Minggu, Juli 26, 2009

Mau Dibawa Kemana Bangsa Ini Pak

Tadi pagi KPU mengumumkan hasil rekapitulasi resmi pemilu presiden kemarin dan menghasilkan pasangan nomor dua sebagai pemenang pilpres hanya dengan satu putaran. Ada yang menerima kekalahannya dengan legowo walaupun tidak puas tapi ada juga yang tetap ngotot menolak hasil tersebut yang nantinya walaupun disengketakan tidak akan merubah hasilnya secara signifikan.
Melihat berbagai sikap para mereka yang menyebut dirinya bapak atau ibu bangsa, saya jadi bertanya-tanya mau kemana bangsa kita ini nantinya. Budaya tidak mau mengakui keberhasilan pihak lain seakan-akan sudah mendarah daging dalam budaya bangsa kita. Pantang menyerah sebelum titik darah penghabisan, ya semboyan itu memang cocok saat masih dalam masa berjaung melawan penjajah. Kenapa SDM dan SDA yang ada dipergunakan untuk hal lain yang kiranya dapat membentuk dasar yang lebih kuat untuk masa mendatang.
Dengan tingkat pendidikan mayoritas masyarakatnya yang masih rendah dan juga sikap para pejabat pemerintahnya yang masih memble saya rasa 5 tahun kedepan ini tidak ada perkembangan yang berarti buat bangsa ini. Pesimis memang tidak baik tapi kita juga harua realistis dengan apa yang ada di depan kita. Prediksi Boediono yang mengatakan akan membuat pertumbuhan ekonomi ada dikisaran 7 sampai 8 persen saya rasa adalah sikap yang terlalu optimis. Melihat belum membaiknya juga iklim ekonomi dunia dalam tahun depan pasti akan berpengaruh juga ke ekonomi kita. Saya memang bukan ahli ekonomi tapi handaknya kita harus berpijak di bumi dan jangan memberi janji dan harapan yang ada di awang-awang. Pemerintah mengatakan akan mengadakan proyek infrastruktur yang nantinya akan banyak menyedot tenaga kerja, namun siapa yang akan membiayai kalau negara-negara donornya sedang kembang kempis. Pemerintah menyatakan akan memberikan kredit kepada ussaha kecil dan menengah, dananyadari mana kalau bukan berhutang ke luar negri walaupun mereka menyangkal hal tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar