Senin, April 13, 2009

Koalisi Setelah Pemilu Legislatif

Pemilu telah berhasil kita lalui dengan aman dan damai tanpa ada hambatan yang berarti. Namun banyak pihak yang tidak puas dengan pelaksanaannya karena banyaknya kekurangan dan kendala yang terjadi dalam pelaksanaannya. Mulai dari daftar pemilih yang amburadul sampai surat suara yang tertukar antara daerah pemilihan. Beberapa pihak menyatakan bahwa pelaksanaan pemilu kali ini adalah pemilu yang terburuk yang pernah dilaksanakan. Namun apapun itu kita semua harus bersyukur pesta demokrasi 5 tahunan ini dapat berjalan dengan aman.
Berdasarkan hasil penghitungan suara oleh KPU sampai saat ini partai demokrat masih memimpin dalam daftar perolehan suara nasional. Hal ini sebenarnya mengejutkan banyak pihak. Walaupun sudah diprediksi bahwa suara partai demokrat akan meningkat namun para pengamat tidak menyangka akan sebesar seperti sekarang ini. Sedangkan tempat kedua dan ketiga masih diperebutkan antara PDIP dan Golkar. Dari hasil penghitungan suara pemilu kali ini ada kejutan yang menyenangkan, yaitu dengan masuknya partai Gerindra dan Hanura dalam urutan 10 besar. Kedua partai ini telah mendapatkan suara mencukupi batas Parlementary treshold, sehingga dapat menempatkan wakilnya di DPR RI.
Melihat hasil penghitungan sementara menunjukkan bahwa demokrat mendapat suara lebih dari 20 persen sehingga tanpa berkoalisi dengan siapapun mereka telah melampaui syarat untuk mencalonkan SBY sebagai calon presiden. Namun tampaknya hal ini tidak mungkin terjadi karena mereka tetap membutuhkan koalisi dengan partai lain untuk mendapatkan suara mayoritas di parlemen. Beberapa hari belakangan ini para pimpinan partai politik mulai bekerja untuk menjajaki partai-partai yang akan diajak bergabung. Melihat perkembangan akhir-akhir ini tampak bahwa PKS akan segera merapat ke demokrat begitu juga dengan PKB yang notabene kedua partai ini adalah pendukung pemerintah. Namun saya tertarik apabila memang terjadi koalisi baru untuk menandingi koalisi yang dibangun oleh demokrat. Koalisi ini adalah antara PDIP, Gerindra dan Hanura. Dengan penggabungan ketiga partai ini maka syarat 20 persen suara dan 25 persen kursi di parlemen dapat tercukupi. Namun kendalanya adalah ketiga pimpinan partai ini mencalonkan dirinya sebagai presiden.
Namun ada satu lagi yang perlu kita cermati yaitu kemana Golkar akan memberikan dukungannya. Memang sebelum pemilu, golkar telah menyatakan akan mengusung JK sebagai calon presiden, namun melihat hasil pemilu ini tampaknya hal itu akan susah untuk dilakukan, dan tampaknya ada kemungkinan bahwa partai golkar akan tetap bergabung dan berkoalisi dengan demokrat.
Saya sangat mengharapkan bahwa koalisi yang dibangun antara PDIP, Gerindra dan Hanura ini dapat benar-benar terlaksana. Saya yakin gabungan kekuatan ketiga partai ini dapat menandingi kekuatan yang dibangun oleh demokrat, selama ketiga partai tersebut tetap yakin dan benar-benar bertujuan untuk membantu rakyat. Berdasarkan hitung-hitungan apabila ketiga partai ini bergabung ditambah dengan PPP, maka suara mereka akan lebih dari 40 persen. Memang belum dapat meraih suara mayoritas, namun setidaknya dapat menjaga keseimbangan antara partai pemerintah dengan oposisisi.
Pemilihan presiden akan dilaksanakan pada tangga 8 juli. Kita semua tentunya berharap semua masalah yang terjadi pada pemilu legislatif tidak terjadi lagi, terutama masalah daftar pemilih. Mengapa hal ini sangat penting karena seperti tulisan saya sebelumnya, memilih itu bukan saja hak namun juga kewajiban warga negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar