Selasa, Juli 14, 2009

Flu Itu Bernama Flu Babi

Saya masih ingat ketika ditanya oleh wartawan mengenai kebijakan pemerintah terhadap flu babi yang sedang marak terjadi di luar negri, waktu itu Mentri Kesehatan kita Siti Fhadilah Supari menyatakan bahwa penyakit itu tidak mungkin masuk ke negara kita. Pernyataan ini sungguh prematur mengingat negara lain yang sudah sangat maju seperti Amerika saja bisa dipenetrasi oleh virus ini. Kok bisa pejabat negara setingkat mentri memberikan pernyataan yang menyesatkan seperti itu. Melihat kini bahwa sudah lebih dari 86 kasus flu babi yang terjadi di Indonesia dengan 1 korban meninggal di Sumatera Barat yang diduga akibat flu babi hendaknya pemerintah menanggapi kasus ini lebih serius.
Penyebaran vaksin tamiflu sekarang ini memang sudah dilaksanakan namun. Bila melihat kebijakan yang diambil pemerintah dalam bidang kesehatan saat ini memang merupakan suatu kendala. Memang usaha pencegahan itu jauh lebih penting daripada mengobati. Kebijakan kesehatan di hilir yang lebih mementingkan obat dan rumah sakit gratis memang diperlukan walaupun dengan biaya yang tidak sedikit. Namun ada baiknya pemerintah lebih memfokuskan pada kebijakan di hulu dimana kebijakan yang dikeluarkan lebih pada usaha preventif atau pencegahan yang biayanya tentu lebih kecil.
Kesehatan adalah sesuatu yang sangat penting oleh sebab itu lebih baik ditanamkan gaya hidup sehat semenjak dini. Program cuci tangan ataupun gosok gigi sebelum tidur jangan dianggap sebagai hal sepele, karena dari hal-hal kecil tersebut bisa menimbulkan bencana yang lebih besar. Dengan biaya rumah sakit yang semakin hari semakin mahal, memelihara kesehatan menjadi hal yang penting.
Banyak yang harus dibenahi memang seperti pemberian label internasional pada rumah sakit yang tidak memenuhi standard yang ada ataupun masih banyaknya kegiatan malpraktek yang terjadi hal-hal seperti ini haruslah menjadi pekerjaan rumah buat departemen kesehatan dan mentri kesehatan mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar