Sabtu, April 25, 2009

Nasibmu Oh Indonesiaku

Ujian nasional baru saja selesai dengan masih ada saja terdengar kecurangan yang terjadi disana-sini. Kebocoran soal ujian masih saja terjadi. Walaupun sudah diambil tindakan pencegahan mulai dari penjagaan aparat kepolisian pada saat pengantaran surat ujian, menyegel ruangan tempat menyimpan naskah ujian sampai mengirimkan pengawas sebanyak hampir lebih dari 13 ribu orang, namun kenyataannya masih saja ujian nasional kali ini tidak bebas dari kecurangan. Dengan semakin ditingkatkannya nilai persentase kelulusan menjadi 5,5 pada tahun ini dan juga adanya tekanan yang diterima oleh sekolah atau kepala sekolah agar tingkat kelulusan di tempatnya harus memenuhi quota, hal ini mengakibatkan semakin kreatif cara mereka untuk dapat memenuhi target kelulusan itu.
Sungguh saya merasa sedih mendengar penjelasan seorang murid yang ditanyakan pada suatu acara di televisi swasta semalam. Dia mengatakan bahwa walaupun dia sudah belajar namun masih tidak percaya diri, jadi membutuhkan bocoran agar lebih percaya diri dalam mengisi jawaban walaupun saat ditanya oleh sang reporter apakah jawaban bocorannya benar, apa jawaban yang dia lontarkan,"tidak semuanya benar". Selain itu, sang anak juga berujar bahwa soalnya susah. Sekarang saya yang jadi bingung. Menurut saya ya wajar saja apabila soal yang diujikan untuk ujian nasional lebih sulit dari yang mereka terima saat ujian kenaikan kelas, karena seperti kita tahu dari zaman saya dahulupun yang membuat naskah ujian ya para guru-guru yang menjadi tim pembuat naskah ujian. Kalau untuk lulus ujian nasional mereka harus belajar sampai pagi, ya wajarlah, inikan yang menjadi akhir dari perjuangan mereka selama menempuh pendidikan. Kalau soal pada ujian nasional sulit ya wajarlah, kok mengeluh. Kalau untuk lulus ujian nasional mereka perlu belajar lebih dengan les atau bimbingan belajar ya wajarlah, kok mengeluh lagi. Saya jadi prihatin melihat akan kemana masa depan para penerus bangsa ini akan dibawa kalau untuk melalui salah satu tahap penting dalam kehidupannya ini harus dibantu kecurangan yang sistematis seperti ini. Mengapa saya katakan sistematis, karena ada dibeberapa tempat yang bahkan para gurunya menggganti jawaban murid yang salah agar tingkat kelulusan di sekolahnya mencapai target yang diinginkan. Kemana masa depan bangsa kita ini menuju, kalau generasi penerusnya diajarkan bahwa semua masalah dapat selesai dengan kecurangan.
Melihat banyak hal yang terjadi belakangan ini, tampaknya bangsa kita ini sudah mengalami degradasi moral dan budaya. Moral dan mental bangsa ini sudah hancur. Kita ini benar-benar bangsa yang sangat sedikit sekali menghargai apa itu kejujuran. Bagaimana korupsi tidak berkembang kalau sejak kecil kita sudah diajarkan bahwa tidak apa-apa untuk berlaku curang apabila tujuannya baik. Jadi buat siapapun yang nantinya terpilih menjadi presiden kita, sungguh suatu tugas berat yang harus anda emban untuk merubah moral dan mental suatu bangsa yang sudah bobrok seperti ini.
OH INDONESIAKU, AKAN KEMANAKAH ENGKAU BERJALAN KINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar