Jumat, Oktober 09, 2009

GBHN, PELITA, masih adakah engkau????

Saya masih ingat pada saat masih duduk dibangku sekolah dasar bagaiman singkatan-singkatan di atas sangat sering kita dengar saat belajar di kelas. GBHN atau garis-garis besar haluan negara dan juga PELITA atau pembangunan lima tahun. Entah sekarang ini apa semua itu masih ada. GBHN adalah blue print tentang apa yang ingin dicapai oleh pemerintah untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. Ada goal atau tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan ini dijabarkan kembali secara terperinci dalam Pelita ataupun Repelita terlebih dahulu. Rencana pembangunan itupun tidak hanya terdiri dari satu jangka saja, namun ada jangka panjang yang mencapai rentang waktu 30 tahun dan jangka pendek ya Pelita itu.
Sekarang ini tampaknya pemerintah kita seperti salah kaprah dan kehilangan orientasi. Mereka tidak tahu bidang mana yang harus mendapatkan perhatian lebih dulu. Dibidang pertanian para petani yang katanya sekarang ini sudah mencapai swasembada pangan masih saja kesusahan mendapatkan pupuk. Di bidang teknologi malah zaman dulu lebih terasa hasilnya dengan adanya pesawat TETUKO yang dikeluarakan oleh pabrikannya BJ Habibie. Dibidang pertahanan dan militer boleh dibilang alutsista kita sudah tidak pantas lagi dan memerlukan perhatian yang menyeluruh. Namun tetap saja pemerintah seperti tidak bisa menentukan haluan yang jelas agar mereka dapat menentukan kebijakan yang benar-benar menguntungkan rakyat.
Memang masalah yang dihadapi negara ini tidaklah kecil, dengan jumlah penduduk yang menempati 5 besar di dunia dan memang memerlukan waktu yang lama, tapi hendaknya dalam mencapai kemajuan itu ada goal atau satu titik di ujung sana yang ingin kita capai. Menurut saya kita haruslah kembali ke asal pemikiran bahwa kita ini adalah negara agraris, jadi sektor yang harus diperhatikan lebih dulu adalah sektor pertanian. Memang hal ini tampaknya ketinggalan zaman dimana negara-negara lain sudah lebih terfokus pada sektor teknologi dan industri, namun kita harus sadar bahwa lebih dari 50 persen penduduk Indonesia adalah petani dan sektor pertanianlah yang menjadi penggerak utama perekonomian negara.
Selain pertanian, yang harus diutamakan adalah bidang pendidikan. Memang pemerintah sekarang ini sudah mencanangkan program BOS dan lainnya, namun tetap saja kualitas SDM kita masih jauh dari yang dibutuhkan. Dibutuhkan kerjasama dari semua pihak yang terkait baik itu pemerintah, masyarakat dan berbagai elemen lainnya agar kita dapat menciptakan SDM yang benar-benar berkualitas. Dengan semakin baiknya SDM yang ada maka akan timbul pemahaman yang lebih baik terhadap pemecahan masalah yang dihadapi oleh negara ini. Dengan SDM yang lebih baik tentunya kemajuan yang ingin dicapai itu tentunya akan berjalan beriringan tanpa perlu dipaksakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar