Rabu, Juli 29, 2009

TKI Ilegal Berharap Pulang Gratis

Barusan ini saya mendengar berita tentang TKI di Jeddah, Arab Saudi yang terlunta-lunta tinggal dibawah jembatan. Melihat berita ini secara sekilas maka kita akan beranggapan bahwa pemerintah kita seakan-akan tidak peduli kepada mereka yang notabene adalah pahlawan devisa. Apalagi ditambah berita tentang mereka yang harus melarikan diri karena disiksa oleh majikannya. Tapi kalau kita mau sedikit lebih mencermati masalah ini, pemerintah sebenarnya tidak dapat disalahkan. Mungkin memang sudah budaya bangsa kita untuk mau enaknya saja tanpa mau bersusah payah untuk melalui suatu prosedur yang resmi apabila ingin menjadi TKI. Berdasarkan keterangan dari KBRI disana memang sudah menjadi modus bagi para TKI ilegal apabila terjadi masalah, mereka akan berkumpul di bawah jembatan itu dengan harapan akan dideportasi oleh pemerintah Arab.
Jadi sekarang bagaimana mungkin mereka berteriak minta keadilan wong namanya saja tidak tercata di KBRI. Mereka rata-rata datang dengan visa umroh untuk kemudian bekerja disana., Jadi kembali tidak pada tempatnya untuk berteriak kepada pemerintah. Saya berkata demikian bukan karena tidak peduli pada nasib mereka, saya juga prihatin pada nasib mereka yang memang jelas-jelas teraniaya tapi bukan karena ulahnya sendiri.
Selain ingin membahas masalah TKI ini, saya juga seperti ragu apa maksud dari media sekarang ini yang sering memblow up berita-berita yang sebetulnya tidaklah begitu penting namun karena intensitas penayangannya yang tinggi menjadi masalah nasional yang harus segera diselesaikan. Media hendaknya menjadi fasilitator atau alat untuk mencerdaskan bangsa dengan memberikan informasi yang penting dan berimbang, bukan menjadi alat pembodoh bangsa. Hendaknya media harus lebih selektif dalam menentukan apa yang ingin mereka siarkan, karena bisa dibilang opini masyarakat kita banyak dibentuk oleh media-media tersebut.
Dibutuhkan rakyat yang cerdas untuk bisa membangun negara besar ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar