Rakyat Sudah Memilih

Pemilu presiden telah selesai dilaksanakan dengan aman dan damai. Dari berbagai penghitungan cepat yang dilakukan oleh berbagai lembaga survey bisa dipastikan bahwa pemilu hanya akan berlangsung satu putaran dengan kemenangan mutlak diraih oleh pasangan SBY-Boediono.
Bila kita melihat hasil dari quick count ini boleh dibilang bahwa SBY mendominasi hampir di 14 propinsi. Bagi saya hasil yang diraih oleh pasangan Mega-Prabowo tampaknya tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan. Boleh dibilang PDIP mencapai titik terendah dalam hal elektabilitas saat ini. Bisa dikatakan bahwa angka 20 persen yang memilih Megawati memang merupakan para pemilih loyal dari PDIP. Jadi boleh dibilang tim pemenangan Mega-Prabowo tidak berhasil atau masih kurang maksimal untuk meningkatkan elektabilitas Mega. Dengan tambahan 9 Persen hasil koalisi dengan Gerindra berarti hasil pilpres sekarang tidak menunjukkan peningkatan sama sekali. Isu Neolib dan ekonomi kerakyatan tampaknya tidak mampu menggugah rakyat untuk berpaling dari pasangan yang boleh dibilang memang adalah kepanjangan tangan dari Amerika atau pasangan yang disetujui gedung putih.
Sedangkan bagi pasangan JK-Wiranto, hasil ini saya rasa cukup menegejutkan mereka. Tampaknya mesin politik Golkar dan Hanura harus mengadakan konsolidasi lebih lanjut. Kalau kita menilik partai Golkar yang memang terdiri dari para individu yang hanya mengambil kesempatan pada partai yang berkuasa, jadi bisa dibilang loyalitasnya sangat rendah, apalagi partai incumbent saat ini adalah demokrat. Namun setidaknya JK berhasil meningkatkan elektabilitasnya cukup signifilan terutama terhadap para swing voter setelah melihat sepak terjangnya selama kampanye dan debat calon presiden.
Terlepas dari kekecewaan saya bahwa pasangan yang saya jagokan harus mengalah, intinya rakyat telah memilih siapa yang akan memimpin mereka 5 tahun kedepan. Apakah pilihan ini memang benar dan akan membawa kesejahteraan bagi kita biarlah waktu yang menjawab.