelo teman satu team Button dan Sebastian Vettel dari Redbull masih berpeluang untuk meraih gelar tersebut. Melihat hasil kualifikasi sehari sebelumnya tampaknya gelar juara dunia harus ditentukan pada seri berikutnya, ini dilihat dari hasil kualifikasi yang menempatkan Barichelo sebagai pemuncak start dan Button hanya ada di posisi ke 14. Hal ini bisa terjadi karena cuaca yang sangat buruk pada sesi kualifikasi sehingga Hamiltonpun harus tercecer di posisi ke 18. Pada hari balapan tampaknya semua akan berjalan baik-baik saja, namun baru saja start dimulai sudah terjadi tabrakan antara Suttil dan Truli yang menyebabkan keluarnya safety car. Hal inilah yang membuyarkan harapan pembalap tuan rumah. Memang, Rubens start dari pole namun bahan bakar yang ada di mobil yang dikendarainya adalah yang paling sedikit dibanding pembalap lainnya. Hal ini menyebabkan dia harus membuat gap sedikitnya 3 detik dengan pembalap dibelakangnya yaitu Webber. Namun dengan keluarnya safety car dan juga performa mesin yang tidak begitu bagus membuat hal ini sulit tercapai. Dan apa yang ditakutkan oleh Barichelo terjadi, setelah masuk pit pertama untuk pengisian bensin dan penggantian ban, dia keluar pit pada posisi ke 3 dibelakang Webber dan Kubica. Kesialan bagi Rubens berlanjut sampai akhir balapan. Dengan taktik 3 kali masuk pit membuatnya harus puas finish diurutan ke 8.
Memang tidak salah apabila pada musim ini Button diberi gelar dengan nama tengah "LUCKY". Pada saat semua orang mendapatkan masalah ditrack, dia justru dapat menyelesaikan lomba dengan baik. Pada balapan kali inipun keberuntunga tampaknya tidak jauh dari pemuda Australia ini. Start dari posisi grid ke 6 namun dia berhasil finish di posisi 5 dibelakan Sebastian Vettel dan posisi ini sudah cukup untuk mengunci point untuk meraih gelar juara dunia F1 tahun ini.
Dari sejak dimulainya balapan musim ini, Jenson dan teamnya memang benar-benar membuat kejutan. Pada awal-awal seri pada saat beberapa team besar masih mendapatkan masalah dengan mesin mereka dan masalah pemakaian Diffuser yang diperdebatkan, Button dan Brown mampu meraih 6 kali kemenangan di 6 seri awal. Hal inilah yang menentukan keberhasilannya meraih gelah juara dunia.
Seperti yang saya tulis sebelumnya, "From Ash To Blast" itulah Jenson Button dan Team Brown Mercedes.

Selasa, Oktober 20, 2009

Maju, Mundur atau Jalan Di Tempat???

Hari ini tepatnya pada tanggal 20 Oktober 2009, SBY sebagai presiden yang terpilih melalui Pemilu yang katanya luber dan jurdir akan dilantik. Banyak pengharapan yang ditumpukan kepada SBY sebagai pemimpin bangsa ini lima tahun ke depan. Melalui janji-janji kampanyenya SBY banyak memaparkan visi yang katanya berpihak kepada rakyat, ya kita lihat saja nanti. SBY akan didampingi oleh wakilnya yaitu Beodiono yang sebelumnya menjabat gubernur BI. Beberapa hari belakangan ini juga, SBY telah memanggil orang-orang yang akan membantunya dalam pemerintahannya sebagai mentri dalam kabinet bersatu yang akan dibentuknya. Sebagai partai yang mengusung kebersamaan(katanya), SBY mau tidak mau harus mengakomodasi aspirasi partai-partai pendukungnya. Ini bisa terlihat dari beberapa pos mentri yang diisi oleh partai-partai yang berkoalisi dengan demokrat.
Yang sungguh disayangkan adalah sikap PDIP dalam menetukan sikap, seolah ingin beroposisi tapi apabila ada kader partainya yang dibutuhkan untuk membantu preside maka partaipun tidak akan melarang, setidaknya itulah yang diucapkan oleh pembina partai berlambang banteng tersebut yang kini menjabat sebagai ketua MPR. Yang sudah jelas posisinya sebagai oposisi dalam 5 tahun ke depan adalah partai Hanura yang dipimpin oleh Wiranto. Entah sikap ini diambil karena memang mereka tidak ditawari oleh demokrat atau memang murni sikap partai tersebut. Gerindra setali tiga uang dengan partnernya PDIP, sampai saat ini masih belum menentukan sikap apakah akan menjadi partai oposisi atau akan bergabung dalam gerbong pemerintahan SBY>.
Semoga saja hari ini akan menjadi awal yang baik untuk kemajuan negara ini. Terlepas dari individu-individu yang memimpin negara ini, semoga saja mereka semua sadar bahwa mereka diberi tanggung jawab dan pekerjaan yang berat untuk membawa masyarakat kita ini yang sudah lama mendambakan adanya kesejahteraan, ya setidaknya bisa merasa merdeka di negara sendiri. Semoga saja hari ini menjadi awal bagi keberhasilan berbagai program yang akan membawa masyarakat menuju adil makmur sejahtera.
Jangan lupa bapak-bapak, kalian dipilih bukan dilotre walalu kami tak siapa saudara, itulah yang dikatakan bang Iwan dalam lagunya. Well, sebagai rakyat kita hanya bisa berharap tanpa bisa berbuat apa-apa.

Sabtu, Oktober 17, 2009

PDIP Diambang Perpecahan???

Dua hari menjelang pelantikan presiden terpilih tepatnya pada tanggal 20 Oktober nanti, para politikus oportunis sudah mulai kalang kabut untuk memastikan tempat mereka dalam kabinet yang akan datang. Dengan adanya kontrak politik yang dilakukan oleh partai demokrat membuat apa yang seharusnya menjadi hak prerogatif presiden seperti formalitas belaka. Memang keputusan ada di tangan presiden namun adanya kontrak politik tersebut sedikitnya berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil. Saya adalah seorang pendukung loyal PDIP dan berharap agar partai ini dapat mengambil tempat yang tepat dalam 5 tahun pemerintahan ke depan. Prinsip bagi-bagi kekuasaan melalui koalisi yang dibangun oleh demokrat sangatlah bertentangan dengan semangat yang dibangun oleh PDIP. Hendaknya PDIP dapat mengambil posisi sebagai oposisi sehingga tercipta keseimbangan dalam lima tahun pemerintahan ke depan, karena apabila PDIP juga ikut berkoalisi dengan demokrat bisa dipastikan bahwa tidak ada penyeimbang dalam pemerintahan ke depan. Selain sebagai satu-satunya partai besar yang masih mempunyai kekuatan seharusnya PDIP berani mengambil sikap. Sebagai ketua umum partai, Megawati sebenarnya tetap teguh akan prinsip partai yang selama ini dijalankan. Namun dengan terpilihnya taufik kiemas sebagai ketua MPR, tampaknya demokrat sudah berhasil meninfiltrasi PDIP. Hal ini dapat terlihat dengan dukungan yang diberikan oleh taufik kiemas dalam rangkan pelantikan presiden besok ini.
Sungguh miris hati ini bila nanti pada kenyataannya PDIP benar-benar berkoalisi dengan demokrat. Kemarin ini memang Pramono Anung dan Puan Maharani mengadakan konferensi pers yang menyatakan bahwa PDIP belum memutuskan sikap terhadap pemerintah. Namun pernyataan dari taufik yang notabene adalah penasihat partai bahwa PDIP tidak melarang kadernya untuk ikut duduk dalam kabinet apabila diminta. Hal ini mengisyaratkan bahwa tampaknya PDIP akan turut serta pula dalam koalisi yang dibentuk demokrat.
Wake up guys. Kita ini bukan partai yang selalu harus ada dalam kekuasaan. PDIP bisa tumbuh dan berkembang tanpa harus berada dalam lingkar kekuasaan. Hendaknya para petinggi partai dapat menyadari perjuangan yang selama ini dilaksanakan dengan penuh pengorbanan. Jangan gadaikan semua itu hanya demi kepentingan sesaat dan segelintir orang saja.
KEEP FIGHTING IN THE END THE TRUTH WILL WIN

Rabu, Oktober 14, 2009

Heboh Miyabi

Beberapa hari belakangan ini Miyabi hangat menjadi bahan pembicaraan diberbagai media. Rencana kedatangannya ke Jakarta untuk syuting sebuah film komedi yang digarap oleh rumah produksi Maxima mendapatkan banyak respon dari berbagai pihak. Tidak hanya dari kaum ulama tapi juga dari aparat pemerintah. FPI dengan lantang menyuarakan ketidaksetujuaannya atas kedatangan manusia satu ini, sedangkan Meutia Hatta tidak tahu kapasitasnya sebagai apa juga menyuarakan hal yang sama. Sebelum berita ini menjadi berita nasional, sebenarnya nama Miyabi hanya dikenal mungkin oleh mereka yang memang hobbynya menyaksikan film-film biru. Memang hal ini bisa terjadi karena Miyabi adalah salah satu artis film porno dari Jepang. Tidak penting apakah terjunnya Miyabi ke dunia tersebut karena kehendak sendiri atau terjerumus dan tidak penting juga berasal dari keluarga apa Miyabi itu, tapi tampaknya media di negara kita seperti kehabisan berita yang bermutu sehingga tiap televisi swasta berlomba-lomba untuk mengetahui jalan hidup manusia satu ini.
Kalau kita mau mengkaji lebih dalam terhadap masalah ini, sebenarnya kita atau pihak-pihak yang sekarang ini lantang berteriak menolak kedatangan Miyabi kesini tidak perlu sampai sebegitu pedulinya akan kedatangan Miyabi ini. FPI sebagai salah satu ormas Islam yang paling lantang menolak kedatangan bintang yang satu ini juga seperti sedang berpromosi bahwa mereka adalah pihak yang paling mulia atau apalah maksudnya. Kalau mereka memang peduli akan ahlak bangsa ini, perbaikilah ahlak mereka terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan untuk memporakporandakan berbagai tempat hiburan malam yang kata mereka merupakan sarang maksiat. Saya bukanlah pendukung hal-hal seperti itu, namun masih banyak cara lain untuk menyampaikan pesan itu dan tidak dengan jalan kekerasan. MUI tadi sore juga seperti tidak mau ketinggalan mengomentari masalah ini. Apa untuk hal sekecil ini sampai-sampai MUI harus turun tangan pula. Kenapa kita semua tidak sadar bahwa masih banyak masalah lain yang lebih besar daripada masalah kedatangan Miyabi ke Indonesia. Kalau mau MUI hendaknya mengeluarkan fatwa agar pemerintah tidak lagi semena-mena menaikkna harga BBM, gas ataupun tarif jalan tol.
Apa semua orang itu pernah tahu kalau Miyabi itu sebelumnya pernah ke Indonesia, bahkan menetap disini lebih dari 1 hari untuk berlibur???tentu tidak ada yang tahu karena memang kita tidak perlu tahu. Hanya satu yang bisa saya ambil dari semua heboh Miyabi ini, ternyata pepatah "semut di seberang lautan tampak tapi gajah di pelupuk mata tak terlihat" seperti itulah masyarakat kita sekarang ini.

Jumat, Oktober 09, 2009

GBHN, PELITA, masih adakah engkau????

Saya masih ingat pada saat masih duduk dibangku sekolah dasar bagaiman singkatan-singkatan di atas sangat sering kita dengar saat belajar di kelas. GBHN atau garis-garis besar haluan negara dan juga PELITA atau pembangunan lima tahun. Entah sekarang ini apa semua itu masih ada. GBHN adalah blue print tentang apa yang ingin dicapai oleh pemerintah untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. Ada goal atau tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan ini dijabarkan kembali secara terperinci dalam Pelita ataupun Repelita terlebih dahulu. Rencana pembangunan itupun tidak hanya terdiri dari satu jangka saja, namun ada jangka panjang yang mencapai rentang waktu 30 tahun dan jangka pendek ya Pelita itu.
Sekarang ini tampaknya pemerintah kita seperti salah kaprah dan kehilangan orientasi. Mereka tidak tahu bidang mana yang harus mendapatkan perhatian lebih dulu. Dibidang pertanian para petani yang katanya sekarang ini sudah mencapai swasembada pangan masih saja kesusahan mendapatkan pupuk. Di bidang teknologi malah zaman dulu lebih terasa hasilnya dengan adanya pesawat TETUKO yang dikeluarakan oleh pabrikannya BJ Habibie. Dibidang pertahanan dan militer boleh dibilang alutsista kita sudah tidak pantas lagi dan memerlukan perhatian yang menyeluruh. Namun tetap saja pemerintah seperti tidak bisa menentukan haluan yang jelas agar mereka dapat menentukan kebijakan yang benar-benar menguntungkan rakyat.
Memang masalah yang dihadapi negara ini tidaklah kecil, dengan jumlah penduduk yang menempati 5 besar di dunia dan memang memerlukan waktu yang lama, tapi hendaknya dalam mencapai kemajuan itu ada goal atau satu titik di ujung sana yang ingin kita capai. Menurut saya kita haruslah kembali ke asal pemikiran bahwa kita ini adalah negara agraris, jadi sektor yang harus diperhatikan lebih dulu adalah sektor pertanian. Memang hal ini tampaknya ketinggalan zaman dimana negara-negara lain sudah lebih terfokus pada sektor teknologi dan industri, namun kita harus sadar bahwa lebih dari 50 persen penduduk Indonesia adalah petani dan sektor pertanianlah yang menjadi penggerak utama perekonomian negara.
Selain pertanian, yang harus diutamakan adalah bidang pendidikan. Memang pemerintah sekarang ini sudah mencanangkan program BOS dan lainnya, namun tetap saja kualitas SDM kita masih jauh dari yang dibutuhkan. Dibutuhkan kerjasama dari semua pihak yang terkait baik itu pemerintah, masyarakat dan berbagai elemen lainnya agar kita dapat menciptakan SDM yang benar-benar berkualitas. Dengan semakin baiknya SDM yang ada maka akan timbul pemahaman yang lebih baik terhadap pemecahan masalah yang dihadapi oleh negara ini. Dengan SDM yang lebih baik tentunya kemajuan yang ingin dicapai itu tentunya akan berjalan beriringan tanpa perlu dipaksakan.